UFO, Alien Bertentangan dengan Agama?…Belum Tentu
Pertama, sebagai penulis baru di Kompasiana ini, rasanya saya wajib memperkenalkan diri. Saya Buddhist. Saya tidak religius, tapi saya merasa sesuai dengan pemikiran pemikiran Buddha. Mengapa saya mengedepankan soal agama ini? Karna saya membaca di Kompasiana banyak sekali komen komen yang menuding keagamaan… Kalau bukan Islam yah Kristen… Kalau bersebrangan dengan (yang dia kira) Islam, maka yang komen dituduh Kristen. Demikian sebaliknya.
Sebagai maksud baik, agar tulisan ini tetap enak dibaca dan bermanfaat daripada debat kusir. Itu sudah saya perkenalkan latar belakang saya.
Gini, belakangan ini wacana mengenai UFO, Alian, mahluk luar angkasa sedang booming dimana-mana. Ini dipicu oleh munculnya crop circle di Sleman, Jogyakarta yang disusul dengan pemunculan serupa di Bantul. Bantul diyakini duluan dibuat, namun belakangan baru terpublikasi. Kontroversi merebak, buatan manusiakah? gejala alamkah? buatan mahluk luar angkasa kah? jejak UFO kah….?
Saya bersyukur, sedikit membaca opini yang berteori ini buatan mahluk gaib.
Lalu dalam membaca beritanya, di Kompas atau di Kompasiana, yang menarik dan menggelitik dan menghibur itu justru komennya. Dan cukup banyak yang tidak nyambung ke saya… mengapa? karna dikaitkan dengan kepercayaan kepada agama tertentu. Satu keyakinan kuat di kalangan pemeluk agama tertentu, tidak ada kehidupan di planet lain/dunia lain.
Saya merasa semakin jauh saja perbedaan pendapat dari pendukung teori yang satu dengan yang lain. Mungkinkah ada kehidupan di dunia lain/alam lain/planet lain selain bumi?
Nah, disini pemikiran Buddhis saya muncul.
Sejauh yang selama ini saya pelajari dari keyakinan keagamaan saya, mungkin sekali. Buddhisme menyakini bahwa alam semesta ini teramat luas untuk dijangkau pikiran manusia. Satu sistem tata surya yang kita kenal sekarang hanyalah satu dari miliaran yang ada di jagad raya. Secara gamblang Budhisme meyakini ada banyak kehidupan lain diluar bumi. Masalah sudah ditemukan sains atau belum, ini masalah lain. Buddhisme sudah menemukannya dalam pikiran.
Sesuatu yang belum bisa dibuktikan secara ilmiah… mengapa cenderung diasumsikan sebaliknya?
Alam Dewa, alam Brahma, alam-alam berwujud, alam-alam tidak berwujud, alam setan, alam alam bawah, dan lain sebagainya. Dalam Buddhisme, ini bisa saja paralel dengan kehidupan di bumi sekarang ini, namun tidak menutup kemungkinan itu adalah kehidupan di dunia lain.
Dalam hal ini, mungkin barat melihatnya sebagai Alien. Ada kemiripannya dengan kalangan mistikus yang mempercayai keberadaan hantu dan konco konconya yang kerap muncul dalam imajinasi atau kehidupan manusia.
Bagaimana misal, dewa dewa yang turun ke bumi dalam kepercayaan-kepercayaan timur jauh (juga Yunani kuno) itu sebenarnya cerita tentang Alien? Mahluk dari dunia lain yang diyakini mempunyai kemampuan intelektual super dibanding manusia?
UFO, Alien, Demit, Hantu, dan mahluk mahluk gaib lain sama sama belum bisa dibuktikan secara ilmiah. Namun jutaan orang meyakini hal ini dalam pikirannya masing masing. Apakah yang percaya lebih naif dari yang tidak percaya?
Atau ini jago-jagonya Holywood jualan filem? Banyak yang mencibir begitu. Jejak UFO di Jogya, karna kebanyakan nonton film Holywood. Dan pada kenyataannya…. film Holywood jenis ini termasuk yang paling laris sepanjang sejarah. Misal Independence Day atau E.T….. Sedemikian banyakkah orang yang bodoh? yang mempercayai UFO dan Alien?
Kenyataan yang sama pada penggemar film Horror di Indonesia. Sehingga sinema Indonesia dipenuhi hantu hantu yang gentayangan. Kalau tidak disuka, tentu tidak akan dibuat. Ini industri. Pada dasarnya anda percaya.
Pada dasarnya pikiran kita sebenarnya tidak menutup kemungkinan mempercayai crop circle di Jogya itu buatan Alien atau UFO. Memang sudah ada video yang memperlihatkan bagaimana cara membuat crop circle itu. Kemudian badan badan negara yang kompeten juga sudah menyatakan itu kerjaan manusia. Mungkin seniman, mungkin orang iseng.
Tapi, video pembuatan crop circle itu siang hari….. crop circle yang kita lihat di Jogya diyakini dikerjakan malam hari. Dalam kurun waktu yang sangat singkat. Tanpa jejak jejak yang bisa cukup meyakinkan bahwa itu buatan manusia.
Tanpa bermaksud meremehkan kemampuan orang Indonesia. Kenyataannya kontroversi crop circle di dunia ini masih berlangsung. Bahkan gejala ini sudah muncul 300 tahun yang lalu. Bukan sekali…. ribuan kali…. Kalau kemudian ada manusia iseng yang berhasil juga membuatnya… Itulah keunggulan ras manusia…. Kita adalah bangsa peniru. Penemuan penemuan manusia mana yang tidak diilhami dari meniru?….
Tidak tertutup kemungkinan crop circle itu bukan buatan manusia.
Seandainyapun ahli ahli yang kompeten itu menemukan bukti bukti jejak UFO…. yakinkah anda mereka akan menyatakannya ke publik?…. Lalu apa untungnya di sembunyikan? Supaya tidak dianggap gila.
Budaya kita membatasi cara berpikir. Sains juga. Sains sekarang sudah seperti agama pada abad pertengahan. Menolak semua kemungkinan lain selain logika dan fakta. Kemajuan adalah cara berpikir barat, dengan keyakinan Timur Tengah. Itu yang terjadi di seluruh pelosok dunia. Saat ini.
Apa salahnya sains dengan pikiran timur?…. apa salahnya keyakinan timur jauh dengan pemikiran barat?
Sains menolak hantu dan mahluk gaib sebagai nonsense…. dilain pihak mereka sibuk mencari ke jagad raya aliens dan UFO yang dikalangan lain juga nonsense. Akal mempermainkan kita?
Kembali ke topik. UFO dan Alien serta gejala gejalanya tidak bertentangan dengan agama. Dalam hal ini, agama yang saya anut, Buddha…. entah bagi pemeluk agama lain.
Kalau memang belum bisa dibuktikan secara ilmiah, mengapa kita cenderung berasumsi sebaliknya?
0 Response to "UFO, Alien Bertentangan dengan Agama?…Belum Tentu"
Posting Komentar