Agama Yang Ketakutan
Jika seorang mengolok-olokmu dan kamu marah, kemungkinan terbesarnya adalah memang benar demikian.
Mengapa harus takut dengan olok olok?
Mungkin karena olok olok dapat merusak citra. Mungkin olok olok akan dirasakan merugikan yang kena olok-olok. Karna ini memalukan. Karna saya tidak begitu.
Reaksi paling hebat bisa muncul bila olok-olok itu dianggap sudah memasuki wilayah keyakinan. Yaitu agama. Itu mungkin kesan naif yang saya tangkap dari beberapa tulisan tulisan di kompasiana. Bahkan UFO sampai menimbulkan ketakutan beragama yang tidak jelas.
Kok menjadi ketakutan?
Iya, marah karena olok-olak datang dari sebuah rasa takut, akibat analisa berlebihan dari sebuah olok-olok. Mungkin saja yang olok-olok memang memaksudkan intimidasi agar anda merasa begitu. Mungkin juga maksud tujuan lain.
Pemeluk Agama yang ketakutan.
Anda dan saya adalah manusia pribadi. Pada dasarnya kita sendiri. Kenyataannya memang tidak ada yang abadi. Dalam peradaban pun, agama muncul silih berganti. Dari Animisme Dinamiske, Ke Paganisme yang umumnya Politheisme, kemudian berganti ke Monotheisme, di jaman kita sekarang ini. Namun sudah muncul di barat sana yang namanya Scientology, dengan tidak kurang kurang pemeluknya adalah icon-icon selebritis yang paling populer, seperti Tom Cruise dan John Travolta.
Kemudian kemunculan kembali gelombang new age. Yang sedikit banyak seperti reinkarnansi dari Paganisme itu sendiri.
Lalu apa yang anda takutkan dengan kondisi ini?
Anda sendirian kan? Mungkin anda tidak rela bila ada saudara anda yang tersesat mengikuti aliran aliran sesat yang tak jelas itu? Mungkin karena anda sayang padanya. Anda tidak ingin sendirian masuk surga. Anda tidak tega dia da disiksa di neraka. Anda takut umat menjadi bingung.
Anda menyadari anda sendiri, makanya anda kemudian mengumpulkan pengikut. Sebanyak banyaknya. Ada yang melakukan orasi. Tak jarang sampai ke arah anarkis. Pembantaian masal bila perlu.
Ketakutan itu memang mengerikan.
Semakin mengerikan jika jiwa dan raga sudah menjadi satu, tumpul!
Tumpul untuk melihat pada diri anda sendiri. Adakah orang yang bisa memaksa anda pindah agama? Iming iming apa yang paling bisa membuat anda pindah agama. Pada laki-laki, saya merasa perempuan adalah iming iming yang cukup menggiurkan. Ini mengapa perkawinan sering mengubah demografi pemeluk agama. Perkawinan juga merupakan cara ampuh yang damai untuk melakukan penyebaran agama.
Tapi tidak bisa dipaksakan. Keyakinan beragama adalah sulit digambarkan bagaimana bisa seperti itu. Anda pnya alasan alasan yang sangat kuat untuk tetap setia pada agama anda. Sampai kadang kadang lupa, bahwa orang lain juag sama dengan anda. Mereka juga punya alasan paling logis paling masuk akal yang membuat mereka memeluk agama mereka.
Jadi perang agama di media seperti ini adalah kesia-siaan yang sebenarnya disenangi Telkom. Yah... Telkom (provider internet maksudnya...) akan makin kaya bila ketakutan anda yang tidak mendasar itu rasanya bisa membuat anda puas sejenak sudah memaki-maki agama orang lain.
Anda bahkan rela jam-jam-an mencari cari di seluruh pelosok internet hanya untuk meruntuhkan dalih yang dikeluarkan lawan debat anda. Ajaib. Dulu demi nilai pelajaran pas kuliah, anda tidak pernah serajin itu nyari data di internet.
Anda melupakan satu hal. Apa yang anda takutkan?
Munculnya kembali Paganisme, apakah ini bisa merusak kepercayaan anda? Saya rasa tidak. Ini kalau anda mau konsisten dengan imam yang sering diagung-agungkan itu. Sebegitu hebatkan Paganisme itu sehingga bisa merusak keyakinan anda? ha?
Kalau mau bicara iman, biarlah semua vihar di muka bumi dihancurkan. Biarlah Borobudur digiling jadi debu. Biarlah semua kitab Buddha dihanguskan. Tapi tak akan mengubah keyakinanku akan Dharma.
Saya tidak percaya keyakinan bisa berpindah karena kekerasan. Ini mustahil. Mungkin di KTP bisa. Tapi di dalam... namanya juga di dalam, yah merubahnya dari dalam. Misalnya lewat cinta, kecintaan saya pada perempuan itu membuat saya ingin menjadi seiman dengan dia. Begitu saja.
Lalu anda juga merasa terhina oleh ucapan atau tulisan atau komentar yang di posting orang untuk memprovokasi anda.... sudahlah, diamkan saja, ngapain menghina balik yang sudah hina. Biarkan dia menghina orang dalam kehinaannya sendiri. Itu baru mantap. Kalau anda bisa begitu, saya yakin Iman anda benar benar sudah sebesar biji wijen. Anda akan tidur lebih tenang malam ini.
Semoga semua mahluk berbahagia.
0 Response to "Agama Yang Ketakutan"
Posting Komentar