DISUNTIK IMPOTEN DEMI JIDAH, RELA BERZINA DEMI NII



Fanatisme dalam beragama, kerap kali membuat prilaku para pemeluknya menjadi hampir hampir tidak masuk akal. Demi tujuan tujuan tertentu yang didogmakan sebagai perintah agama, hal hal yang muskil mau dilakukan oleh manusia yang nomal kejiawaannya secara suka rela, bisa saja ditempu.

Berikut ini saya menemukan 2 berita yang menggambarkan kepada anda bagaimana hal-hal yang 'tidak normal' ini dilakukan oleh para anggota Jihad dan mereka yang tergabung dalam NII.

Keduanya kerap terkait dengan terorisme yang membawa bawa Islam. Satu hal yang membuat Nabi Muhammad menjadi orang No. #1 di Daftar 100 Tokoh Paling Berpengaruh di dalam sejarah adalah, bahwa beliau satu satunya spritualis yang berhasil hidup dengan sisi duniawi dan akherat yang harmonis. Nabi Muhammad sebagai laki-laki, hidup berkeluarga dan membina keluarganya dengan sebaik-baiknya yang bisa dilakukan manusia.

Namun, bagi para teroris yang mengaku-ngaku Islam ini justru dengan sukarela disuntik Impoten agar bisa hidup demi memperjuangkan agama, paling tidak begitu pengakuan mereka. Di Indonesia, para anggota NII boleh berzina, menipu dan sebagainya untuk memperjuangkan berdirinya NII.

Begitukah yang diajarkan Islam? Entah bagaimana reaksi Nabi bila masih hidup melihat prilaku para pengikutnya ini, sekarang...?!




Demi Jihad, Anggota Al-Qaidah Disuntik Impoten
Kamis, 28 April 2011 | 13:43 WIB

TEMPO Interaktif, Abd al-Rahim Hussein Muhammad Abdah al-Nashiri, anggota senior organisasi teroris Al-Qaidah lebih mementingkan jihad ketimbang kehidupan seks. Anggota Al-Qaidah yang ditahan di Guantanamo bahkan rela disuntik agar impoten dan tidak tergoda oleh perempuan.

Abdah al-Nashiri mengungkapkan hal tersebut saat diinterogasi di Guantanamo. Orang yang menginterogasi dia melaporkan, "Tahanan tersebut hidup untuk jihad dan dia disuntik agar impoten, dia juga merekomendasikan hal tersebut kepada rekan-rekannya."

Seperti dikutip dari laman Telegraph, Selasa, 26 April 2011, Al-Nashiri adalah salah satu anggota Al-Qaidah yang merancang serangan ke kapal Amerika Serikat USS Cole pada Oktober 2000. Akibat serangan bunuh diri tersebut, sebanyak 17 pelaut Amerika tewas, sedangkan belasan lainnya luka.

Al-Nashiri digambarkan sebagai sosok anggota Al-Qaidah yang memiliki kemampuan teroris tingkat tinggi. Dia seorang koordinator lapangan yang andal. Warga Arab Saudi ini juga yang merancang serangan kapal tanker Prancis, MV Limburg, tahun 2002.

Serangan-serangan tersebut di bawah komando langsung pemimpin Al-Qaidah, Usamah bin Ladin. Menurut orang yang mengiterogasi Al-Nashiri, dia terlibat sejumlah serangan untuk Amerika Serikat.

Al-Nashiri, 42 tahun, ditangkap di Uni Emirat Arab pada November 2002. Dia dipindahkan ke Guantanamo pada September 2006. Al-Nashiri adalah salah satu orang yang bertemu bin Ladin beberapa bulan setelah serangan 11 September 2001.

TELEGRAPH | PGR


Anggota NII Boleh Berzina untuk Bayar Infak
Kamis, 28 April 2011 | 16:01 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Lembaga Penelitian dan Pengakajian Islam (LPPI), Muhammad Amin Djamaludin, menyatakan para korban pengikut Negara Islam Indonesia Komandemen Wilayah 9 (NII KW 9), bertobat karena dikejar utang untuk kepentingan infak dan sedekah. "Mereka melakukan zina saja boleh untuk membayar infak," katanya kepada Tempo, di kantornya, di Jakarta Pusat, Kamis, 28 April 2011.

Menurut Amin, karena keanggotaan bersifat wajib dan mengikat, para anggota biasanya kesulitan ketika harus membayar infak. Dalam kondisi terjepit, tindakan apa pun dihalalkan sepanjang dimaksudkan sebagai ikhtiar untuk membayar utang infak dan sedekah. Uang hasil melacur (berzina), merampok, maling, dan tindakan buruk lainnya, tak dilarang asalkan uangnya dipakai untuk membayar infak.

"Dalam menjalankan roda organisasi, kelompok ini tak segan menggunakan beragam cara untuk mendapatkan dana," kata Amin. "Mulai dari infak sedekah yang bersifat mengikat hingga menghalalkan segala cara yang bertentangan dengan Islam."

Dia mencontohkan berdasarkan laporan satu keluarga yang telah menjadi anggota NII KW 9 sejak lama. Mereka mengeluh akibat besarnya sedekah yang harus ditanggung. "Tak membayar infak dan sedekah, sifatnya jadi uutang," jelas Amin.

Menurut Amin, gerakan NII KW 9 akhir-akhir ini semakin meresahkan masyarakat. Para mahasiswa dan pelajar berpengetahuan agama minim jadi sasaran empuk. "Cara mereka mempesona sehingga banyak yang tertarik," kata dia.

Lembaga ini mencatat jumlah pengikut NII KW 9 pada tahun 2005 mencapai 500 ribu orang lebih. Mereka tersebar di 28 provinsi dengan struktur lengkap. "Organisasinya dari Aceh sampai Papua," kata Amin.

JAYADI SUPRIADIN


Artikel Yang Berhubungan Badan:


0 Response to "DISUNTIK IMPOTEN DEMI JIDAH, RELA BERZINA DEMI NII"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme