Pilih Tuhan atau Iblis?
Saya mendapat sebuah BBM dari seorang teman, isinnya:
T = Tuhan
S = Sedang
U = Urus
N = Nyawa
A = Agar
M = Manusia
I = Insyaf
Mengapa kalau ada bencana besar selalu yang dituding hidungnya Tuhan, lalu kalau ada kerusakan kecil, kejahatan kecil tingkat beberapa orang yang dituding Iblis?
====================
Mengapa Tuhan membiarkan Iblis menggoda manusia?
T = Tuhan
S = Sedang
U = Urus
N = Nyawa
A = Agar
M = Manusia
I = Insyaf
Mengapa kalau ada bencana besar selalu yang dituding hidungnya Tuhan, lalu kalau ada kerusakan kecil, kejahatan kecil tingkat beberapa orang yang dituding Iblis?
====================
Mengapa Tuhan membiarkan Iblis menggoda manusia?
Mungkin (karna jujur aku tak tahu pasti) supaya manusia bisa mandiri dan bebas menentukan imannya sendiri dalam hal bersujud padaNya. Sekuat apakah Iblis sehingga jika mau, tentu akan segera binasa bila diinginkanNya? Yang Maha Esa, Yang Maha Kuat? Sumber dari segalanya? Sang Maha Pencipta alam semesta beserta seluruh isinya.
DiciptakanNya bumi, diciptakanNya manusia. Diciptakannya semua yang indah indah. Sampai satu ciptaanNya itu membelot. Merusak semua ciptaanNya. MemusuhiNya.
Benarkah supaya kita mahluk ciptaanNya bisa melihat mana yang benar dan mana yang salah? Supaya kita jeli memandang sekeliling kita. Walau dalam kebutaan justru manusia tak henti hentinya mereka reka. Bertanya tanya. Ada apa sebenarnya. Apa rencana besarNya... dan bagaimana rencananya untuk menghancurkan rencanaNya itu?
Ada banyak kitab yang bisa dijadikan pedoman. Ada banyak kisah yang bisa dijadikan teladan. Ada hati nurani yang bisa dijadikan tempat bertanya. Ada banyak inspirasi yang bisa semakin mendekatkan kita madaNya.
Namun manusia tetaplah manusia. Walaupun disebutkan sebagai ciptaanNya yang paling sempurna. Tetap saja Tidak Sempurna. Karena kesempurnaan adalah milikNya mutlak. Sementara Iblis kerap kali mempertunjukkan kuasa yang mendekati kesempurnaan juga.
Kerajaan Mataram Kuno bahkan dipindahkan ke Jawa Timur oleh Mpu Sindok, karena gunung Merapi mengamuk. Memuntahkan lahar menghanguskan kerajaan. Bahkan Borobudur ditinggalkan. Dibiarkan tertutup debu gunung dan sampah vulkanik. Sementara catatan memperlihatkan kepada kita. Keyakinan orang saat itu sama seperti kita. Mereka menyebutnya kiamat... pralaya....
Begitu juga beberapa tahun kejadian berulang. Stunami menelan ratusan ribu jiwa. Bukan hanya di Aceh, tapi juga di Banglades, Thailand, Srilangka dan India. Dilanjutkan gempa mahadasyat di Nias.... berlanjut terus sampai ke Padang. Nusantara Barat diguncang prahara.
Manusia yang buta meraba raba. Ini peringatan dari Tuhan. Ini pertanda bahwa akhir jaman sudah dekat. Seribu tahun yang lalu orang orang di Nusantara juga beranggapan begitu.... Mengapa? karna kita memang hanya bisa meraba raba. Kita masih bodoh dan kadang jumawa.
Dalam keterbatasannya manusia mengaitkan segala hal pada Tuhan. Manusia sudha begitu berdosa. Sodom dan Gomora sudah tumbuh dimana mana... di Jakarta, Medan, Surabaya, Semarang, Jogya, bahkan Banda Aceh yang katanya Serambi Mekah... Lantas Tuhan marah... Mungkin ini hukuman. yang jelas ini cobaan bagi manusia...
Tapi dari siapa? Tuhankah yang melancarkan kutuk membunuhi umatnya yang mungkin hanya sebahagian kecil yang berdosa?
Atau ini rencana lain Iblis agar kita menudingNya!!!!
Dalam sifat sifat yang ditunjukkan Tuhan. Aku tak percaya dia Maha Pemarah.
Dalam sifat sifat yang ditunjukkan Iblis. Aku merasa memang dia tukang bikin bencana.
Supaya kita galau, supaya kita sesat, supaya kita lupa, bahwa Tuhan Maha Pengasih, juga Maha Penyayang, Maha Pemaaf, Maha Pencipta. Bukan maha menakut nakuti, maha pembenci, maha pencemburu, maha pembinasa, maha pemurka....
betul mas
kadang manusia ga berpikir, kalau Tuhan mau menghancurkan ya ga setengah setengah. Ini mutlak kesalahan manusia yang serakah. Bumi di bor di sana sini , ga gempa gimana. ya ga papa memang di bekali utk di makan bersama tapi juga bukan di makan dengan rakus nya.
Makasih mbak Titi
mas ijin kopas ya
Silahkan, tapi jangan lupa linknya... hehehe