PANCASILA ITU HARAM!
Benar benar menggelikan. Bagaimana mungkin para pemeluk agama Abrahamic itu bisa berkomentar begini:
Anonim mengatakan...
kenapa gak jadi atheis bang lebih keren. hahaha
gue udah murtad bang, sama2 orang kafir.. katanya??
sudah pernah baca tulisan aa jin sang musafir? google aja bang, gue terinspirasi sama tulisannya.. dia juga terinspirasi sama filsuf timur
27 Maret 2011 06:52
Nah... komentar itu ada di tulisan saya mengenai semakin tersisihnya agama agama timur jauh seperti Buddha, Taoisme, Khong Hu Cu, Sinto dan agama Parmalim di Tanah Batak yang mengakar kuat pada Hindu menurut saya. Tulisannya ini:
KEMAJUAN ITU ADALAH AGAMA TIMUR TENGAH DAN PEMIKIRAN BARAT
Lucu dan sangat bodoh menurut saya. Mereka hanya mengira bahwa agama itu yah agama yang berasal dari Tuhan. Padahal benarkah berasal dari Tuhan? Tak ada satupun orang yang bisa membuktikan. Masih lebih gampang menelusuri Supersemar daripada menulusuri asal semboyan, bahwa agama agama itu berasal dari Tuhan ini.
Soalnya, siapa orang hidup yang bisa membuktikannya kecuali pada diri sendiri saja?
Maka saat saya ngelantur (lah, iya dong... ini kan blog saya, masa saya harus nulis tentang agama agama ente saja..)tentang paham paham ketuhanan di agama Abrahamic dan agama agama timur jauh lainnya. Saya lantas disuruh menjadi Atheis...
Wakakakakaka.... Asli perut saya mau pecah.
Kasus pemeluk agama Abrahamic (Islam, Kristen dan Jahudi) yang menolak untuk, paling tidak tahu, apa dan bagaimana agama agama timur jauh itu, akibatnya merugikan mereka sendiri. Sementara pemeluk pemeluk agama Timur Jauh bisa bebas saja baca Al Quran (tafsir atau yang sudah diartikan) atau Alkitab, bahkan Talmud. Makanya sedikit banyak kami yang pemeluk agama agama kuno ini tahu bagaimana karakter agama agama timur tengah.
Dan memahami bahwa di padang yang tandus yang punya sejarah peradaban purba yang sangat beragam itu, sudah sewajarnya timbul banyak pergolakan. Perbudakan besar besaran, bukan hanya pada beberapa perorangan, tapi perbudakan pada sebuah bangsa adalah hal yang sangat mengerikan.
Wajar bila di wilayah tersebut muncul agama. Sebagai manajemen untuk mengatasi kekacaubalauan keadaan.
Kondisi yang sama di timur jauh. Namun kekacauan di timur jauh tidak separah di timur tengah. Di India misalnya, agama Hindu berakar pada Brahmanisme. Yang merupakan kepercayaan semula jadi, tanpa ada satu sosok tunggal tokoh sejarah sejenis nabi yang mengajarkannya.
Lalu Buddhisme, Yang lahir dari 2 kondisi di India saat itu. Para pemeluk paham keras dan para penguasa yang tidak peduli paham paham agama keras itu. Bila Buddha kemudian dianggap sebagai koreksi dari Brahmanisme, maka tidak sepenuhnya benar. Juga tidak salah. Buddha lahir sebagai penyeimbang kesenjangan Brahmanisme ekstrem dan kelompok anti Brahmanisme ekstrem.
Sudah menjadi hal yang dimaklumi bahwa pemeluk agama agama Abrahamic cenderung untuk menolak paham paham timur jauh yang sarat filsafat. Bahkan tak jarang bahwa pemeluk agama agama timur jauh dianggap sebagai penyembah berhala yang harus dipertobatkan, di muallaf-kan atau kalau tidak mau yah dibinasakan. Tidak bisa dibina, yah dibinasakan, begitu kira kira istilahnya.
Berbeda dengan paham timur tengah, paham timur jauh cenderung menerima apa saja yang benar. Karena ada yang disebut dengan bhineka tunggal Ika, Tan hana dharma mangrava. Tidak ada kebenaran yang kembar. Itu paham timur jauh.
Makanya kebenaran yang dibawa oleh ajaran dari timur tengah, dianggap mencakup juga hukum alam yang dipompakan paham paham timur jauh. Anda bisa chek ke sejarah. Hampir tidak ada perang yang mengatas namakan agama agama timur jauh. Pendeta dari aliran Taoisme, bisa berdebat berabad abad dengan pendeta biara Shaolin. Tapi yang dicari kebenaran. Bukan pertentangan.
Oleh karena kemalasan atau ketidak percayaan atau kesepele'an pemeluk pemeluk agama agama timur tengah ini, terjadilah kecelakaan sejarah di republik tercinta ini. Istilah Pancasila diadobsi menjadi dasar negara. Dasa Sila diadopsi menjadi ajang pertemuan negara negara Asia Afrika di Bandung. Bhineka Tunggal Ika menjadi semboyan negara.
Mereka mengira itu istilah istilah umum di Majapahit. Benar istilah umum di Majapahit, karena di Majapahit rakyatnya kebanyakan pemeluk Buddha dan Hindu. Pancasila itu sebutan untuk semacam rukun Islam-nya agama Buddha. Pancasila, 5 peraturan dasar yang sebaiknya dijadikan pedoman hidup pemeluk Buddha.
Kalau saja para pendiri bangsa ini ngerti tentang agama Buddha dan istilah Pancasila itu... Waduh, saya tidak berani jamin istilah tersebut dijadikan sebagai sebutan untuk dasar negara... Dasar negara mayoritas penduduknya Muslim, adalah Pancasila....
Orang orang India, seperti Gandhi, Nehru dan lain-lain, pasti senyum senyum mendengar hal ini. Itu yang menurut saya membuat mereka akrab dengan Soekarno. Seorang insinyur pintar luar biasa, yang sayangnya pemikirannya kebanyakan berasal dari Barat, dan melupakan sama sekali ada yang namanya kebijaksanaan Timur. Tapi juga tidak bisa disalahkan, karena kemajuan memang menuntut ke sana kan..?
Memang isi Pancasila versi Buddhis (kalau di Buddhis tidak ada versi, yah cuman ada satu Pancasila... semua Buddhis tahu ini) berbeda dengan 5 dasar yang ditetapkan pendiri bangsa ini. Versi Buddhis adalah ikrar atau janji untuk; tidak membunuh, tidak berkata yang tidak perlu, tidak berbuat a susila, tidak mengambil yang bukan haknya, dan tidak mengkonsumsi makanan/minuman yang bisa menyebabkan merosotnya kesadaran.
Beda kan....?!
Beda. Tapi ini jelas istilah itu Copas yang tidak dipelajari lebih dahulu. Apalagi menyangkut sebuah istilah.
Dan si Anonim itu mengira saya bermaksud kampanye Atheis..... Sejarah terulang lagi. Belajarlah yang banyak... itu akan membuatmu lebih bijaksana.
Harta yang kau kumpulkan, akan membuatmu sibuk menjaga harta itu seumur hidupmu,
Tapi Ilmu yang kau dapatkan, akan menjagamu.....
Salam - Traktor Lubis
idiihh..... bijak sekali... mantap tulisannya!
Wah.... belum tidur nih...?
Ya, satu aja yang dapat say tangkap... Agama-agam yang terlahir di negeri padang pasir ( biasa disebut samawi katanya ) justru saling bertentangan, mengklaim ajarannya yg terbaik, sedangkan yang lain murtad, kafir... Benarkah agama itu dari Tuhan?? Atau hanya hasil pemikiran manusia-manusia yang haus akan kepentingan tertentu....
Tulisan yang sangat bermanfaat bang buat sebuah refleksi.
Kata: makasih ya apresiasinya.... galih lebih dalam lagi.... Pada agama agama Samawipun sebenarnya kalau digali dengan cara yang beda dan bukan TEKS BOOK... hasilnya sama... hanya sumurnya beda.
yang jelas saya bingung anda ngomongin apa