Konversi Rekaman Music Analog ke Digital
Pertama saya akan jelaskan sedikit tentang pengertian analog dan digital.
Suatu bentuk dari komunikasi elektronik yang merupakan proses pengiriman informasi pada gelombang elektromaknetik, dan bersifat variabel dan berkelanjutan atau disebut juga dengan sinyal analog. Dalam hal rekaman, saya contohkan pada rekaman musik yang dilakukan pada media pita kaset atau piringan hitam.
Pada kaset, besar kecil medan magnet pada pita kasset bergesekan langsung pada kepala/head tape player, akan memberi sinyal sinyal suara yang selanjutnya diperkuat oleh amplifier. Sedangkan pada piringan hitam, saya memandangnya seperti miniatur dari musik yang sebenarnya.
Bayangkan begini... jarum yang digesekkan pada sebuah media katakanlah cakram plastik keras atau vinyl, akan membentuk bunyi kresekan.... Nah, pada piringan hitam... gesekan jarum ke piringngan vinyl ini merupakan gesekan yang berbunyi musik. Itu mengapa, pada perangkat yang lebih tua, misal Gramaphone, jarum yang dipakai relatif lebih besar dan berat, sehingga suara asli yang dihasilkan jauh lebih besar daripada pada turntable modern. Pada Gramaphone, suara ini diperbesar hanya lewat tabung udara yang berupa selang melengkung, serta keluaran seperti terompet yang besar. Itu karena, pada zaman gramaphone, belum dikenal rekamn elektronik. Jadi, pure mekanik. Orang main musik di sebuah ruang, lalu getaran dari suara yang dihasilkan dipress ke lempeng lempeng piringan.
Ok... sampai disitu saya rasa cukup jelas.
Kemudian, musik di zaman sekarang sudah sedemikian canggih. Sudah jarang dilakukan reproduksi atau dimainkan pada media analog. Tetapi ke media digital. Agak rumit menjelaskan tentang digital ini. Tapi saya coba untuk menjelaskan seserhana mungkin.
Jadi gini... pada dasarnya perangkat mesin elektronik seperti juga komputer, hanya bisa tahu 2 kondisi. Hidup atau mati. Ini dikenali mesin, dan dikodekan menjadi angka 1 dan 0 oleh manusia.
Nah... musik yang pada dasarnya merupakan sinyal analog ini dikode ulang untuk menjadi sinyal digital. Mesin akan membacanya menjadi banyak variasi dari 1 dan 0. Misal (hany amisal supaya gampang) sebuah nada do pendek, bisa menjadi (misal) '0000011111010010010'
Nah, setelah proses pengkodean selsai, pada saat pembacaan akan ada yang namanya software seperti WINAMP dll... yang akan membaca kode kode digital itu menjadi suara yang analog, sehingga bisa didengar telinga manusia.
Ok. Sekarang bagaimana menjadikan koleksi kaset atau piringan hitam anda menjadi mp3... itu yang kita inginkan.
1. Pemutar Kaset/PH
Pastikan dulu player anda, baik tape recorder ataupun PH dalam kondisi head dan jarum yang prima. Kalau pada turntable, jarum yang tumpul harus diganti baru. Kalau pada head tape, biasanya cukup dengan kertas putih bersih dan sedikit alkohol, akan bisa membantu membersihkan head. Perhatikan juga roda kaset dan besi pemutar. pastikan kondisinya bersih, kedua benda ini yang bertanggung jawab, bila kaset dimasukkan langsung kusut.
2. Kaset atau Piringan Hitam
Nah, setelah player aman, lihat koleksi kasetnya. Tes puter sebentar, masih asik gak?... kalau pada piringan hitam, sekedar klik atau crack bisa dibersihkan lewat software hampir perfect. Yang agak masalah pada kaset, kalau kusut, suara bergelombang... sudah tak tertolong lagi.
3. Sound Card
Soundcard onboard pada komputer/laptop anda, saya pastikan, pasti jelek kalau dipakai untuk merekam dari sumber analog. Karena, processor suara pada sound card onboard sebenarny bukan processor untuk suara. Tapi, kasarnya, hanya asal bunyi saja... dan juga dipentingkan di bunyi bukan di masukan (input). Dalam hal ini saya pakai Audigy Extreme II.
4. Kabel penghubung.
Biasanya dari tape atau turntable, disediakan 2 jalur audio stereo. Sementara pada input soundcard disediakan colokan jack45, yang persis sama dengan jack di walkman, kalo gak salah. Kabel jenis ini banyak dipasaran.
5. Pilih software perekam.
Saya pilih Nero Wave editor dari Nero 8. Yang Nero 9 agak ribet. Pelajari cara pakainya. Kemudian, tentukan pilihan input. Pastikan dari Aux/analog mix in. Ini bisa diatur di aturan suara. Lihat di control panel.
Tes putar kaset atau PH nya, lalu lihat indicator led di software anda. Jangan sampai overload. Atau melewati batas merah terlalu banyak. Lakukan perekaman per side saja... Misalnya side a sampai selesai 5 lagu.
6. Editing
Pada kaset dilakukan pemotongan track perlagu. Mute di area yang memang harusnya silence. Fade out di beberapa bagian akhir. Kemudian, dengarkan lagi. Lalu lakukan proses Noise Reduction. Terlalu banyak bisa menjadikan rekaman menjadi garing alias kering dan terkesan mendem. Seperlunya saja. desis dikit gpp asal suaranya masih bagus.
Jangan lupa save. Save dulu dalam bentuk WAV... jadi kalau ada kesalahan, masih enak mengulangnya.
Pada piringan hitam, prosessnya hampir sama... tapi yang dipakai adalah declicker dan decracker. Kalau hissnya tidak begitu terasa di PH dibanding kaset.
7. Konversi ke MP3
Disini banyak masalah. Rekaman analog yang kita simpan dalam bentuk wav itu resolusinya tinggi, sekitar 48.000 hz... nah, mau dikonversi ke bentuk standar mp3 128 kb. Kalau mau buat CD qualitypun masih belum mumpuni sebenarnya, karena baru 192 kb. Kemudian, semakin tinggi resolusinya, akan semakin besar filenya. Susah kan kalau mau diupload dan di download.
Akhirnya, bentuk standar 128 kb dipakai. Dengan sejumlah pengorbanan, suara empuk analog dari kaset dan PH tidak akan dapat sepenuhnya. karena keterbatasan resolusi.
-------------------------
Tapi, daripada gak ada..... Rekaman analog bisa rusak diberangus waktu. Debu, kotoran dll merusak kualitas musik. Kalau digital akan persis seperti aslinya, selama medianya tidak rusak.
Banyak pendenagr musik yang merasa bahwa rekaman anlog jauh lebih bagus daripada digital dari sudut penilaian suara/audio. Tapi menurutku itu relatif. Untuk rekaman musik bergenre RnB yang kebanyakan pake mesin mainnya, pasti digital lebih baik. Tapi kalau musiknya misal musik klasik, rock atau musik live yang banyak pakai alat alat akustik lain, udah jelas analog lebih bagus....
0 Response to "Konversi Rekaman Music Analog ke Digital"
Posting Komentar