SEKAM
Durjana yang temaram
Lalukan api dalam panas
Lincah bergelombang
Haru dalam kata
Bisikkan aku sukmamu, agar terbalut bahu telanjang
Bernas, gegas gempita
Hai, kau sehitam gelombang
Kemana kini sepi yang bergelayut
Angin yang tak ingin lagi bergelut
Ah, dosa dan dosa lagi
Dosa durjana pembawa api
Sepi
Kau tak lagi hidup
Walau goncangan bahu tak mau
Menjeritlah
Koyak langit itu
Cakar awan itu
Tinju matahari
Namun, namun dan namun
Tak ada tak ada apa apa disana
Hanya panik saat air menjerat hidung
Celaka
Amarah yang berkuasa
Oh.... tak kudahapi harus
Tak kudapati hampa
Biarkanlah sekam membisu, sampai waktunya menjadi debu.
Jakarta, 02 March 2011
Traktor Lubis
0 Response to "SEKAM"
Posting Komentar