KISAH SAYA MENGKADALI ADMIN KOMPASIANA
Kira kira seminggu ini. Rasanya ngeblog sudah begitu nikmat. Saya berulang kali mengalami orgasme di sini. Ada kepuasan tersendiri yang tidak saya temukan di Kompasiana. Apakah saya akan meninggalkan Kompasiana?
Saya sendiri ragu. Ibaratnya Gigolo, Kompasiana adalah tempat saya dengan para pelacur dan gigilo lain sempat bersaing mencari pelanggan. Saya lumayan laris disana. Kemampuan saya menggoyang diakui banyak pelanggan saya disana. Sampai sampai Admin merasa bingung sendiri.
Mau dibredel kaya Erianto Anas salahnya apa?
Dibredel tulisannya saja... Sudah gak bisa! WAKAKAKAKAKAKAKA.... Sudah kuhapus semua, tinggal 2 - 3 saja sehari.
Saya masih geli kalo membayangkan. Admin Kompasiana pake kaca pembesar bermaksud memeriksa semua tulisan saya disitu. Lalu dalam hal memeriksa tulisan tersebut, sempat membredel 2 tulisan yang dianggap plagiat. Saya tahu saya diangga begitu oleh Admin karena di beritahu ke saya.
Lalu mengambil kaca pembesar yang lebih besar lagi.... Wakakakaka.... Suprise... Admin belum beruntung! Dikadali sama Traktor Lubis....
"LOHHHHH..... kemana semua tulisan anak ini?"
Dengan mulut yang masih terbuka karena bengong. Gak Mungkin! Ini anak gila HL dan ter ter... gak mungkin dihapus sama dia. Dihapus 2 saja dia seperti kesakitan begitu... Ah, gak mungkin! tiap minggu dia bisa HL... pernah 3 hari berturut turut HL... Waduh... Kemana tulisan tulisannya?...
Lalu sambil tetap melongo, Sang Admin yang kecele melihat ke atas.... www.traktor.co.cc ==== mau baca tulisan tulisan lama saya silahkan ke sini.
Lalu Admin Kompasiana masuk ke Blog saya. Nah.... Karna Admin yang fungsinya sama dengan germo kan asal bikin apa apa diikuti terus sama gigolo gigolo dan pelacur pelacur-nya... makanya hari itu jumlah kunjungan ke Blog saya melejit gila gilaan. Rangking 23 jutaan jadi tinggal 1 jutaan.
Wakakaka.... Admin baca tulisan saya yang ini:
HAPUS SEMUA TULISAN DI KOMPASIANA
Disitu saya jelaskan bahwa saya sama sekali tidak terikat pada prestasi prestasi yang sudah diterima tulisan tulisan saya. Dan saya sudah menghapus semuanya. Dengan tanpa beban, karena arsipnya sudah memenuhi rumah saya sendiri, tempat saya bisa jadi GIGOLO suka suka dengan metode goyang pinggul apa saja.
Lalu saya juga merasakan ada kebimbangan pada Admin Kompasiana. Kalau saya tidak GR, mungkin mereka takut kehilangan Gigolo paling cakep, paling laris, paling narsis, paling hot olah sexnya di Rumah Bordil Kompasiana. Karena beberapa hari kemudian saya melihat beberapa tulisan yang bernada seakan akan membela saya menjadi HL di sana.
Asal tahu saja, perseteruan dan aksi bredel pada tulisan saya bermula dari seorang gigolo senior yang merasa dikalahkan secara segalanya oleh tulisan saya tentang Bom Buku di Utan kayu yang dijadikan HL oleh Admin. Saya juga heran, mengapa tulisan datar begitu bisa dijadikan HL. Terus terang, itu tulisan yang sebentar saja sudah saya campakkan dari halaman Blog ini. Tulisan itu benar benar parah. Soalnya hanya berisi berita.
Yah, jenis reportase yang sebenarnya saya juga paling eneg membacanya. Tapi sudah jelas kan reportase ditulis dengan menggunakan data data yang ada di internet, tv dan hal hal yang saya dengar di tempat kejadian. Kebetulan pas kejadian saya berada di Matraman. Jadi, data data yang terkumpul di otak saya saya padukan dengan data data yang saya dapat dari Internet.
Nah, karena sirik dan iri hatinya gigolo senior itu, dia langsung praduga saya copas. Sialnya ternyata Admin termasuk jenis Germo yang suka dengar pengaduan sepihak. Lihat saja kasus Erianto Anas, yang menyayangkan dia dibredel dan yang mensyukuri mana yang lebih banyak?
Begitulah....
