TENTANG ONANI

Sewaktu nyari di Google gambar ilustrasi untuk tulisan ini, tak terduga, di halam ke 41 muncul gambar ini:






ADA beberapa cara agar anak tidak melakukan masturbasi di tempat umum.

1. Tetapkan batasan.
Jelaskan kepada anak bahwa aktivitas yang dilakukannya sangat pribadi, sama seperti mandi di kamar mandi atau pipis di toilet. Aktivitas tersebut sebaiknya hanya dilakukan di kamar tidur atau kamar mandi. 

2. Alihkan.
Cobalah mengalihkan perhatian anak dengan aktivitas lain yang juga melibatkan tangannya. Jika belum berhasil, jelaskan kepada anak kalau aktivitas itu boleh dilakukan di kamar dan kamar mandi, dan jangan melakukannya saat orang sedang berada di sekelilingnya. Bila masih sulit, segera bawa anak ke kamarnya.

3. Abaikan masturbasi saat waktu tidur.
Mintalah pengasuh anak untuk bersikap sama dengan Anda. Minta pengasuh untuk merespon masturbasi yang dilakukan anak dengan mengalihkan perhatiannya. Sebaliknya, jika masturbasi dilakukan saat tidur, Anda tak perlu menghiraukannya.

4. Jelaskan hal yang bersifat pribadi.
Anak usia dua tahun sudah bisa diberitahu bahwa sebagian tubuhnya adalah bersifat pribadi. Tidak ada seorang pun kecuali dirinya, orangtua, dan dokter yang boleh menyentuhnya.

5. Beri perhatian lebih.
Perbanyak pelukan dan bentuk perhatian lainnya dari orangtua terhadap anak. Bisa jadi, anak melakukan masturbasi karena kurang perhatian dan kasih sayang dari orangtua. Merangkul anak setiap saat dapat menghindarkan anak dari masturbasi.

6. Berikan mainan.
Berikan anak benda yang aman seperti boneka dan selimut yang bisa dibawa ke tempat umum. Sebab, bisa saja ia melakukan masturbasi untuk membuat dirinya nyaman dalam situasi yang tidak dikenali.

7. Beri reward.
Untuk anak yang mengalami keterlambatan perkembangan atau cacat mental yang mungkin tidak mudah memahami pentingnya alasan, tindakan positif bisa membantu. Contohnya, memberi “hadiah” berupa perlakuan khusus kepada anak jika tidak bermain dengan alat kelaminnya.

8. Jangan menghukum.
Anak sebaiknya tidak dihukum secara fisik, dibentak, maupun dimarahi karena melakukan masturbasi. Jangan pula menyebut masturbasi itu buruk, kotor, berdosa, apalagi sampai mengikat tangan anak. Semua hal itu justru akan membuat anak melawan dan mengalami hambatan seksual di kemudian hari.


Anak Masturbasi Jadi Serius, Bila...

MASTURBASI merupakan bagian dari perkembangan normal anak. Akan menjadi aktivitas yang memerlukan perhatian khusus jika terjadi hal-hal seperti berikut ini, seperti dipaparkan para ahli dari University Of Michigan Health System:

* Jika anak terlihat mempunyai pemahaman awal atas kegiatan seksual.
* Jika aktivitas menjadi berlebihan dan menghambat aktivitas normal lainnya, atau anak tidak bisa dialihkan perhatiannya secara mudah dari masturbasinya.
* Jika anak melakukan penetrasi alat kelamin dengan anak lainnya.
* Jika aktivitas tersebut menyakitkan buat anak.
* Jika aktivitas tersebut meningkat lebih banyak dari biasanya, mengindikasikan anak mengalami stres terhadap sesuatu dan ia mencoba membuat dirinya nyaman.
* Jika ada kontak antara mulut dengan alat kelamin antara anak Anda dengan anak lainnya.
* Jika Anda merasa anak tidak bahagia atau sedih.
* Jika kemudian dibarengi dengan luka pada wilayah alat genital anak akibat digaruk atau digosok. Luka yang terjadi bisa menimbulkan infeksi pada alat genital atau infeksi saluran kemih.

Bila Anda menemui hal-hal seperti ini, segeralah konsultasikan ke dokter.






Adakah Cara Hentikan Masturbasi?


T: Saya pertama kali masturbasi di usia 16 tahun, dan hingga kini saya tak bisa menghentikan kebiasaan tersebut. Apa ada cara, dok, untuk berhenti?

J: Masturbasi adalah jenis ekspresi fisik akan gairah seksual dan merupakan cara untuk mencapai ejakulasi secara proaktif. Mimpi basah merupakan cara alami untuk mencapai ejakulasi. Normal bagi kamu untuk memiliki gairah seks karena hormon bergejolak di usia puber, namun penting untuk selalu menjaga keseimbangan. Selain mimpi basah dan masturbasi, kamu juga bisa lakukan hobi lain seperti olahraga sehingga energi kamu bisa dilampiaskan. Jika ini seimbang, kamu tidak akan kecanduan masturbasi dan masturbasi tidak menjadi satu-satunya cara untuk melampiaskan energi.


Anak Masturbasi Setiap Hari, Normalkah?


T. Saya baru saja mengetahui bahwa anak laki-laki saya yang berusia 15 tahun melakukan masturbasi setiap hari. Saya tahu mastubarsi itu normal bagi anak remaja, tetapi kalau setiap hari apakah normal? Apakah sebaiknya saja anjurkan agar dia kurangi frekuensinya?




J. Tidak ada frekuensi yang benar dan salah dalam masturbasi. Remaja bisa melakukan aktivitas ini mulai dari sekali hingga tujuh kali per harinya dan ini pun normal bagi gelora hormon di usia ini. Meski begitu, perlu diingat bahwa masturbasi bisa menyebabkan ketagihan sebagai bentuk pemuasan biologis diri sendiri.

Coba Anda perhatikan keseimbangan kehidupan biologis, sosial dan emosional anak Anda. Bisa jadi kurang seimbang atau salah satu terlalu berlebihan atau kurang porsinya. Cari tahu dengan melihat prestasinya di sekolah, pergaulannya dengan teman-teman dan bagaimana cara dirinya mengatasi stres. Ini sangat penting.



Masturbasi Bisa Cegah Kanker?

BAGI kebanyakan pria atau wanita, melakukan masturbasi adalah sebuah perilaku yang normal. Ini adalah perilaku seksual pertama yang dilakukan oleh sebagian besar dari mereka.

Dari sisi kesehatan, melakukan masturbasi secara teratur ternyata bisa mendatangkan manfaat, khususnya bagi para pria. Sebuah riset yang dipublikasikan New Scientist, menyebutkan bahwa pria yang teratur melakukan masturbasi berisiko lebih kecil mengidap penyakit kanker prostat.

Menurut penjelasan para peneliti dari Cancer Council Victoria Melbourne Australia yang menggagas riset ini, senyawa kimia penyebab kanker (zat karsinogen) akan tertimbun dalam prostat jika pria tidak melakukan ejakulasi atau mengeluarkan cairan sperma secara teratur.

Mereka juga menekankan, hubungan seks belum tentu akan memberikan efek perlindungan yang sama, karena ada kemungkinan terjadinya penularan atau infeksi penyakit seksual, yang justru dapat meningkatkan risiko terkena kanker.

Dalam risetnya, peneliti melibatkan sebanyak 1000 pria yang mengidap kanker prostat serta 1250 pria lainnya. Peneliti menemukan mereka yang sering melakukan ejakulasi antara usia 20 hingga 50 tercatat paling rendah kemungkinanya megalami kanker. Dampak atau efek proteksi terbesar menurut peneliti bisa didapat ketika pria berusia 20-an.

Riset itu juga menyebutkaan, pria yang melakukan ejakulasi lebih dari lima kali seminggu mendapat penurunan risiko hingga sepertiga kali mengidap kanker prostat di masa usia lanjut. Riset sebelumnya pernah mengungkapkan bahwa tingginya frekuensi hubungan seks di antara pasangan atau tingginya aktivitas seksual dapat meningkatkan risiko mengidap kanker prostat hingga 40 persen.

Namun begitu, peneliti Australia yang melakukan riset terbaru ini mengindikasikan bahwa penelitian sebelumnya tidak menganalisa dampak perlindungan dari aktivitas ejakulasi karena terlalu fokus pada hubungan seks yang berkaitan dengan risiko penyakit menular seksual.

Salah seorang peneliti, Graham Giles, mengindikasikan bahwa aktivitas ejakulasi dapat mencegah penimbunan zat karsinogen dalam kelenjar prostat. Prostat merupakan kelenjar yang menghasilkan cairan untuk semen ketika ejakulasi yang mengaktifkan sperma dan mencegah keduanya bercampur.

Cairan ini mengandung berbaga jenis zat yang mengandug potasium, seng, fruktosa dan asam sitrat dengan konsentrasi tinggi yang dialirkan dari pembuluh darah. Menurut Giles, dengan minimnya ejakulasi akan membuat zat-zat karsinogen ini menumpuk atau tertimbun dalam prostat. ¨Ini merupakan hipotesa stagnasi prostatik. Semakin sering anda mengurasnya keluar, semakin sedikit zat karsinogen itu akan tertahan dan merusak sel-sel yang melapisi prostat,¨ terangnya. 






Lebih Puas Masturbasi daripada dengan Suami

SEORANG wanita, usia 27 tahun, sudah menikah dua tahun lamanya tetapi belum hamil. Wanita aktif, sebut saja X ini mengeluh tidak pernah merasa kenikmatan setiap kali melakukan hubungan seks dengan suami. Padahal, nafsu seksnya besar sekali, katanya.

Tiga hari tidak melakukan hubungan seks, gairahnya sudah menggebu, walaupun akhirnya tidak merasakan apa-apa. Sebaliknya hanya kejengkelan dan kekecewaan saja yang dirasakan, setiap melakukan hubungan seks, rasanya cukup lama, tetapi anehnya tidak pernah merasakan kenikmatan.

