Penyembah Berhala

Sebagai pemeluk Buddha yang menjadi monoritas di sebuah masyarakat yang seperti Indonesia, saya dituntut untuk menjaga bagaimana tetap kritis, melakukan pembelaan pembenaran pribadi seraya mencoba menjelaskan.  Namun bila anda masuk ke sebuah Vihara, tempat ibadah agama saya, sulit untuk tidak beranggapan bahwa kami penyembah berhala.  Walau mungkin saya bisa melakukan pembelaan diri, bagaimana kesan anda bila masuk ke sebuah katedral Katolik?

Menurut saya penyembah berhala ini ada dua macam.  Yang kelihatan dan tidak kelihatan.  Yang kasat mata dan yang tidak kasat mata.  Fisik dan non fisik.

Begini ceritanya.

Anda tahu kasus Buddha Bar beberapa waktu yang lalu? Banyakkah umat Buddha yang protes atas izin yang diberikan Pemda DKI pada Bar yang bawa bawa nama Buddha itu? Saya tidak pungkiri ada yang protes.  Bahkan yang protes dengan keras pun ada.  Namun saya melihat, justru badan badan agama dari agama lain yang protesnya lebih keras menuntut pembubaran Buddha Bar tersebut.

Mengapa begitu? Apakah ini karena umat Buddha yang memang minoritas dan sedikit di tanah air?

Bukan.  Tapi umat Buddha kebanyakan tidak begitu peduli pada hal hal simbolis seperti itu. Yah…. mengapa? Untuk itu saya merumuskan beberapa pertanyaan.
  1. Apakah Buddha Bar melanggar hukum? tidak - karena ada izin resmi dari pemerintah
  2. Apakah Buddha Bar berpengaruh pada pelaksanaan umat dalam menjalankan dharma (ajaran Buddha)? juga tidak…. Ada atau tiada Buddha bar, sedikit sekali pengaruhnya pada umat dalam menjalankan sila (peraturan-peraturan agama Buddha).
  3. Bukankah Buddha bar bisa merusak Imej Buddha yang Guru Agung? Buddha terlalu besar untuk bisa rusak imejnya oleh hanya sebuah bar. Buddha jauh lebih besar daripada itu.  Bokep yang pelakonnya digambarkan sebagai Buddha dkk juga banyak… Dan ini sama sekali tidak merusak Imej Buddha yang sudah terpelihara 2500an tahun lamanya.
  4. Lalu mengapa Umat Buddha harus protes atas Buddha Bar? umat Buddha mungkin protes, tapi protesnya ke Pemda DKI yang sudah memberikan izin.  Bukan kepada Buddha Bar nya.
Lalu, mari kita lihat lagi ke kejadian yang terkait pada agama Buddha beberapa tahun silam.  Patung Buddha yang termasuk paling kesohor, paling gede di dunia yang terdapat di Afganistan dihancurkan rezim Taliban.  Dunia menangis meratapi warisan dunia yang hancur tak bersisa.  Namun umat Buddha…? Tetap saja cuek.

Bagaimana umat yang menyembah berhala patung Buddha yang dari batu bisa cuek bebek saat apa yang dikira orang tuhan berhalanya dihancurkan orang lain.  Kenapa tidak ada reaksi keras seperti pembakaran Al Quran di Amerika?….. Karena yang dihancurkan Taliban adalah batu. Bukan apa apa.  Hancur atau tidak hancurnya patung patung Buddha itu lebih berpengaruh pada wisata di Afganistan daripada kemajuan umat Buddha menjalankan ajaran agama Buddha.  Jadi, mau dihancurin….? Yah hancurin saja.  Tanggung sendiri akibatnya bila dunia marah.

Kemudian ada lagi pembantaian bhiksu-bhiksu di China dan bhikku-bhikku di Myanmar.  Saya geli melihat TV waktu wartawan mewawancarai pembesar pembesar Walubi.  Geli kenapa?…. karena jelas, perwakilan Walubi jelas bingung.  Sebagai umat Buddha, mereka merasa begini…. “kalau mau berpolitik, jangan jadi bhiksu/bhikku dong…!” Nah dilain sisi, perkumpulan perkumpulan agama lain mengutuk keras aksi aksi brutal pada rohaniwan rohaniwan Buddha tersebut.  Umat Buddha?…. Yah, kami bahkan berikrar berlindung pada Sangha, bhikku/bhiksu selain pada Buddha dan Dharma (ajaran Buddha).  Lalu tempat berlindungnya dibantai kok cuek saja?  Karena Bhikku tidak berpolitik.  Bila Bhikku berpolitik, kebhikkuannya diragukan.

Begitu juga aksi Tokoh agama yang kemaren menyerang SBY dengan 18 kebohongannya.  Mulanya bhikku yang turun, namun kemudian posisinya digantikan oleh Ketua Walubi.  Politik memang bukan urusan Bhikku/Bhiksu.  Itu kalau mereka mau dihormati umat.  Umat Buddha tau banget itu.  Jadi kalau ada Bhikku/Bhiksu yang berpolitik vocal dsb, jangan harap makin populer…. malah bisa bisa dianggap Bhiksu/Bhikku gadungan.

—————–
Oke, itu sedikit hal yang berhubungan dengan berhala berhala yang kerap disematkan awam pada agama Buddha.  Sekarang saya ingin memberikan perbandingan sedikit ke agama lain. Maaf bila sedikit membawa bawa agama lain.  Hanya sebagai perbandingan saja.  Bukan menjelek-jelekkan.

Kita masih ingat, waktu orang orang gila di Denmark gambar karikatur, gambar babi, diberi sorban lalu ditulis Muhammad.  Bagaimana reaksi umat Islam di seluruh dunia.  Kemudian saya juga ingat bagaimana protes keras muncul saat aksi bakar Al Quran di Amerika.
Lalu dijaman saya masih remaja.  Saya juga ingat, bagaimana video klip Madonna - Like a prayer dicekal di MTV gara gara Vatikan protes keras pada kekurangajaran Madonna bakar bakar salip di klip tersebut.

Anda tentu tahu defenisi berhala.  Anda bisa merasakan apa makna berhala yang sebenarnya.
Umat Buddha juga tahu.

Apa yang disembah umat Buddha kalau begitu?  Ajaran Buddha juga tidak menyebut nyebut Tuhan?  Agama Buddha tdk menyembah apa apa.  Agama Buddha adalah agama kesadaran.  Bagaimana seorang umat Buddha diajarkan untuk mandiri.  Bertindak dengan akal dan pikiran.  Bisa melalui perbuatan, perkataan atau pikiran yang benar.  Bukan untuk siapa siapa, tetapi untuk umat Buddha itu sendiri. Konsep Buddha menolak sosok Tuhan seperti agama agama lain.

Jadi apa fungsi patung patung Buddha di candi Borobudur yang bejibun itu?  Batu batu itu hiasan candi.  Hiasan yang juga berfungsi sebagai pengingat pada umat akan keluhuran sang Guru Agung.  Sidarta Gautama itu sendiri.

——————————-
Lalu kesimpulannya apa? umat Buddha tidak menyembah berhala? umat Buddha tidak percaya pada apapun, selain pada pikirannya sendiri.  Bukankah ada yang mengkultuskan patung patung itu sedemikian besarnya sampai disembah sembah?…. Benar.  Buddha KTP juga banyak.  Tidak semua orang punya waktu untuk mendalami agama kan?….. Namun syukurlah sejauh ini yang saya lihat.  Orang orang awan pemeluk Buddha yang mendalami agama Buddha, sangat sedikit yang terjebak kedalam kefanatikan. Sedikit bukan berarti tidak ada.

Artikel Yang Berhubungan Badan:


2 Response to "Penyembah Berhala"

  1. alvin.vyo says:

    menarik sekali tulisannya..
    tapi ada kekurangan yang saya rasa sangat mendasar..
    kasus bakar al'quran dan karikatur nabi muhammad menurut saya tidak bisa dibandingkan dengan kasus penghancuran patung buddha terkait urusannya dgn berhala..
    walau bisa dikatakan sebagai simbol tapi bukan simbol sembah, maknanya sangat berbeda. Alquran tidak disembah oleh pemeluk Islam, tapi simbol kitab suci mereka.. Alquran dibaca/ditafsir kemudian diamalkan dengan perbuatan..karena kitab suci bagi smua agama merupakan pondasi ataupun jembatan untuk memahami isi dan kandungannya..
    begitu pula sosok nabi muhammad yg dikarikatur, nabi bukan simbol yang disembah, tapi sosok yang mengabarkan dan menyebarkan Islam paling bepengaruh besar dibanding nabi2 sebelumnya..
    jadi kedua simbol agama islam ini bukan berhala..
    tapi aksi keras dan protes pihak Islam sangat dapat dipahami jika dilihat dari sudut pandang bahwa umat Islam mencintai Nabi dan Kitab sucinya, aksi ini jelas sangat manusiawi, semua orang di dunia akan mempunyai rasa marah/sedih jika orang yang dicintainya diganggu oleh orang lain yang mencoba mengkasarinya.. ini jelas manusiawi.
    saya menyetujui pemikiran walaupun alquran atau simbol nabi muhammad diperlakukan secara brutalpun, Islam tetap menjadi Agama besar, tidak ada pengaruh apapun dalam inti pengajarannya, tapi hal ini sekedar atas dasar CINTA, bukan harga diri ataupun pembelaan agama.
    sama dalam halnya agama buddha. dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam agama Budha tidak ada konsep Ketuhanan, tapi Kesempurnaan. Patung2 Budha mungkin bisa disebut simbol penghormatan kepada sosok Budha, sama halnya seperti monumen2 patung2 orang2 terkenal lain, karena patung Budha hanyalah patung belaka..
    semua agama tentunya memang sebenarnya menmorsatukan ajarannya bukan siapa dan bagaimana cara menyebarkan agama tersebut..
    itu pendapat saya yg masih minim pengetahuan...

    salam hangat bung TL

    Traktor says:

    Patung2 Budha mungkin bisa disebut simbol penghormatan kepada sosok Budha, sama halnya seperti monumen2 patung2 orang2 terkenal lain, karena patung Budha hanyalah patung belaka..

    ======================

    Kalau semua orang berpikiran seperti itu, saya kira tidak ada lagi saling tuding sembah berhala pada sesama umat beragama.

    Hehehehe.... tapi saya menuliskan, bahwa ada... orang Islam atau kristen yang menuding umat Buddha penyembah berhala.

    Ada orang Islam yang menuding Kristen penyembah Salib atau patung jesus

    Ada juga orang Buddha atau Kristen yang mengira bahwa Islam juga menyembah Kabbah, karikatur dsb.....

    Begitulah pandangan orang-orang kebanyakan....

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme