Dunia Maya Lebih Nyata daripada Dunia Nyata
Kehidupan di dunia maya, mungkin kini hanya namanya saja yang maya. Tapi kenyataannya sudah lebih nyata dari dunia nyata. Mau tidak mau, inilah fakta. Walau banyak orang yang sirik yang masih sok jaim, sambil digagah-gagahkan.... "ah, gw punya real life kok.... ah, orang yang terus terusan ol di fb kan mereka yang gak punya kerjaan.... ah, walau gimanapun dunia maya itu gak sehat..... kecanduan internet? sorry ya...."
Nah..... Ajaibnya, begitu sebuah isu yang sebenarnya sudah usang; 1. Blackbery bakal di blokir 2. Facebook mau ditutup Maret nanti. Yang reaktif tuh gilaaaaaaaaaaaaaaaa
Ini membuktikan satu hal, memang namanya saja dunia maya, kenyataanya dunia maya sudah lebih nyata daripada dunia nyata itu sendiri. Ajaib, yah itulah teknologi, teknologi komunikasi.
Lantas, masihkah anda tengsin atau malu mengakui bahwa anda merasa tidak nyaman punya kehidupan di dunia maya?
Mungkin iya, bila anda memandang dunia maya itu sebagai segala galanya. Tapi, kalau ditanya ke saya, saya akan berkomentar begini.
Yang kita perlukan sebenarnya adalah sebuah kepastian bahwa pada dasarnya kita adalah mahluk sosial.
Nah, dalam kehidupan yang semakin maju, terutama di kota kota besar seperti Jakarta, Surabaya dan Medan, serta kota kota besar lainnya di seluruh dunia. Sudah jamak bahwa manusia manusianya sempat mengingkari kodratnya sebagai mahluk sosial. Indikasi ini bisa terlihat, coba anda hitung, berapa tetangga satu kompleks anda yang anda kenal? Selain teman kerja atau sekolah atau kuliah, atau teman satu klub bulu tangkis atau sepak bola atau futsall, berapa banyak lagi orang yang anda kenal?
Jadi kondisinya begitu. Di kota kota besar dengan kemajuan yang sangat tinggi. Justru di dunia nyata manusianya sudah meninggalkan atau mengasingkan diri dari lingkungan sosialnya. Sementara secara kodrati atau bawaan, tidak ada manusia yang bisa hidup sendiri. Bergaul dengan teman sekantor, it's ok tapi tuntutan sebagai manusia sosial terus muncul.
Orang orang yang bermain di bisnis telekomunikasi pasti mengerti ini. Maka muncul kemudian teknologi yang kita kenal sekarang dengan selular. Atau jauh sebelumnya, Telkom mengerti hal ini dengan meluncurkan layanan telkomnet instan, lantas speedy.
Kemudian muncul pengembang lain yang memanjakan hasrat bersosial anda. <strong><a href="http://roughtorer.blogspot.com/">Friendster </a></strong>yang sempat legendaris di masa lalu. Dari namanya saja sudah jelas, ini ajang cari cari teman. Lalu yang paling heboh sekarang adalah <a href="http://roughtorer.blogspot.com/"><strong>Facebook</strong></a>, jejaring sosial.
Kebutuhan anda sebagai mahluk sosial terpenuhi disini. Makanya saat TV nasional melakukan kesalahan dengan merilis berita bohong alias HOAX, yang pada dasarnya adalah parodi yang sengaja dibuat untuk memacetkan atau traffic lalu lintas di internet, pengguna Facebook khususnya di Indonesia kelabakan.
TV nasional yang tak jeli. Mungkin mengejar rating, untuk semakin memanasi suasana akibat niat suci Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring, yang akan memblokir Blackberry dengan alasan menjalankan Undang Undang.
Saya, anda, dia, kamu, mereka, kita semua adalah warga warga dunia maya....
NB: saya tahu cabe sudah lebih mahal dari daging dari internet, bukan dari dunia nyata.
0 Response to "Dunia Maya Lebih Nyata daripada Dunia Nyata"
Posting Komentar