DUNIA DAN AKHERAT, PILIH MANA?


12990995811690081176
MUKADIMAH


DALAM film Angels and Demons, kelompok Illuminati akan menghancurkan Vatikan. Sekte kuno penentang Gereja itu memakai satu gram bom antimateri, yang dicuri dari laboratorium Pusat Penelitian Nuklir Eropa (CERN) di Jenewa, Swiss.

Jika meledak, Vatikan seluas 44 hektare dan separuh Roma, ibu kota Italia, akan luluh-lantak. Sebab, menurut

1299099833585326768film itu, bom antimateri setara dengan 20 ribu ton bom trinitrotoluene (TNT), yang melumatkan Hiroshima, Jepang, pada 6 Agustus 1945. Fiksi atau fakta?

CERN, yang kebanjiran pertanyaan setelah film yang diangkat dari novel Dan Brown berjudul sama itu ditayangkan,

menjawab pasti: manusia tak bisa membuat bom antimateri. “Yang Anda lihat di film itu betul-betul fiktif,” kata Ralf Landua, ahli fisika di CERN, yang karakternya dipinjam Brown sebagai tokoh Leonardo Vetra--pembuat bom antimateri dalam waktu lima menit.

FAKTA ANTIMATERI
  1. Antimateri adalah partikel dalam materi yang berlawanan dengan jumlah energi yang sama. Antimateri dari elektron adalah positron, dan antimateri dari proton adalah antiproton.
  2. Antimateri tak tersedia di alam tapi terbentuk oleh peluruhan radioaktif.
  3. Antimateri diteorikan Paul Dirac, fisikawan Inggris, pada 1928 dan ditemukan empat tahun kemudian oleh fisikawan Amerika Serikat, Carl Anderson.
  4. Jika materi dan antimateri bertemu, keduanya akan meledak saling meniadakan.
  5. Antimateri dipakai sebagai sinar laser pada mesin rontgen. Pada mesin ini, benturan positron dan elektron akan menghasilkan foton sinar Gamma (sinar X), yang akan ditangkap detektor. Pendeteksi meneruskannya ke komputer yang menghasilkan gambar pindai.
  6. Efektivitas 1 antimateri = 4 proton
  7. Sejak 1985, CERN memproduksi 10 nanogram antimateri berbiaya Rp 200 miliar per tahun. Jadi, untuk membuat 1 gram antimateri butuh Rp 10 juta triliun.
  8. Membuat 1 gram antimateri perlu 100 juta tahun.
  9. Dengan rumus E=mc2, energi 1 gram antimateri = 42.800 ton bom TNT
.
MARI LUPAKAN PENGANTAR

Secara rohaniah, kerap kita mendengar atau membaca agar tidak terikat terlalu sekali kepada materi. Artinya, jangan sampai menghamba materi. Yang dikehiudpan belakangan ini semakin susah untuk dimasukkan ke daftar tingkah laku.

Materi disini bisa jadi berarti keduniaan. Sesuatu yang bisa menaikkan martabat, bikin enak, bisa beli apa saja, bisa berbuat apa saja, bisa ngapa-ngapain, bisa disimpan, diwariskan ke anak cucu, dan menjamin daya tarik bertahun tahun tidak akan musnah.

Dengan mengumpulkan materi sebanyak banyaknya, niscaya muka bopeng bisa dioperasi menjadi mulus. Niscaya kulit hitam bisa menjadi lebih cerah. Niscaya rumah gubuk bisa disulap menjadi real estate. Niscaya bisa download apa saja di account berbayar, alias premium member.

Materi diperlukan. Benar sekali.

Tanpa materi, mau baca notes ini pake apa? Tanpa materi, mau makan apa? tanpa materi?.... bisa bisa digugat cerai oleh istri tercinta.

Lalu mengapa ada ide Anti Materi? Yang dalam hal ini saya maksudkan kepada seakan akan Materi Phobia?