Biarlah saya jadi satu-satunya Kompasianer yang protes ke Admin karna tulisan saya HL kelamaan saya lihat. Itu terjadi pada tulisan tentang mundurnya Phil Collins ini:
PHIL COLLINS MUNDUR, TINGGAL SAYA MUSISI BOTAK!
Saya surati Admin waktu tulisan tersebut HL memasuki hari ke 5 di kolom Hiburan. Kenapa saya surati? Karna kesempatan harus diberikan ke penulis lain yang juga nulis tentang Hiburan.
Akhirnya saya lepaskan semua. Saya kembangkan jiwa GIGOLO saya di Blog pribadi saya. Dengan segala keuntungan dan kerugian yang saya tulis menjadi tulisan tentang judi :
JUDI MEMBAWA SUKSES
Yak... ini Gambling. Keputusan saya semakin bulat setelah melihat tulisan saya yang berjudul:
LAGU INDONESIA RAYA KARYA PLAGIAT?
Tulisan ini saya post di Kompasiana dengan tanggapan yang cukup ramai, jumlah klik satu hari juga lebih dari 300 an. Tanpa HL atau terekomendasi. Yah, saya masih dicuekin admin, walau riset yang saya lakukan di tulisan itu lumayan keren menurut saya.
Dan, tau tidak... point yang membuat saya memutuskan konsen di Blog saja adalah. Tulisan keren tentang aksi plagiat atau inspirasi ini, DIPASANG IKLAN OLEH KOMPASIANA.
Hahahahaha.... IKLAN nya dipasang, tapi tulisannya dicuekin. Standart ganda GERMO Tolol.
Jadi inilah saya... hari ini saya akan melepaskan lagi lebih banyak hal. Saya akan bertahan untuk tidak post apapun di Kompasiana malam menjelang pagi ini. Tapi di sini di rumah bordil tempat saya majang jadi Gigolo Blogging, saya akan kerahkan semua kemampuan memuaskan syawat intelektual anda.
Salam hangat, jabat erat - Traktor Lubis
NB: oh yah… jumlah tulisan saya di Kompasiana yang saya remove sekitar 300an lebih selama kurang dari 2 bulan. Satu pembelajaran berharga, bila anda terlalu produktif juga bisa membuat orang lain merasa bodoh. Baca si Charlie yang Dungu, efek Kompasiana persis seperti di buku itu ketika menghadapi orang idiot yang tiba tiba menjadi jenius. Semoga di sini saya tidak mengalami hal serupa.
Saya sendiri ragu. Ibaratnya Gigolo, Kompasiana adalah tempat saya dengan para pelacur dan gigilo lain sempat bersaing mencari pelanggan. Saya lumayan laris disana. Kemampuan saya menggoyang diakui banyak pelanggan saya disana. Sampai sampai Admin merasa bingung sendiri.
Mau dibredel kaya Erianto Anas salahnya apa?
Dibredel tulisannya saja... Sudah gak bisa! WAKAKAKAKAKAKAKA.... Sudah kuhapus semua, tinggal 2 - 3 saja sehari.
Saya masih geli kalo membayangkan. Admin Kompasiana pake kaca pembesar bermaksud memeriksa semua tulisan saya disitu. Lalu dalam hal memeriksa tulisan tersebut, sempat membredel 2 tulisan yang dianggap plagiat. Saya tahu saya diangga begitu oleh Admin karena di beritahu ke saya.
Lalu mengambil kaca pembesar yang lebih besar lagi.... Wakakakaka.... Suprise... Admin belum beruntung! Dikadali sama Traktor Lubis....
"LOHHHHH..... kemana semua tulisan anak ini?"
Dengan mulut yang masih terbuka karena bengong. Gak Mungkin! Ini anak gila HL dan ter ter... gak mungkin dihapus sama dia. Dihapus 2 saja dia seperti kesakitan begitu... Ah, gak mungkin! tiap minggu dia bisa HL... pernah 3 hari berturut turut HL... Waduh... Kemana tulisan tulisannya?...
Lalu sambil tetap melongo, Sang Admin yang kecele melihat ke atas.... www.traktor.co.cc ==== mau baca tulisan tulisan lama saya silahkan ke sini.
Lalu Admin Kompasiana masuk ke Blog saya. Nah.... Karna Admin yang fungsinya sama dengan germo kan asal bikin apa apa diikuti terus sama gigolo gigolo dan pelacur pelacur-nya... makanya hari itu jumlah kunjungan ke Blog saya melejit gila gilaan. Rangking 23 jutaan jadi tinggal 1 jutaan.
Wakakaka.... Admin baca tulisan saya yang ini:
HAPUS SEMUA TULISAN DI KOMPASIANA
Disitu saya jelaskan bahwa saya sama sekali tidak terikat pada prestasi prestasi yang sudah diterima tulisan tulisan saya. Dan saya sudah menghapus semuanya. Dengan tanpa beban, karena arsipnya sudah memenuhi rumah saya sendiri, tempat saya bisa jadi GIGOLO suka suka dengan metode goyang pinggul apa saja.
Lalu saya juga merasakan ada kebimbangan pada Admin Kompasiana. Kalau saya tidak GR, mungkin mereka takut kehilangan Gigolo paling cakep, paling laris, paling narsis, paling hot olah sexnya di Rumah Bordil Kompasiana. Karena beberapa hari kemudian saya melihat beberapa tulisan yang bernada seakan akan membela saya menjadi HL di sana.
Asal tahu saja, perseteruan dan aksi bredel pada tulisan saya bermula dari seorang gigolo senior yang merasa dikalahkan secara segalanya oleh tulisan saya tentang Bom Buku di Utan kayu yang dijadikan HL oleh Admin. Saya juga heran, mengapa tulisan datar begitu bisa dijadikan HL. Terus terang, itu tulisan yang sebentar saja sudah saya campakkan dari halaman Blog ini. Tulisan itu benar benar parah. Soalnya hanya berisi berita.
Yah, jenis reportase yang sebenarnya saya juga paling eneg membacanya. Tapi sudah jelas kan reportase ditulis dengan menggunakan data data yang ada di internet, tv dan hal hal yang saya dengar di tempat kejadian. Kebetulan pas kejadian saya berada di Matraman. Jadi, data data yang terkumpul di otak saya saya padukan dengan data data yang saya dapat dari Internet.
Nah, karena sirik dan iri hatinya gigolo senior itu, dia langsung praduga saya copas. Sialnya ternyata Admin termasuk jenis Germo yang suka dengar pengaduan sepihak. Lihat saja kasus Erianto Anas, yang menyayangkan dia dibredel dan yang mensyukuri mana yang lebih banyak?
Begitulah....
Biarlah saya jadi satu-satunya Kompasianer yang protes ke Admin karna tulisan saya HL kelamaan saya lihat. Itu terjadi pada tulisan tentang mundurnya Phil Collins ini:
PHIL COLLINS MUNDUR, TINGGAL SAYA MUSISI BOTAK!
Saya surati Admin waktu tulisan tersebut HL memasuki hari ke 5 di kolom Hiburan. Kenapa saya surati? Karna kesempatan harus diberikan ke penulis lain yang juga nulis tentang Hiburan.
Akhirnya saya lepaskan semua. Saya kembangkan jiwa GIGOLO saya di Blog pribadi saya. Dengan segala keuntungan dan kerugian yang saya tulis menjadi tulisan tentang judi :
JUDI MEMBAWA SUKSES
Yak... ini Gambling. Keputusan saya semakin bulat setelah melihat tulisan saya yang berjudul:
LAGU INDONESIA RAYA KARYA PLAGIAT?
Tulisan ini saya post di Kompasiana dengan tanggapan yang cukup ramai, jumlah klik satu hari juga lebih dari 300 an. Tanpa HL atau terekomendasi. Yah, saya masih dicuekin admin, walau riset yang saya lakukan di tulisan itu lumayan keren menurut saya.
Dan, tau tidak... point yang membuat saya memutuskan konsen di Blog saja adalah. Tulisan keren tentang aksi plagiat atau inspirasi ini, DIPASANG IKLAN OLEH KOMPASIANA.
Hahahahaha.... IKLAN nya dipasang, tapi tulisannya dicuekin. Standart ganda GERMO Tolol.
Jadi inilah saya... hari ini saya akan melepaskan lagi lebih banyak hal. Saya akan bertahan untuk tidak post apapun di Kompasiana malam menjelang pagi ini. Tapi di sini di rumah bordil tempat saya majang jadi Gigolo Blogging, saya akan kerahkan semua kemampuan memuaskan syawat intelektual anda.
Salam hangat, jabat erat - Traktor Lubis
NB: oh yah… jumlah tulisan saya di Kompasiana yang saya remove sekitar 300an lebih selama kurang dari 2 bulan. Satu pembelajaran berharga, bila anda terlalu produktif juga bisa membuat orang lain merasa bodoh. Baca si Charlie yang Dungu, efek Kompasiana persis seperti di buku itu ketika menghadapi orang idiot yang tiba tiba menjadi jenius. Semoga di sini saya tidak mengalami hal serupa.
Hahaha... power full!
Makanya saya sudah lama bilang kan. Admin Kompasina itu kampungan. Dan umunnya Kompasianer itu banci dan tukang jilat pantat admin. Kecuali Kompasianer yang berjiwa meredeka dan tidak berharap Kompasiana sebagai rumah terakhirnya.
Saya sudah cek lapak mas Lubis di Kompasiana. Sudah gak ada tulisan lagi ya? Judulnya masih ada 10 buah. Tapi begitu diklik sudah kosong semua. Apa mas Lubis yang menghapus semuanya?
Disatu sisi saya turut prihatin. Tapi di satu sisi saya merasa apresiatif. Karena Traktor akan segera mengepak dengan sayapnya sendiri dengan lebih gagah dan kharismatik. Untuk menggilas dunia maya dengan Traktor sejatinya.
Oya, saya pikir bagus juga dipublish ini tulisan di Kompasiana. Agar para penggemar Traktor tau kondisinya. Dan publik akan bisa menilai apa yang sudah terjadi pada Kompasiana akhir-akhir ini.
Oya, saya hampir selesai maintenencenya. Tinggal tahap finishing. Saya juga heran, kenapa kejutan saya klop benar dengan isu terbaru mas Lubis malam ini.
Saya kembali ke dasbor lagi untuk tahap akhir maintenence blogernas malam ini.
Bravo untuk Traktor!
Saya rasa tidak usah dipublis di kompasiana. Besok satu harian saya tidak posting di Kompasiana juga udah pada kecarian kesini. Itu lebih bagus untuk menggenjot pengunjung. Tapi saya akan post di Dumalana.com
Hmm ... ya ya bisa juga. Inilah rahasia blogging. Hanya bisa dipahami oleh yang punya nalar blogging.
Hahahahaha.... kalau sudah baca di kompasiana kan udah gak usah ke sini.... Saya kan Gigolo paling keren disana... wakakakakaka
Wuakakakakaka....!
JUAL MAHAL Bos.... SI Alek sampe singgah di Traktor kemaren, karna kecarian di Kompasiana.
kasian dia ya.... saya gak ada, ente gak ada, pak Tuhan jarang nongol... manyun deh...
Hahahahaha.... baiklah... ngelola blog pribadi emang jauh lebih menyenangkan koq, bisa 'memaki' sesuka hati tanpa khawatir diwarning admin hehehe
Arminbell: point bagus... hehehehehe
@ Traktor:
KUTIP:
"kasian dia ya.... saya gak ada, ente gak ada, pak Tuhan jarang nongol... manyun deh... "
JAWAB:
Hahaha... benar juga kali. Itu Alek kan gak mungkin atau gak doyan komen yang cuma asal ngangguk di Kompasiana. Tapi tempatnya di lapak siap lagi? Hahaha..... !
EA: makanya... suruh gabung di forum...
Hak hahaha.... makanya. Hahaha...!
Dia juga udah jarang saya lihat
kugilas kau dengan buldozerku
Anonim: dilawan pake del aja beres kok... hihihi
Check out pendapat hukum saya mengenai Term Of Condition Kompasiana di: http://www.estherwijayanti.co.cc/2011/03/senjata-admin-kompasiana-pasal-karet-di.html
Oalah mbak EsT ketinggalan... sudah dari tadi komen disono
salam kenal bang Traktor...mengenai kompasiana dan forum kompas, kejadian bredel itu penyakit kronis...mm patut disayangkan nama besar kompas tp memilih admin yg kurang makyus..dulu saya aktif di sana tapi jengkel krn bredel akhir undur diri tanpa pamit
riwayat lahirnya kompasiana itu juga rada aneh karena dulu ada Koki yg digawang oleh alm Zeverina yg ok punya...entah karna apa, Koki ditanahkusirkan alias tak muncul lagi
RM: Makasih sudah mampir mas. Saya tidak dibredel loh. Hanya ada 2 tulisan saya yang dituduh copas oleh Admin yang dibredel admin. Itu saja...
Tulisan saya yang dituduh plagiat alias copas justru dijadikan HL oleh Admin. Jadi yah begitulah. Admin nya tolol sih.
Setelah isu plagiat itu Admin pake kaca pembesar meneliti semua tulisan saya. Nah, naluri Blogger gw muncul. Saya hapus semua yang di Kompasiana, saya pancing si Admin masuk ke Blog saya.... hehehehehe
bang Traktor, saya bukan mas tapi kaum hawa..
RM: mana saya tahu... wekekekekeke pake photo dong.....