[18+] Suami yang sableng dan Celengannya
Suami sableng pusing. Anik memborong bedak di Sun Plaza. Uang muka gaji yang baru diterimanya dari majikan yang punya RM BPK habis dalam waktu sekejab.
“Bang, beras kita habis… Tadi anak anak sudah kukasi makan singkong saja…” Anik bergelayut manja di pundak suaminya yang sableng.
Bagaimana mau marah cuba? Jam 9 pagi, siap siap mau kerja, malah digombali sama istri sendiri yang sudah bedakan, gincuan. Katanya sih, “biar abang makin sayang sama Anik”
“Nanti abang usahakan pinjam lah sama majikan” Suami yang sableng itu sudah ‘naik’ juga dimesrain istrinya pagi pagi.
“Jadi pagi ini kita makan apa bang?”
Mata si Suami mendelik sekejab. Sekejab saja, lalu berubah sayu….
“Kita makan di ranjang saja ya dik…..”
Dan mereka pun makan di ranjang.
Sehabis makan di ranjang, suami sableng itu kembali berangkat kerja…
“Dada mami…..muachhh…”
“Dada papi….”
Hari ini 1 ekor babi yang disembelinya lumayan susah. Melawan. Beberapa kali wajahnya kena cium congor babi yang tak tahu malu itu. Tapi akhirnya, biar tahu rasa, digoroknya leher si babi sekali tebas…. Nguikkkkkkkk nguiiiikkkkk begitu bunyinya.
Pulang dulu ah…. Pikir si suami sableng. Biar hemat, makan siang di rumah saja…
“Mami chayank…. Papi pulang……..”
Tapi Anik menghadapinya dengan cemberut. Tetap cantik, tapi cemberut.
“Ada apa mam?” iya, semenjak mereka pulang dari Sun Plaza kemarin, keduanya menjadi sangat mesra. Luar biasa mesranya. Dari yang panggil abang adik, sekarang jadi mami papi… Kaya orang yang udah jatuh kaya saja, kata si John, anak mereka yang kelas 2 SD.
“Siang ini kita makan apa bang?... mami mami…. Kalo makan saja susah tak pantas lah kau panggil aku mami!”
Wah… iya, saking asiknya tadi ‘mengerjai’ si babi, suami yang sableng itu sampai lupa bahwa dia tadi berniat pinjam uang sama bosnya.
“Oh…. Yah udah, kita makan di ranjang lagi yah mam….”
Walau cemberut, Anik adalah istri yang baik. Tak boleh melawan suami. Menggampar boleh, itupun kalau suaminya lagi ‘kumat’. Dan… makanlah mereka di ranjang lagi….
Lalu kejadian yang sama, si suami sableng kembali ke tempat kerja. Ada babi muda yang mau disembelih. Masih lucu. Congornya masih imut, hihihihii.
Sampai magrip sudah. Si suami pulang dengan hasil sia sia. Bos kerjanya tidak mau meminjamkan uang.
“Kau pikir aku punya yayasan. Bilang sama istrimu yang hemat! Jangan kalau dapat duit langsung foya foya!” begitu tadi disemprot bosnya…
Tapi alangkah kagetnya si suami sableng saat sampai di rumah.
“Ngapain kau dik….?” Karna kagetnya, dia lupa panggil mami. Dilihatnya Anik sedang ngesot kesana kemari…… Tau kan ngesot? Begini, jalan kesana kemari dengan pantat tetap menyentuh lantai.
“Manasin makan malam bang…..” Wakakaka rupanya saking gondoknya si Anik. Beras gak ada, malah digas terus dari pagi sudah dua kali, takut diajak ‘makan di ranjang’ lagi. Makanya dia protes dengan cara ngesot. Biar panas sekalian hihihihi.
“Oh Mami sayang, maafkan abang. Memang pinjaman belum abang dapat. Tapi abang mau buka rahasia yang sudah bertahun tahan abang simpan….”
“Apa itu papi…?”
“Sini ikut papi…” Suami yang sableng itu menggandeng istrinya ke kamar. Lalu didudukkannya istrinya di tepian ranjang.
“Papi mau ‘makan’ gaya apa sih?” Anik memandang curiga, saat suaminya yang sableng mulai memasukkan kepalanya ke bawah ranjang.
“Tadaaaaaaaa…..” Suami sableng menyerahkan sebuah celengan Bagong yang agak lumayan besar ke Anik….
“Apa ini Papi?..... Celengan siapa? Papi nyuri ya?”
“Enak aja…..Makanya mami denger dulu cerita papi” lalu dia duduk di sebelah Anik.
“Maaf ya mam… Sewaktu papi lajang dulu, papi punya kebiasaan buruk. Papi suka main main ke Bandar Baru. Tau kan Bandar Baru? Itu, tempat banyak cewek cewek jualan. Alahhh… itu loh, lokalisasi yang arah mau ke Berastagi itu”
“Papi main perempuan? Ke lokalisasi?”
“Maaf … Iya mami. Tapi semenjak papi bertemu dengan mami, kegiatan papi itu sudah hilang. Hanya kebiasaan papi belum sepenuhnya hilang. Jadi, setiap kita habis ‘makan’ papi masukin 5.000 ke dalam celengan ini…”
“KURANG AJAR!!!!! PRANGGGGGG” Celengan di tangan Anik seketika dibantingkan ke kepala Suaminya yang sableng.
Belum Puas…
“DASAR LAKI-LAKI BEJAT!!!! KAU HARGAI AKU CUMAN LIMA RIBU?......”
PLAK! PLAK! PLAK! PLAK! PLAK!
"TAK PAKAI 'KUMAT' PUN KUTAMPAR KAU!"
Salam - Traktor Lubis
0 Response to "[18+] Suami yang sableng dan Celengannya"
Posting Komentar