Nyepi - Perayaan Harmoni Manusia dengan Alam Semesta

1299319036187501794

Bila Jogyakarta punya lagu berjudul sama yang sangat populer lewat Kla Project. Kemudian Bandung bahkan punya Halo Halo Bandung yang lagu perjuangan. Kemudian Jakarta punya Ke Jakarta Aku Kan Kembali – Koesplus. Maka Bali punya MATA DEWA yang dipersembahkan Iwan Fals sendiri.

Sabtu ini 5 Maret 2011, Kuta bahkan mungkin seluruh Bali sunyi senyap menjalankan Caturbrata Penyepian. Dalam hal melakukan Nyepi ini, Bandar Udara Ngurah Rai ditutup sejak Jumat (4/3) tengah malam dan baru dibuka Minggu (6/3) dinihari esok.

Perayaan Nyepi juga berlangsung di daerah lain. Misalnya di Cirebon – Jawa Barat. Umat Hindu melakukan ritual Pecaruan sebelum menjalankan ritual Catur Bratha Penyepian yang sudah dimulai secara khidmat, Jumat semalam. Upacara ini digelar di Pura Jatipramana di wilayah III Cirebon, dihadiri tak Cuma warna Hindu Cirebon, namun juga yang berasal dari Majalengka, Kuningan dan Indramayu.

Ritual Pencaruan bermakna sangat dalam. Ritual ini dilakukan untuk mengharmoniskan hubungan antara Buana Alit dengan Buana Agung. Keharmonisan antara Manusia dengan Alam Semesta. Sangat relevan dengan kondisi manusia urban saat ini.

12993194111288279221
Upacara dilanjutkan dengan membawa obor mengelilingi Pura. Bunyi kenthongan dimaksudkan sebagai isyarat kepada mahluk tak kasat mata agar meninggalkan lokasi persembahan sehingga Catur Bratha Penyepian dapat berlangsung tenang tanpa gangguan.

Di Jakarta juga berlangsung perayaan Nyepi. Umat Hindu di Jakarta melakukan upacara di Pura Aditya Jaya Rawamangun. Disana umat melakukan diam diri, sambil intropeksi ke dalam dan mendekatkan diri pada Sanghyang Widhi dengan harapan kembali bersih diri dan suci untuk menjalankan kembali kehidupan di tahun 1933 (Saka).
12993188361015586577Prosesi Perayaan Nyepi
Beberapa hari hari sebelum Nyepi, umat Hindu melakukan Penyucian diri dengan cara melakukan upacara Melasti atau disebut juga Melis/Mekiyis. Pada hari tersebut, segala sarana persembahyangan yang ada di Pura (tempat suci) di arak ke pantai atau danau. Laut atau danau dalam kepercayaan Hindu adalah lambang dari sumber air suci (tirta amerta) dan bisa menyucikan segala leteh (kotor) di dalam diri manusia dan alam.

Sehari sebelum Nyepi, yaitu pada "tilem sasih kesanga" (bulan mati yang ke-9), umat Hindu melaksanakan upacara Buta Yadnya di segala tingkatan masyarakat,mulai dari masing-masing keluarga, banjar, desa, kecamatan dan seterusnya, dengan mengambil salah satu dari jenis-jeniscaru (semacam sesajian) menurut kemampuannya. Buta Yadnya itu masing-masing bernama Pañca Sata (kecil), Pañca Sanak (sedang), danTawur Agung (besar). Tawur atau pecaruan sendiri merupakan penyucian/pemarisuda Buta Kala, dan segala leteh (kekotoran) diharapkan sirna semuanya. Caru yang dilaksanakan di rumah masing-masing terdiri dari nasi manca (lima) warna berjumlah 9 tanding/paket beserta lauk pauknya, seperti ayam brumbun (berwarna-warni) disertai tetabuhan arak/tuak. Buta Yadnya ini ditujukan kepada Sang Buta Raja, Buta Kala dan Batara Kala, dengan memohon supaya mereka tidak mengganggu umat.
12993194691851247773
Mecaru diikuti oleh upacara pengerupukan, yaitu menyebar-nyebar nasi tawur, mengobori-obori rumah dan seluruh pekarangan, menyemburi rumah dan pekarangan dengan mesiu, serta memukul benda-benda apa saja (biasanya kentongan) hingga bersuara ramai/gaduh. Tahapan ini dilakukan untuk mengusir Buta Kala dari lingkungan rumah, pekarangan, dan lingkungan sekitar. Khusus di Bali, pengrupukan biasanya dimeriahkan dengan pawai ogoh-ogoh yang merupakan perwujudan Buta Kala yang diarak keliling lingkungan, dan kemudian dibakar. Tujuannya sama yaitu mengusir Buta Kala dari lingkungan sekitar.
12993193261255147263Hari Raya Nyepi dirayakan pada keesokan harinya, yaitu pada Purnama Kedasa (bulan purnama ke-10). Seperti makna sebutannya Nyepi, pada hari ini suasana seperti mati. Tidak ada kesibukan aktifitas seperti biasa. Pada hari ini umat Hindu melaksanakan "Catur Brata" Penyepian yang terdiri dari amati geni (tiada berapi-api/tidak menggunakan dan atau menghidupkan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak mendengarkan hiburan). Serta bagi yang mampu juga melaksanakan tapa,brata,yoga dan semadhi.

1299319330926808474.
Segala yang baru dilambangkan dengan jiwa yang baru yang sudah mengalami penyucian diri. Masa yang baru dimulai dengan suatu halaman baru yang serba putih. Untuk memulai Tahun Baru pun hal ini dilakukan.
Tiap orang berilmu (sang wruhing tattwa jñana) melaksanakan brata (pengekangan hawa nafsu), yoga ( menghubungkan jiwa dengan paramatma (Tuhan), tapa (latihan ketahanan menderita), dan samadi (manunggal kepada Tuhan, yang tujuan akhirnya adalah kesucian lahir batin).
Setelah intropeksi diri secara mendalam dalam Nyepi, baru kemudian umat melakukan rangkaian terakhir dari perayaan Tahun Baru Saka yaitu hari Ngembak Geni yang jatuh pada "pinanggal ping kalih" (tanggal 2) sasih kedasa (bulan X).

Pada hari kedua di Tahun Baru Saka ini, umat Hindu melakukan Dharma Shanti dengan keluarga besar dan tetangga, mengucap syukur dan saling maaf memaafkan (ksama) satu sama lain. Tujuannya untuk memulai lembaran tahun baru yang bersih. Inti Dharma Santi adalah filsafat Tattwamasi yang memandang bahwa semua manusia diseluruh penjuru bumi sebagai ciptaan Ida Sanghyang Widhi Wasa hendaknya saling menyayangi satu dengan yang lain, memaafkan segala kesalahan dan kekeliruan. Hidup didalam kerukunan dan damai.

.
Selamat Hari Raya Nyepi bagi teman teman yang beragama Hindu.
 
Sambil menghayati heningnya Nyepi yang sarat pesan moral untuk banyak meneliti diri sendiri, intropeksi, salaing memaafkan dan seakan akan lahir kembali dalam kondisi yang putih bersih di taun yang baru. Mari menikmati suara serak Iwan Fals dan raungan gitar Ian Antono yang Indah, lewat lagu Mata Dewa.

Di atas pasir, senja pantai Kuta, saat kau rebah di bahu kiriku…..


1299319228807094279
Artikel Yang Berhubungan Badan:


0 Response to "Nyepi - Perayaan Harmoni Manusia dengan Alam Semesta"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme