KISAH ERIANTO KECIL
SD Inpres di sebuah kampung. Kain benderanya lusuh. Gurunya setiap kelas hanya satu. Namun ilmu tak pandang geografis. Kearifan lokal ada dimana mana. Juga di SD Impres masuk sore yang WCnya bau pesing ini.
Dalam suatu tanya jawab di sekolah. Anak anak SD kelas lima, dengan bu guru cantik Siti Juleha. Dalam mata pelajaran guna guna.
"Andy.... Coba sebutkan kegunaan Cecak....!"
"Hmmmm..... makan nyamuk buk...!" Andy tersenyum kiri kanan.
"Anak pinter.... Desy... coba kamu sebutkan apa guna Anjing....!"
Desy berdiri, "Si Bleky anjingnya Desy, bisa jaga rumah buk.... Pernah malam malam ada maling mau maling di rumah Desy, digigit si Bleky....."
"Oh..... lalu bagaimana?" Tanya bu Siti penasaran.
"Bleky dapat hadiah tulang tulangan dari papa..."
"Bukan si Bleky... malingnya.... Cakep gak?" wakakakakakaka
"Aduh, gak tau buk.... Kan malam malam, Desy sudah tidur....."
"Oke deh, kalau begitu kita lanjutkan yah..... Nah, Amir... coba kamu sebutkan kegunaan kucing.....!"
"Ngusir tikus buk.... Tapi kucing sekarang takut sama tikus yang gede gede....."
Seisi kelas tertawa....
"Kucingku si manis bisa buat dipeluk peluk...." Kata Tineke kenes. Yah, namanya anak anak....
"Amir pinter.... Nah, Joko. Kamu tahu tupai kan?.... coba sebutkan kegunaannya....!"
Joko berdiri.... Matanya mendelik ke atas sekejap, kesannya mikir berat banget... Tiba tiba, parasnya cemerlang.... Seperti kena TUK.
"Ah.... Gantungan kunci bapak, dari buntut tupai buk....."
Wekekekeke.... Benar juga, pikir bu Siti Juleha.
"Nah... anak anak. Bumi dan seluruh isinya ini diciptakan Tuhan ada kegunaannya.... Sebagai pertanyaan terakhir ibu. Hayo kamu Sahat! Ibu sudah lama tak mendengar suaramu, nak....!"
Sahat berdiri sedikit malu malu.
"Coba Sahat sebutkan kegunaan ular...!"
Sama seperti Joko, bayangan Sahat adalah ular sendok yang sudah siap siap matuk dia di depan mukanya. Eh.... Bu Siti jadi mirip ular sendok. Tapi, hanya sekejap, mengingat jawaban Joko.
"Bapakku tali pinggangnya dari kulit ular.... Dompet ibu juga.... Terus ular juga makan tikus kan. Tikus kan hama bagi petani"
"Oh... disampaikan bagus sekali Sahat. Jam tangan ibu juga talinya kulit ular... Tapi yang palsu, hehehehehe" bu Siti yang baik cengengesan sendiri.
"Nah.... Bahkan ularpun ada gunanya, yah anak-anak. Semua yang diciptakan Tuhan ada gunanya bagi alam ini.... Sampai disini, ada pertanyaan?" Bu Siti Juleha sudah berdiri kokoh di depan kelas. Sambil melemparkan pandangan ke seisi kelas.
"Yak..... Erianto. Silahkan.... Mau tanya apa...?"
Erianto dengan tatapan mata tajam. Jidat jendol bertanya dengan tegas.
"Apa kegunaan manusia bu guru.........?"
Pertanyaan Erianto membuat seisi kelas terdiam. Bu Juleha terdiam, berjalan ke kursinya. Bayangannya pada polusi, saling bunuh, perang, demontrasi, kebakaran hutan, gajinya yang dipotong ibu kepala sekolah, jodohnya yang belum dapat dapat, macet, banjir, asap rokok, ikan ikan berformalin, susu susu berbakteri, korupsi, aborsi, pelacuran, lapindo, dan hal hal lain. Dan bu Siti lalu ngomong dari hatinya....
"Ibu mengajar nak.....!" bu Siti terharu.
Jembatan ini berbahaya, namun masa depan ada di ujung sana |
Hahahahahahha....!
Sip sip!
Makasih dan...
sangat menyentuh mas, pembicaraan yang sederhana berbalut guyonan anak SD tetapi isi ....whueleeer serupa bom buku.. apalagi ditunjang gambarnya yang aduhai bermakna..
Jaturampe:
Makasih mas, waktu ini ditayangkan di Kompasiana, dicuekin Admin tuh... dikira PLAGIAT juga kali...
jurus jitu menarik pelancong,walau melenceng dari judul artikel berbobot ada kata yang sangat bermakna di titipkan untuk para???? heh ~~~~
NAzwa, itu kan ada Eriantonya..... hahahahaha
vote : kreatif !!
bagus banget ceritanya. persoalan jodohnya belum dapat dapat itu eye catching banget. hihihi... penuh makna..
Andi: thanks ya
Est: hahahahaha.... saya gak tahu si mbak komen disini... hihihihi
keren bang
IG: Thanks makasih udah mampir