Karna Cinta Tak Harus Memiliki, Makanya Kugoda Pacarmu....
Perasaan memiliki.
Anda merasa memiliki pacar anda. Anda yang sudah orang tua juga merasa memiliki anak anda. Darah daging anda. Akan susah melepaskan hal hal indah yang kita rasa kita miliki.
Pacar adalah lebih kepada memiliki daripada mencintai. Orang bisa pacaran tanpa saling cinta. Orang bisa menikah walau tak ada cinta. Tapi orang menjadi milik yang satu dengan yang lain bila pacaran. Walau banyak bullship bahwa mencintai bukan harus memiliki... Selama anda merasa kecewa tidak bisa mempacarinya, anda sudah merasa memilikinya.
Kau milikku, aku milikmu... maka kita membentuk satu komitmen yang sebenarnya semu.
Iwan Fals menciptakan banyak lagu saat anaknya Galang Rambu Anarki lahir.... Sebagai seniman yang punya perasaan lebih peka ribuan kali dari orang kebanyakan... coba... lebai banget kan bagi yang gak ngerti. Coba lihat lirik lagu cinta yang ada... lebai banget kan... Aku cinta kau sampai mati.... aku tak akan berpaling hingga ajal menjemput dsb dsb... kenapa begitu? karena memang seniman punya perasaan yang terlalu peka. Tanpa itu semua mustahil mencipta. Mustahil menghasilkan seni yang luar biasa. Notes ini juga mustahil bagus, kalau penulisnya tidak peka....
Celakalah bagi seniman yang patah hati... di satu sisi Iwan fals menghasilkan album Mata Hati sewaktu Galang berpulang. Dan Indra Lesmana menghasilkan Cerita Lalu. Kemudian Glenn Freddy menciptakan January, yang sampai sekarnag jadi lagu trademarknya.
Hebat kan?.... Tapi dibalik itu semua... Rasa sakit yang mereka (seniman) rasakan ribuan kali lipat dibandingkan yang dirasakan orang kebanyakan. Kenapa? Karena rasa kepemilikan seniman juga lebih besar pada hal hal yang dicintainya, pada anaknya, pada pacarnya, bahkan pada kolor butut yang dibelikan pacarnya.... Saya masih menyimpan anduk putih dari hotel tempat saya bercinta pertama kali. Rela mencuri. Sampai sekarang... Apakah ini karena besarnya cinta saya pada dia yang pertama kali mencuri hatiku? Kurasa tidak. Tapi kepada perasaan yang lebih peka pada keindahan yang dulu kurasakan bagai.... tak tarucapkan. Hingga anduk butut itupun bila kuelus sekang masih menghasilkan desiran aneh di sanubari.
Itu rasa kepemilikan yang sangat menyedihkan yang entah dikaruniakan atau dikutukkan pada orang orang yang punya rasa seni tinggi. Seniman akan merasakan nikmat cinta yang lebih dalam. Seniman juga akan merasakan kesakitan yang lebih parah dari orang kebanyakan. Seniman juga lebih sulit untuk melepaskan keterikatan pada hal hal indah yang dirasakannya pernah menjadi miliknya. Walau pun sekejab.
Kalau kepala bisa kompromi. Mungkin dengan manajemen pikiran. Meditasi kalau dikepercayaan saya. Menulis notes ini sendiri saya lakukan sebagai therapi. Bagaimana menyadari bahwa saya tidak memiliki apa apa. Saya tidak memiliki dirinya lagi. Bahwa dia bukan lagi bagian dariku. Walau akan terus kuingat di sepanjang hayatku. Menyadari keterikatan ini, bisa sedikit mengobati kecewa....
Jangankan kehilangan hal hal yang indah dalam hidup.... kehilangan duit lima ribu saja... tetap saja kehilangan... karena kita pernah merasa memilikinya. Apalagi kehilangan pacar.
Akhirnya berpulang ke hotel California... you can check out anytime you like, but you can't never live.....
Wah, berarti secara logis, seniman yang gampang melepaskan diri dari keterikatan adalah seniman yang 'beruntung' dong ya?
Soalnya saya yang merasa ga seniman aja, keterikatan duniawi-nya besar sekali. Ngelepasnya susah. Apalagi kalo seniman. Jadi para seniman yang sudah mencapai Buddha/mendekati ke sana (lepas dari segala keinginan/kemelekatan/keterikatan/kepemilikan), berarti sudah mengalami perjalanan yang panjang dan berat...
Tapi kayaknya nggak juga ah. Menurut saya secara umum 'kepemilikan' justru lebih banyak dimiliki non-seniman. Kalau seniman kehilangan pacar/kehilangan gitar, wajar kalu sedih. Tapi ada aja businessman yang kehilangan segelintir rupiah (yang bukan karena jatuh di jalan, tapi karena salah memperkirakan pasar modal), sedih dan betenya minta ampun....hehehe.
Gina: betul. Tapi cara mengekspresikan kesedihan seniman pada kemelekatannya pada hal hal yang dikelekatinya jauh lebih syurr dari jenis manusia manapun.