Sebaliknya, kalau melakukan masturbasi, wanita ini justru bisa merasakan nikmat luar biasa. Dia mengaku sudah melakukan masturbasi sejak sebelum menikah, tetapi tidak pernah melakukan hubungan seks dengan siapa pun sebelumnya. Saat sudah menikah, kebiasaan ini masih sering dilakukannya dan kerap pula muncul rasa kecewa. Untuk apa punya suami? Si wanita bertanya, kelainan apa yang dialamibya ini? Apa yang harus dilakukan agar dapat mencapai kenikmatan dengan hubungan seks, dan juga dapat hamil?

Prof. Wimpie Pangkahila, Sp.And pun menjawab. Keluhan si wanita ini, kata pakar seks dan androlog dari Universitas Udayana Bali ini menunjukkan bahwa dia mengalami suatu gangguan fungsi seksual, yaitu hambatan orgasme atau yang disebut juga disfungsi orgasme.

Gangguan ini dialami oleh banyak wanita, termasuk yang sudah lama menikah. Ada beberapa faktor yang dapat mengakibatkan hambatan orgasme. Pertama, hambatan komunikasi dengan suami. Kedua, mengalami hambatan psikis setiap melakukan hubungan seksual. Ketiga, rangsangan seksual tidak cukup diterima. Keempat, posisi hubungan seksual tidak efektif bagi wanita. Kelima, gangguan fungsi seksual di pihak pria.

Dengan melihat faktor penyebab tersebut, ternyata tidak selalu penyebabnya ada di pihak wanita sendiri, walaupun yang mengalami masalah pihak wanita. Justru cukup banyak penyebabnya terletak di pihak pria, berupa gangguan fungsi seksual, khususnya ejakulasi dini dan gangguan ereksi. Jadi, kalau pihak pria mengalami gangguan fungsi seksual tersebut, hubungan seksual tidak dapat berlangsung seperti yang diharapkan.

Kalau si wanita dapat mencapai orgasme melalui masturbasi, lanjut Wimpie, itu menunjukkan bahwa penyebab hambatan orgasme bukan terletak pada diri Anda. Paling sedikit ada dua hal yang dapat menjelaskan mengapa dengan melakukan masturbasi si wanita dapat mencapai orgasme. Pertama, dengan melakukan masturbasi si wanita dapat menerima rangsangan seksual yang efektif, mungkin pada klitoris atau G-spot, karena si wanita sendiri yang mengatur dan melakukannya. Kedua, tanpa melakukan hubungan seksual, berarti tidak ada hambatan psikis yang dialami, khususnya yang berkaitan dengan keberadaan pihak suami.

Perasaan kecewa yang dialami melalui kalimat ¨Untuk apa punya suami¨ dapat dimengerti. Tentu saja dengan melakukan hubungan seksual, diharapkan dapat merasakan kepuasan seksual, tidak sekadar kenikmatan seksual, seperti yang dirasakan ketika melakukan masturbasi. Dengan melakukan hubungan seksual, diharapkan merasakan juga keterlibatan emosional yang memberikan kepuasan seksual.

Namun, tak ada hubungan antara tidak pernah merasakan orgasme dengan belum hamil. Untuk terjadinya kehamilan, diperlukan kesuburan yang baik pada kedua pihak, dan hubungan seksual yang berlangsung pada saat subur wanita. Jadi, walaupun si wanita tidak pernah mencapai orgasme, kehamilan dapat saja terjadi asal kesuburan si wanita dan suami baik.

Untuk mengatasi masalah, perlu konsultasi dan pemeriksaan lebih lanjut, sehingga dapat diketahui apa penyebab dasar hambatan orgasme yang dialami. Setelah itu barulah dapat dilakukan cara atau pengobatan yang tepat. Ada cara latihan bagi wanita yang mengalami hambatan orgasme seperti si wanita ini. Hasilnya pun cukup menggembirakan, dalam arti kemudian dapat mencapai orgasme melalui hubungan seksual.

Di sisi lain, kesuburan si wanita dan suami juga perlu diperiksa mengingat belum hamil, padahal sudah dua tahun menikah. Sebenarnya kalau telah setahun melakukan hubungan seksual secara teratur tetapi belum hamil, pasangan itu dianggap sebagai pasangan tidak subur. Jadi, si wanita dan suami sebenarnya tergolong pasangan yang tidak subur atau infertil. Si wanita dan suami perlu konsultasi dan pemeriksaan yang benar.


dari berbagai sumber Traktor Lubis



Salam - Traktor Lubis  
Artikel Yang Berhubungan Badan:


2 Response to "TENTANG ONANI"

  1. Waahh....ini menarik.Bukan fulgar. Tapi pendidikan seks. Hebat. Sebuah kajian yang cermat dan berimbang, lengkap dengan data pendukungnya. ACC. Segera luncurkan ke Kompasiana.

    Traktor says:

    Masih ragu ragu komandan. Terus saya sedang di perjalanan. Hanya pakai bb saja

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme