GADIS BATAK KETEMU LAKI-LAKI YANG LAGI DAPET
.
.
Komen komen di lapak lapak postingan dimana mana seringkali menyulut pertengkaran. Kalau di alam nyata, mungkin sudah seperti situasi di zalurz gaza. Bom sliweran. Bom emosi, bom benci, bom marah, bom ngenyek, bom merendahkan dan sebagainya.
Disisi lain, saya merasa komen jauh lebih jujur dari artikel seseorang. Maksudnya saya kira kira bisa menjadi merasa dekat dengan orang yang tidak saya kenal sama sekali, hanya lewat bacaan komen di lapak lapak yang saya baca.
Ini karena artikel, biasanya dibuat dengan editing yang lebih lama, tidak spontan seperti komen. Bahkan kadang artikel hanya berupa copas yang diedit sana sini. Jadi mengharapkan artikel untuk mengungkapkan sisi pribadi penulisnya itu agak agak susah. Bisa direkayasa. Bahkan, bisa pinjam pakai, artikel orang lain dari blog atau situs mana saja.
Komen komen bagai pisau bermata dua. Bisa mengakrapkan, bisa memicu permusuhan. Kadang kalau sudah benci, apapun ide yang ditulis oleh seorang penulis bisa dikomen dengan sinis, hanya dengan membaca sebaris judul yang (sedang trend) tidak mewakili isi.
Iya kalau artikel anda datar datar saja tanpa potensi menyulut kontroversi. Bila artikel anda berpotensi menyulut perang saudara. Sebaiknya anda menunggui komen komen yang masuk, dan berusahalah bertanggung jawab atas apa yang anda tulis. Tidak ada jawaban yang memuaskan memang. Tapi setidaknya ini bisa meredam perang.
Anda harus bertanggung jawab atas apa yang anda tulis.
Jadi ini kisah 2 hari yang lalu, sangat sayang kalau tidak diarsip. Pesan moralnya tinggi. Kesalahpahaman antara EA (iya saya tahu... anda sudah muak dengan popularitas dan lebay lebaynya anak ini. Tapi simak dulu, kalau tidak mau simak sudah hengkang saja...) dengan RS, itok-ku sendiri.
Sesuatu yang bersifat canda, pada orang yang tidak kita kenal bisa berakibat fatal.
.
.
RS: 22 February 2011 16:31:46
Mau nanya bang, eh om dan ini serius: bagaimana ceritanya tulisan keluhan begini bisa dapat nilai 9 aktual, tolongggggg bagi ilmunya dong, biar tulisan2 saya yg ngk jelek2 amat itu sekali2 nongkrong dimana kek, teraktual boleh, menarik boleh ... pokoknya nangkring aja ... soalnya sekarang perasaan saya rada sirikcampurbingung.com mode on.co.id setiap kali lihat tulisan anda terus dirating ... bahkan untuk uneg2pun dirating, pleaseeeee heleeepp me, bagi ilmunya, serius.com nih ... asal jangan suruh saya jadi pengikutnya ya, hehehehe .. :lol:
.
EA - 22 February 2011 16:47:12
Maaf saya tidak bisa melayani pertanyaan anda. Lebih baik anda jadi musuh saya dari pada pengikut. Terima kasih.
.
RS - 22 February 2011 16:46:10
maaf om, nanyanya tadi cuma bercanda, kok jawabnya serius amat, :lol;
,
EA 22 February 2011 16:54:11
@ RS:
Saya belum setolol yang anda kira. Tolong dicoret kata2 SERIUS pada komentar anda yang pertama. Dan coba anda lihat siapa itu yg menshare ke FB dan Tweet sebanyak itu? Sama sekali saya tidak tahu.
Sini mulutmu saya gigit.
.
RS - 22 February 2011 18:03:45
waduhhh, salah masuk lingkungan nih.... saya ngomong apa, dijawab apa. Maaf om EA, tidak bermaksud membuat anda sewot. Saya permisi pulang aja deh, maksudnya tadi minta bagi ilmu, malah dimarah-marahi. Permisiiiiii.....tapi mengenai serius itu, saya jelasin deh sebelum kabur, saya serius bingungnya, tulisan-tulisan om EA laris manis di kompasiana ini, kan ngk salah saya minta dibagi ilmunya. mengenai share2 FB dan Tw saya juga bingung kok Om, maklum gaptek... :lol:
Ya udah deh Om, damai dehhh,... saya pulang dulu ya... :lol:
Jangan dibalas om, takuttt dimarahin lagiii ...:lol:
Permisiiii.....
.
RS - 23 February 2011 00:23:24
Atas nama cinta damai :
@Om EA: Maafin kata-kata bahasa saya yang bikin salah maksud ya,...
@ Semua teman di kompasiana : Ini kesalahan tata bahasa saya yang saya tidak cek ulang sebelum tekan tombol submit. Jadi sudahlah ... peaceeee.
Saya permisi lagiiii ... tolong jangan dipanggil2 lagi disini, soalnya mau istirahat malam. hehehe....
.
.
RS YANG MALANG, EA YANG LAGI DATANG BULAN
.
Komentar para KOMPOR MELEDUK:
AL - 22 February 2011 16:48:34
RS...asal lu mau di cium ea ...pasti bisa juga hehehehehehehe
.
AL 22 February 2011 17:23:08
share fb apa tuh??...siapa nama fb nya ??
.
BB - 22 February 2011 20:43:49
Mbak RS tanya beneran kok Mas Erianto marah sih? Saya herannya sama, artinya Erianto Anas jaminan dibaca tulisan apa pun akan dibaca hingga untuk tulisan paling nggak saja dapat rating. Bersyukurlah dikau Pak Guru tanpa susah payah nulis serusi apa pun ditulis pembacanya banyak. Omong-omong Pak Guru sudha menulis PTK (Penelitina Tindakan Kelas)?
.
KM - 22 February 2011 21:37:39
sama yang berkelahi dengan mas anas??
kalau mau berkelahi nanti saya masukin disini lho
me mahasiswa, yang menjunjung tinggi tulisan orang lain
menghargai,,, meskipun saya bukan kritikus mampus....
saya wajib, dan rela membela sahabat2 saya... apalagi orang yang saya hargai "Mas Anas"
jadi untuk yang sirik oleh "Mas Anas" sebaiknya kubur!!! jauh2 sifat sirik itu
karena sirik sangat dilarang, apalagi sampai membodohkan orang
Buat RS, siapapun anda, dimanapun anda, sebaiknya kalau mau kata2 itu keluar lewat pesan saja, bukan publik... gak suka dengan saya? kubur jauh2 ketidak sukaan anda!
.
TL Yang Usil Ikut Campur dengan memberikan komen:
TL - 22 February 2011 22:45:14
Zal.... Selain tulisan tulisan Anas, di Kompasiana ini banyak sekali tulisan yang mempertanyakan keakuratan vote ter ter itu, temasuk teraktual.
Orang mau vote di tempat saya sampai tanya dulu, mau di vote apa mas?
Nah..... Ada tuduhan saya baca di tulisan tulisan sirik tersebut bahwa ada temen temen EA yang sekongkol memvote tulisan anas jadi ter ter....
Mbak RS yang baru main di Kompasiana (ternyata RS lebih senior dari TL di Kompasiana... aduh maluuuu), mungkin.... mungkin ya, merasa hal itu benar, karena baca tulisan ttg itu serta kenyataan memang tulisan EA langsung ter ter... apapun yang ditulis.
Jadi dia tanya.... gimana caranya
Sementara mas EA yang dari pagi ngajar, (ini saya tahu, karna komunikasi dengan dia di Blog) merasa pertanyaan Mbak RS menuding EA pakai jalur tidak jujur supaya tulisannya ter ter....
Jadi, sebaiknya.... kita teman teman EA ataupun yang merasa teman EA...(sekali lagi tak ada salahnya berteman dengan siapa saja). Supaya bisa mendinginkan mas EA nya...
Juga bantu menjelaskan duduk persoalan kalau ada perselisihan.
Di prinsip saya, kalau tidak bisa bantu mendinginkan hubungan EA dengan Admin, setidaknya saya tidak mencelakakan EA sendiri. Khususnya pada posisinya di Kompasiana.
Thanks.
.
AB terharu, malah mengomentari TL: AB - 22 February 2011 22:43:31
Pak TL orang yang obyektif dalam pandangan saya :lol:
.
TL Jadi salah tingkah: TL - 22 February 2011 22:54:36
Buset, digombali Arimbi.... preeet wekekekeke
.
R-82 masuk: 22 February 2011 23:18:26
saya setuju dengan bung lubis...Mba RS pasti salah ada kesalahan dngan kata katanya,,dan saya yakin Mba RS tidak bermaksud menyudutkan....hanya pilihan katanya saja yang kurang tepat saja dalam komen di atas....
adapun maslah vot..saya paling sring vote ke teman tman saya di kompasiana,,gak rugi kok buat saya pribadi meng Vote orang lain...
bung lubis jangan ge er sama komantar saya..
hahahahhah
meskipun saya memuj bung lubis (menuja, tapi tetep nulis namanya pake huruf kecil... huuuu gombal!)
.
AB - Malah ketawa: 22 February 2011 23:20:15
hahaha Pak TL... saya suka Anda lugas dan bernas dan berani bicara di mana saja dan dengan ukuran yang proporsional:lol:
.
.
Komentar Anak Mudanya dan Teman Temannya yang Masih Waras:
TL 22 February 2011 20:55:56
BAik EA maupun RS tidak ada yang salah. Ini hanya salah paham.
EA marah karena, pertanyaan mbak RS seakan akan menduga ada rekayasa untuk selalunya aktual tulisan mas EA. Ini memang sudah jamak dicurigai orang. Mengapa EA marah? Yah, karena isi dari pertanyaanya tidak memakai azas PRADUGA TAK BERSALAH, ito....
Diluar ada atau tidaknya rekayasa, itu tidak sopan untuk dipertanyakan. Karena sifat pertanyaan itu sendiri jadi seperti nuduh.
Apapun tulisan EA atau tentang EA pasti laris.... Itu sudah jaminan. Gejala ini menandakan apa? Ini menandakan, publik banyak (tidak semua) yang suka hal hal kontroversi. Saya tidak melihat yang suka sebagai open minded. Tapi yah itu memang penyuka kontroversi. ALias Anti Kemapanan. Ini biasa terjadi di kalangan muda.
Mungkin (mungkin ya....) mbak RS terpengaruh pada tulisan "SAYA MUAK MELIHAT TERAKTUAL" yang menyoroti vote di tulisan tulisan EA.
Sementara ke EA nya:
Bung.... kalau kamu marah atas sesuatu yang dituduhkan ke kamu, itu membuat publik berpikir yang dituduhkan itu benar adanya.
Maaf sudah ikut campur.
.
AB - 22 February 2011 21:39:59
Kalau pertanyaan pertama Mbak RS ditujukan pada saya, inilah jawaban saya :
Waduh, saya juga bingung Mbak RS , mungkin Mbak RS salah alamat, baiknya itu ditanyakan ke seluruh Kompasianer, siapa yang bodoh sekali hingga mau kasih rating ke tulisan saya ini.
:lol:
.
R 82 - 22 February 2011 22:50:08
Mbs RS ..saya kira Anda dan Bung Anas hanya salah paham...saya yakin maksud Mba RS bukan seperti itu,,saya yakin itu karena sebelumnyapun Mba RS belum pernah mnunjukkan rasa iri ataupun benci kepada orang lain..
adapun masalah komentar "mba RS" di atas saya anggap itu hanya ungkapan dngan maksud tertentu, namun menjadi salah arti karena memang bahasanya mungkin ada kencenderungan,,, menyudutkan..
dalam hal ini saya harap Mba RS juga mengklrasifikasi kekliruan dalam ungkapan di atas....
damai itu Indah...
mari kita berdamai...
.
RS, Itokku yang malang, jadi the right person in a wrong situation. Kesedihannya terasa sekali ketika saya atas link yang diberikan R-82 , membaca ini
.
He Knows Me Better Than That
23 February 2011 | 00:17 / 61 klik / 15 komen / 2 dari 2 Kompasianer menilai aktual (salah satunya dari saya)
Harusnya malam ini, saya membuat tulisan tentang latihan lagu-lagu pujian persekutuan doa kami malam ini, sekaligus sebagai referensi buat tulisan saya kamis nanti ketika Persekutuan Doa diadakan tiap Kamis malam. Maklum, lagi semangat menulis, tapi bahannya cuma tentang kegiatan mingguan yang diikuti. Tapi karena saya lupa bawa kamera ( lupa adalah penyakit kronis saya, jadi kalau ada yang mau pinjam duit atau barang saya ini kesempatan bagus, karena saya orangnya pelupa, hehehe ), maka saya akan menuliskan yang lain saja. yaitu perasaan saya hari ini, terlebih sejak sore ini. Terus terang sepanjang latihan, hati saya tak tenang, dan dalam latihan puji-pujian tadi, saya selipkan doa semoga bisa selesai dengan baik.
(Mau baca kelanjutannya silahkan klik judul tulisan ini)
.
.
Membaca itu saya benar benar terharu, bersama sama dengan R-82 yang sudah duluan memberikan pengertian dan penghiburan buat itok Rossie, saya menulis tentang maaf ini disini:
Maaf Hanyalah Kata (untuk Itok RS+ Mas EA)
tulisan inspiratif (9 dari 10 vote) ini sangat sayang anda lewatkan. Saya juga rela menyumbangkan sebuah lagu saya sebagai soundtrack di tulisan tersebut. Walaupun lirik lagunya agak agak gak nyambung, tapi yah... mayan lah sesuai judulnya Maaf Hanya Kata. Sekalian promosi gitu loh...
Tulisan Itok RS saya copas ke Blog milik EA. Terus terang saya sakit hati itok-ku (itok dalam adat batak adalah panggilan satu marga yang artinya kira-kira 'saudaraku yang ganteng/cantik' hihihihi nek coyo...!) atas kesedihan mendalam yang diterima itokku Rossie. Bagaimana kalau ini menjadi trauma. Sampai mempengaruhi jalan hidupnya... wekekekeke lebay.com (biar ceritanya makin seru)
Saya copas ke Blog pribadi EA agar dia bisa berpikir dengan jernih, mengingat ini sudah tidak benar, kesalahpahaman bisa diperbaiki. Tanpa maksud menggurui, inilah namanya umat beragama, yang mengusahakan damai dimana saja, bahkan pada setan mayat hidup dari kuburan dekat jurang Erianto Anas.
Tanggapan EA seperti ini:
.
Rabu, 23 Februari 2011 12:36:00 WIB
EA mengatakan...
@ Traktor:
Yak, saya suka suntikan energimu mas Lubis. Makasi. Ini sekedar catatan harian untuk blogernas.
* Saya sudah membaca bagaimana perdebatan mas Lubis dg sejumlah Kompasianer ttg balasan saya thd pertanyaan RS. Dan analisamu saya setuju. Mas Lubis akurat. Benar saat itu saya lagi kurang stabil dan juga sensi. Lagi capek dalam mengajar, ditambah banyaknya tudingan rating palsu untuk setiap tulisan saya, maka refleks saya emosi. Di luar kendali.
Dan saya menyesal setalah membaca tulisan yang mas Lubis kutip di atas. Saya mohon sampaikan permintaan maaf saya pada RS. Baru saya sadari saya salah tangkap dari apa yang ditulisnya.
Makasi mas Lubis.
.
Permohonan maaf itu saya postkan sebagai komen di tulisan He knows me better milik mbak RS. Tapi ternyata EA belum puas juga. Dia ngotot mau pamer bahwa dia bisa bikin tulisan cantik untuk ngucapkan maaf, hihihihi.... Jadi dia post ini:
.
Arwah EA Minta Maaf pada RS
24 February 2011 | 02:24
Laporan Ernas Mayat. Detik-detik sebelum Admin Kompasiana membunuh EA , saudari RS pernah bertanya sesuatu padanya (biarlah ini rahasia mereka berdua). Tapi karena situasi Erianto Anas lagi carut marut, dalam perang wacana yang berkecamuk, ditambah temperatur psikisnya sedang diamuk badai tsunami, maka responnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Emosional.
Tapi sekian waktu berlalu, dia eja kembali alur komentarnya dengan saudari RS. Maka saat itu ia tersadar atas kekeliruannya. Menetes sudah darah bathinnya. Dia ingin menejernihkan persoalan. Dia segera login ke akun Kompasiananya. Tapi apa yang terjadi? Akunnya sudah menghembuskan nafas terakhir.
Maka di dalam kubur dia menyesali perbuatannya. Untuk itulah saya atas nama Ernas Mayat membawa pesan ini untuk saudari RS. Dia titip pesan:
"Tolong sampaikan maaf tulus saya pada saudari RS. Agar lempang jalan saya ke neraka. Terima kasih"
Itulah kata terakhir yang diucapkan Erianto Anas saat malaikat penjaga neraka melemparkannya masuk ke kamar VIBnya di neraka. Untuk itu kepada saudara RS, sudilah kiranya saudari menerima permintaan maafnya. Agar dia tidak gelisah lagi dalam peristirahatan kekalnya di neraka.
Saya, atas nama Ernas Mayat mengucapkan terima kasih.
.
Dan, syukurlah. Walau damai itu langkah, susah, mahal, dan dibutuhkan kesediaan tinggi untuk menanggalkan dendam, benci, ego. Tapi bukan alasan untuk tidak diusahakan. Akhirnya Itok RS mengadakan konferesni pers resmi:
.
RS- 24 February 2011 09:42:03
@Om EA : terima kasih sudah memaafkan saya, dan saya mengerti kok setelah dijelaskan diatas. Om EA guru ya, saya dulu juga guru dan saya juga mengalami kok up and down-nya emosi seorang guru, dan sungguh saya mengerti hehehe...saya juga terima permintaan maaf om EA ( atau saya harus bilang dr arwahnya, habis bingung saya :lol:
@Ito traktor yg ganteng : hehehe, tq untuk semuanya .... :lol:
.
.
Lega sekali rasa nya.... Apalagi ada tulisan Ito traktor yg ganteng yang saya cetak tebal itu.... Kali ini Ito RS tidak salah memilih kata... dia jujur. Ini bukan fitnah... Wekekekekeke
.
Salam damai, semoga semua mahluk berbahagia...
Hahaha...muantap Sang Pendamai.
ACC. Lncurkaaaaannnnn!!!!!
ohhhh udah komen di sini... sorry lagi sarap, gak liat blog sendiri, hahahahah
wkwkwk,
setelah uraian yg panjang lebar serta menyejukkan dan mengharukan...
kok,kesimpulan akhirnya malah kata-kata yg di cetak tebal? Asem! bang traktor GILA...hahahaha :lol:
Iya dong... kan pemeran utamanya saya.... EA sama RS kan cuman pelengkap penderita.... hihihihi buktinya paling banyak saya yang komen...