Bahwa kasarnya, duit.  Bukan segala galanya. Seperti saat melacur di Pretty Woman. Julia Robert ogah untuk ciuman, walau dibayar berapa pun. Walau akhirnya,  dengan kisah bak dongeng Cinde 'fu*kin" rella, Vivian rela ciuman, karna ada cinta.

JAMBALA

Ada satu kepercayaan yang masih ada sampai sekarang, dari Tibet. Sering dikait-kaitkan dalam ajaran Mahayana. Tentang Jambala. Bodhisatva yang menundah pencerahaannya, hanya karena terusik melihat begitu

12991002841710454984banyaknya mahluk hidup yang kekurangan materi, sehingga gagal untuk menjalankan ibadah, mendekatkan diri dengan kehidupan spritual dan mencapai pencerahan seperti dirinya.

Ide juru selamat dalam sosok Bodhisatva Jambala ini cukup menarik. Disaat hampir jamak semua ajaran kepercayaan kuno dan modern mencetuskan ide untuk lepas dari materi atau paling tidak untuk tidak terlalu terikat pada materi dunia. Justru ada Jambala, juru selamat untuk materi.

Jambala lalu dipuja... tak sepopuler juru selamat lain seperti Avalokitesvaha (Dewi Kwan Im - yang bernazar sebagai mahluk paling terakhir mencapai Nirvana sebelum semua mahluk lain mencapainya) atau Ksitigarbha (Raja Neraka - yang bersumpah menyelamatkan penghuni neraka). Dengan karakteristik religius yang jelas jelas beda. Tidak begitu populer, hanya diketahui sedikit. Terutama di kalangan penganut Buddha Mahayana atau Tantrayana yang kenal dengan kebiasaan Tibet.

Kemudian di China. Dalam tradisi agama Khong Hu Cu. Ada juga dikenal 'Hai Jhien', spellingnya mungkin salah, tapi maknanya antara lain adalah Dewa Kekayaan. Jamak dipuja sebahagian besar etnis China di seluruh dunia.

Kita tidak bicara hasil, tapi ini fakta. Tradisi ajaran yang sudah melebihi 2500 tahun tuanya.

.
12991004312007313327
MATERI DAN BERHALA

Dalam arti gamblang dalam konteks rohaniah. Saya mengidekan materi sebagai harta.

Materi bisa menjadi berhala. Bahkan sudah tak terhitung sekarang yang memberhalakan materi. Namun, semua kembali secara vertikal kepada pemikiran isi kepala yang mejalaninya.

Cari duit itu berat. Nyimpan duit itu sedikit berat. Menghabiskan duit itu mengasikkan.  Jalan jalan, belanja, judi, mabuk...?

Sukar dipercaya bahwa makna kebenaran, frasa 'duit yang mengatur negara ini' sering ternyata benar benar, benar. Gontok gontokan politik. Kasus bank Century, cecak vs buaya, cerai heboh artis dangdut, artis keroncong (apa masih ada?...) sampai Ryan dari Jombang.... tak jauh dari materi.

Bahwa kadang kita juga bisa khilaf. Bukan mau pukul rata, semakin susah mencari duit dengan cara jujur. Bahkan tukang parkir bisa diakali dengan tidak menerima karcis/tiket retribusi, diskon bisa dapat hingga 50%. Kecil, tapi dalam esensi rohaniah, kecil besar sama saja,  sama sama tidak jujur.

Tapi kembali lagi ke isi kepala masing masing.

Untuk menghasilkan 1 gram antimateri, butuh waktu 100 juta tahun. Semoga tidak segitu lamanya, untuk memproduksi anti pemberhalaan materi. Yah, semoga saja.
.
1299100333916050900.
GET REAL dan JALAN TENGAH

Hidup adalah kompromi. Di dalam rumah anda kompromi dengan orang seisi rumah. Di luar rumah anda berkompromi dengan cuaca, kendaraan yang lalu lalang.... pejalan kaki, abang becak... bahkan polisi.

Tidak ada yang benar benar Mutlak. Kecuali Dia yang ada di sana.

