Amoxilin? untuk Sakit kepala?
Getar getar putih
Guratan nadi menusuk daun
Angin lemah
Namun dingin menghentak sukma
Pagiku pagimu
Pagi ini sama saja
Namun berbeda untukmu yang picik
Namun berbeda untukmu yang lemah
Namun berbeda untukmu yang sesat
Namun berbeda untukmu yang tolol
Namun berbeda untukmu yang gelap yang agung
Racun merembes ke tanah
Api tak juga bisa menghilangkan luka
Tangiskah?
Atau tertawa?
Buat apa mengadu nasib
Bila kau tak mengerti apa yang kau simak?
Lalu adakah sembilu mengharuskan kau terpesona?
Amoxilin?
Untuk sakit kepala?
Hahahahahaha
Yang bisa kulakukan hanya tertawa
Sementara dingin membawa tangis berkepanjangan, sampai sampai hujanpun menggigilkan nadi, mencari sedikit hangat, yang tak kunjung menghampiri…
dan sepi lagi
Dengan tafsir yang berbeda
Apa itu Tauhid?
Apa itu?
Bisakah menjangkaunya?
Tentu tak bisa kalau tak mencobanya
Otak masalahnya
Kapan lagi otak terasa
Kalau usia mulai mengkungkung perjalanan nasib
Menerimalah
Melawan juga sesekali
Bila memang sembilu sudah terlanjur masam
Mengapa tidak menjadikannya cuka?
Atau mencampurnya ke dalam sumur sumur kosong melompong
Daun merunduk lagi
Terima kasih dihaturkan
Terima kasih diutarakan
Entah untuk apa
Entah untuk siapa
Ah…. basa basi lagi
Mengapa tidak langsung saja
Sembilu tetap sembilu
Pasrah bukan lemah
Toh perjalanan ke kampung masih panjang
Toh cinta akan menunggu kapan saja dia dibangkitakan
Pikiranku, pikiranmu…
Dosaku bukan dosamu
Apa yang kulakukan
Apa yang kau harapkan
Apakah kau ingin melangkahi Tuhan dengan mengadiliku?
Sayangnya akhirnya ketaatanmu beribadah justru membuatmu menjadi tuhan tuhan kecil untuk dirimu sendiri dan untuk perbedaan perbedaan yang ada di sekelilingmu
Tuhan saja membiarkan durjana iblis
Tak sekalipun Dia menegurnya
Apa yang ditunggu?
Kiamat?
Kalau sembilu bisa bicara
Luka yang akan dihajarnya
Tapi sembilu memang bicara
Di dadaku, di dadamu, di dada mereka
Duh….. Gusti….
Salahkah bila Kau tidak kelihatan?
Kuatkah aku bila kau perlihatkan?
Doakan saja
Biar genting tak senantiasa meraja
Pasrahkan saja
Biar sembilu yang berbicara
Sebegitu bodohkah?
Sebegitu merananya kah?
Lalu siapa yang pesimis?
Siapa yang posesif?
Sembilu tetap sembilu
Walau bercampur cuka, tetap membawa luka
Dingin semakin dingin
Hujan tidak… anginpun tidur
Hanya bulan yang berjaga
Dengan wajah penuh bedak tabal
Minus gincu tentunya
Silahkan keberatan
Angin akan datang besok,
nanti atau saat ini juga.
0 Response to "Amoxilin? untuk Sakit kepala?"
Posting Komentar