Saat Kematian datang dalam 7 hari
Alkisah terdapatlah seorang raja bijaksana mandra guna yang mempunyai seorang adik yang bejadnya juga mandra punya. Sebut saja nama sang raja adalah Asoka, dan adiknya pangeran Asoki. Sang kakak raja Asoka sudah kebingungan menangani adiknya. Sampai dia merencanakan sebuah kejadian yang mungkin sebagai alternatif terakhir untuk adiknya. Kalau tidak berhasil juga, dia akan menyerah.
Diatur rencana, Raja Asoka akan mandi, dengan busana kebesaran raja diletakkan di gerbang kolam pemandian. Diatur pula 2 mentri kepercayaan raja Asoka akan menggiring pangeran Asoki agar melewati gerbang kolam pemandian raja Asoka tersebut.
Sampai di depan gerbang. Pangeran Asoki kaget melihat baju kebesaran kakaknya di depan gerbang ke kolam pemandian raja.
"Paduka yang gagah perkasa, anda akan terlihat sangat gagah bila memakai busana raja. Lebih gagah daripada raja sendiri..." pancing Mentri 1.
"He... yang bener Triwan (maksudnya Mentri One)" pangeran Asoki jelas tertarik, sudah dibayangkannya berapa selir yang bisa didapatkannya hanya karena sehelai busana kebesaran ini.
"Benar paduka. Paduka muda, berwibawah, gagah dan tampan sekali..." gombal mentri 2.
"Hehehehehe... kalian membuatku senang" kata Pangeran Asoki sambil menyentuh busana kebesaran raja Asoka, kakaknya.
"Kalau sebentar saja tak apa apa kurasa ya?" pangeran Asoki menelan ludah...
"Asal tidak ketahuan raja tak apa apa paduka..." jawab kedua mentri serempak.
"Baiklah.... Pengawal, bawakan padaku cermin setinggi 2 meter!" perintah Pangeran Asoki pada pengawal yang berdiri menjaga gerbang kolam pemandian raja Asoka.
"Siap Pangeran" tak lama, pengawal itu sudah membawa sebuah cermin pas setinggi 2 meter.
Pangeran Asoki sudah memakai busana kebesaran raja. Sambil cengar cengir sok cakep, dia bercermin.
"Hmmmm.... benar Triwan dan Tritu, aku kelihatan pantas sekali memakai baju kebesaran raja ini..." ujar pangeran Asoki mengagumi bayangannya di cermin.
"Benar adikku Pangeran Asoki... untuk kelancanganmu kau akan kuhukum mati karena bermaksud menggulingkan kekuasaanku!" tiba tiba raja Asoka sudah muncul memergoki kelakuan adiknya Pangeran Asoki.
Pangeran Asoki diam ketakutan. Pengawal kerajaan langsung melucuti busana kebesaran raja dan menyerahkan ke raja Asoka yang masih handukan berdiri di depan gerbang kolam pemandian. Pangeran Asoki akan dihukum gantung 7 hari kedepan.
Namun, karena kebaikan hati raja Asoka, pangeran Asoki dipersilahkan menikmati hidup sebagai raja selama sisa hidupnya. Segala fasilitas super vip raja boleh dipakainya. Dari Harem sampai permaisuripun boleh dipakainya.
.........
7 hari berlalu raja Asoka mendatangi adiknya pangeran Asoki yang duduk di singgasana dengan wajah lebih purut dari jeruk purut.
"Bagaimana khabarmu adikku? tidakkah kau bersenang senang selama 7 hari ini?" tanya raja Asoka heran melihat kemuraman adiknya.
Tiba tiba pangeran Asoki bangkit, langsung meloncat dan mencium kaki raja Asoka sambil menangis sejadi-jadinya.
"Maafkan hamba hiks... hiks.... kakanda Raja.... bagaimana hamba bisa menikmati hidup sebagai hiks.... hiks.... raja, bila hamba tahu hamba akan segera mati..... hiks hiks...." pangeran Asoki menangis sejadi jadinya.
"HA.....!!!!" raja Asoka mendang adiknya dengan marah.
"Alasan apa itu Asoki! Kau tahu tanpa kuhukum pun kau akan mati. Aku juga akan mati. Kita semua disini akan mati. Hanya kita tidak tahu kapan kita mati. Aku hanya memberi tahumu 7 hari lagi kau akan mati. Tapi aku tidak mengubah hakikat kematian itu sendiri.... Apakah ini begitu berbeda?" Raja Asoka mengelus ngelus kumisnya menahan marah....
Pangeran Asoki terdiam. Membeku.... Wajahnya seperti orang tolol. Melongo. Mulutnya setengah terbuka. Benar juga kematian itu pasti.... mengapa setelah tahu segera akan mati dia bisa menjadi ketakutan dan melupakan kebejatan kebejatan yang selama ini dilakukannya. Mengapa sisa 7 hari ini dia tidak menikmati 1 pun selir raja yang difasilitasi kepadanya?
Mengapa tahu kapan menjadikannya takut pada kematian? Bukankah kematian itu pasti datangnya. Tanpa hukuman mati raja pun, dia bisa mati kapan saja.... Oh, betapa tololnya dia selama ini. Menyia-nyiakan hidup seakan akan tak bisa mati. Oh... oh.... kebodohan ini.... oh... oh..... Pangeran Asoki gemetar sendiri menyadari kebodohannya.
Dia berdiri diam. Membeku. Tak tampak lagi ketakutan di wajahnya. Hilang purut purut di wajahnya. Pelan dia tersenyum.
"Terima kasih kakanda Raja, kau sudah mengajarkan padaku arti hidup yang sebenarnya... Mati" Pangeran Asoki tersenyum, "Aku siap menjalani hukumanmu sekarang kakanda Raja..."
Raja Asoka menitikkan air mata. Memeluk adiknya Pangeran Asoki, kedua nya berangkulan. "Aku membatalkan hukuman matimu adikku pangeran Asoki....Mari kita bersama sama membangun kerajaan ini dan kerajaan itu" Raja Asoka menunjuk ke dadanya dan dada adiknya Pangeran Asoki.
Tamat.
Terinspirasi dari kotbah Ajahn Bram.
.
0 Response to "Saat Kematian datang dalam 7 hari"
Posting Komentar