Selagi sebagai manusia. Manusialah yang perlu berkompromi. Dia tidak. Tapi manusia juga sering kebablasan. Berusaha bekompromi dengan Dia.

Dengan mengikuti perintahNya. Semoga Dia memberikan rizki yang setimpal. Dengan takut kepada Nya, semoga ditempatkan disisiNya bila ini semua sudah berakhir kelak....

Bukannya itu materi juga?  Namun dengan pembelaan, dilakukan di jalan yang benar. Benar karena mintanya kepada Tuhan, bukan kepada orang pinter, dedemit atau apalah...

Kalau begitu, kapan bisa diproduksi antimateri yang makan waktu 100 juta tahun itu?

Dalam pemikiran lain, boleh kah menerapkan sistem barter pada Tuhan? Dengan mengikuti perintahNya atau mengabaikanNya.... maka perbuatan berbuah bisa dosa atau pahala?...

Bagaimana kalau perbuatan baik tidak berbuah apa apa... tidak ada surga yang dijanjikan. Tidak ada kemuliaan yang diiming imingkan. Tak ada bidadari bidadari cantik yang kelak akan menemani. Bak, kata si Dhani di lagu Chrisye. Jika surga dan neraka tak pernah ada?... masihkah kita akan sujud kepada Nya?....

Pada akhirnya, kerap terjadi, antimateripun dimaterikan.

Silahkan berasumsi apa saja. Hasilnya tanggung masing masing.

Kita hidup di dunia. Dunia yang penuh dengan materi. Tak harus menjadi Madonna. Dengan double 'N', coz we are livin' in a material world... and I'm a material girl.

Tak harus sampai begitu.

Kompromi. Sebenarnya perut cuman sejengkal kok. Hanya, kenyataannya, bukan hanya pangan, tapi ada sandang dan papan yang menjadi kebutuhan primer. Lalu ada lagi kebutuhan sekunder untuk pergaulan, untuk bersantai, untuk berfesbuk, untuk bersoial. Lalu ada kebutuhan tersier, untuk diakui, untuk frestise, untuk kepuasan, jasmani dan rohani....

Nah, dalam beberapa kesempatan tertentu, keperluan untuk membantu sesama itu selalu dimasukkan ke kebutuhan tersier. Setelah kebutuhan pokok dipenuhi, kebutuhan sekunder selesai.... tak ada salahnya, untuk membuka mata, mengulurkan tangan, menolong sesama... memang anti materi mahal, 1 gram kira kira 10 juta triliun, menurut tulisan yang saya temukan dari om Google.

Tapi anda punya jalan hidup sendiri. Anda bisa menyesuaikan jalan tengah anda sendiri. Anda bisa menyeimbangkan materi dan antimateri anda. Selalu berpijaklah pada bumi. Yang sudah memberikan anda wadah, untuk berdiri, tumbuh, walau merangkak dulu, tergopoh gopoh kemudian, tapi anda akan berdiri. Prosesnya harus dinikmati, dengan lebih banyak materi dan sedikit antimateri.

Salah (maaf, ini menurut saya, entah kalo menurut yang lain).... saat Sidharta Gautama pra-Buddha meninggalkan anak dan istrinya, kerajaannya yang kaya raya, hanya untuk memproduksi 1 gram antimateri. Salah, diakuinya sendiri, karena setelah 1 gram antimaterinya sudah didapat, justru beliau membuat peraturan bahwa untuk memproduksi antimateri (jadi bhiksu/bhikku - red) harus mendapat restu dari seluruh keluarga, kerabat dan sanak famili. Tanda surat Ijin tersebut, antimateri batal.

Melepaskan keduniaan, tidak sama dengan melepaskan tanggung jawab. Tanggung jawab atas diri sendiri dulu, baru ke keluarga, anak dan istri, orang tua, teman dan kerabat, anda tak bisa lepas dari materi, namun anda juga bukan mustahil bisa memperoleh antimateri.

Artikel Yang Berhubungan Badan:


0 Response to "DUNIA DAN AKHERAT, PILIH MANA?"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme