VEGETARIAN LEBIH HEBAT DARIPADA TUHAN



Ini bukan kadang kadang lagi, tapi sudah sering sangat sangat memuakkan. Entah darimana asalnya, akhirnya pada pemeluk Buddha banyak yang menjadi Vegetarian. Mungkin berasal dari Pancasila Buddhis yang isinya 'berusaha untuk menghindari pembunuhan'.

Pembunuhan pada agama Buddha tidak terbatas hanya pada manusia saja. Tapi pada semua mahluk hidup. Jadi ini dijadikan dasar oleh sebagian umat untuk menjalankan tarikat vegetarian alias sayuranisme kata Ajahn Bram.

Yang menggelikan, dalam kisah kisah Buddhis, justru Sidharta Gautama sendiri yang makannya berasal dari pemberian umat berpesan, bahwa jadi umat Buddha itu tidak boleh terikat pada makanan. Makanya bagi Dia yang makannya dari hasil pemberian orang lain (dana makanan) yah diberi umat makan apa saja harus dimakan.

Dalam salah satu kisah yang dituturkan Ajahn Bram, ketika dia masih menjalankan praktek kebhikkuan di hutan hutan Thailand, justru sering mendapat persembahan makanan dari penduduk berupa katak rebus.

Yang kalau tidak hati hati saat menusuknya, salah salah kandung kemih si bangkai katak menyemprotkan air ke wajahnya... Hasilnya, selera makan hilang, seluruh wajah bau pesing. Seharian kelaparan, karena dalam tarekat Bhikku, jam 12 siang ke atas sudah tidak boleh makan lagi, alias puasa, sampai besok jam 6 pagi.

Nah, banyak umat umat sekarang yang menjalankan vegetarian. Sebenarnya yah ini terserah ke pribadi masing masing. Tidak ada batasan kok dalam hal memahami kebenaran yang terkandung dalam sebuah ayat atau kitab atau vinaya (peraturan peraturan kebhikkuan). Asal tahan yah silahkan.

Dan yang harus diingat adalah kunci utamanya mengerti maksud dari Vegetarian.

Namun yang muncul kemudian adalah sejumlah makanan dari tepung yang dioleh sedemikian rupa menjadi bernama macam macam. Sebut saja, sate kambing vegetarian, ayam goreng vegetarian, ikan pare vegetarian, babi kecap vegetarian dan sebagainya.

Harganya? Yang asli saja kalah. Jauh lebih mahal versi palsunya dari yang asli.

Jadi, dimana semangat vegetariannya?

Bukankah dengan pembuatan bentuk bentuk sangat mirip dengan bangkai bangkai hewan asli itu justru yang ada adalah napsu yang tidak tersalurkan? Lalu, mengapa tidak memilih sayuran segar sebagai menu vegetarian? Mengapa harus daging daging palsu yang sekarang menjadi bisnis sangat menggiurkan. Sangat ekslusive dan hanya bisa dikonsumsi orang orang yang 'the have'?

Mungkin kejahatan yang dilakukan bukan di perbuatan badaniah. Bukan pembunuhan badaniah, tapi pembunuhan lewat pikiran.

Tapi ini fenomena.

Dan yang lebih menjengkelkan lagi. Bila ada orang yang merasa menjadi sangat suci setelah menjalani vegetarian. Wah, ini salah kaprah. Kesucian bukan untuk dibanggakan. Karena kalau sudah merasa suci, itu sama saja dengan proklamasi akan ketidak sucian.

Saya pribadi menghargai orang yang sanggup bervegetarian. Tapi sejujurnya lebih menghargai orang yang tidak terikat pada makanan. Makan untuk hidup, bukan hidup untuk menghabiskan 1 - 2 jam milih milih tempat makan karena kandungan hewan yang mungkin terdapat di sejumlah restauran.

Bilapun suatu saat misal saya ingin vegetarian. Saya akan lakukan bukan karena anjuran Buddha. Tak pernah dia menganjurkan hal hal seperti itu. Tapi saya akan vegetarian bila memang ada keinginan dari saya. Misalnya, saya bosan makan dading dan ikan terus. Sesekali makan pecel ah.... nah, saya sudah vegetarian selama 1 kali waktu makan. Tanpa susah susah cari lauk lauk palsu, yang sudah jelas mengandung menyedap rasa dosis tinggi supaya rasanya bisa mirip dengan yang asli.

Pernah saya berbincang bincang dengan seorang umat dari aliran Meitreya yang memang jamak melakukan praktek Vegetarian.

UAM (Umat Aliran Meitreya):
Saya bisa bikin ikan pare...

Saya:
Wah hebat! Bagaimana rasanya? apakah enak?

UAM:
Tentu saja. Saya rasa lebih nikmat daripada rasa ikan pare yang asli...

Saya: (bengong)
Wow, berarti kamu lebih hebat dari Tuhan dong...

Catatan: berbeda dengan 3 aliran Buddhis; Therevada, Mahayana dan Tantrayana... Mereka yang mengaku sebagai umat Meitreya ini mengakui keberadaan Tuhan. Namun Tuhannya konsepnya saya tidak jelas. Ada juga Ibu Bumi Yang Agung, dan sebagainya...


Salam - Traktor Lubis
Artikel Yang Berhubungan Badan:


0 Response to "VEGETARIAN LEBIH HEBAT DARIPADA TUHAN"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme