Dampak dan Efek dari Paparan Radioaktif (Krisis Nuklir Jepang)
11 Maret 2011 Jepang dilanda gempa dan tsunami dasyat dengan kekuatan 8,9 skala Richter. Gempa dan tsunami ini selain menimbulkan kerusakan hebat pada negara Jepang, ternyata juga menimbulkan kerusakan pada reaktor Nuklir di perusahaan listrik Tokyo Electric Power Corp. (Tepco).
Hari itu juga pemerintah Jepang mengeluarkan pengumuman Darurat Nuklir. Tak lama setelah itu, pemerintah memberikan penjelasan, “Ada kemungkinan materi radioaktif dari reaktor bocor tetapi jumlahnya sedikit dan diperkirakan tertiup angin ke arah laut,” kata Sekretaris Kabinet Yukio Edano dalam jumpa pers, Jumat (11/3).
Tanggal 12 Maret 2011 Sebuah tayangan televisi yang disiarkan kantor berita lokal memperlihatkan adanya asap yang keluar dari pembangkit milik perusahaan Tokyo Electric Power Corp (Tepco). Televisi NHK melaporkan bagian luar gedung tempat reaktor nuklir berada, meledak. Empat orang pekerjanya dilaporkan terluka.
Ledakan yang terdengar dari Tepco, berlokasi di 240 kilometer utara Jepang, pada pukul 06.30 pagi waktu setempat. Ledakan itu diduga berasal dari reaktor nomor 1 yang berada di Fukushima Daiichi. Bahan atom merembes dari salah satu reaktor di Fukushima Daiichi seperti yang juga terjadi di reaktor lainnya milik perusahaan listrik Electric Power Cor (Tepco). Pembangkit listrik Fukushima Daini dan Fukushima Daiichi adalah dua fasilitas listrik yang berlokasi di dua tempat berbeda di daerah timur laut Jepang. Setiap pembangkit memiliki reaktor nuklir masing-masing.
Kedua pembangkit itu mengalami masalah setelah terguncang gempa berkekuatan 8,9 skala Richter yang berlangsung pada pukul 14.46 Jumat kemarin. Tiga dari empat unit sistem pendinginan di Fukushima Daini rusak. Temperatur air pendingin pada reaktor meningkat di atas 100 derajat Celcius, sebagai tanda sistem pendinginnya tidak berfungsi.
Pemerintah Jepang belum mengeluarkan pernyataan apapun terkait dengan ledakan ini sampai artikel ini saya tuliskan.
Spekulasi lantas merebak. Ledakan reaktor nuklir ini tak pelak mengingatkan publik pada kecelakaan Nuklir paling horor sepanjang sejarah, peristiwa Chernobyl - Ukraina, pada 26 April 1986.
Apa Itu Radioaktif?
Zat radio aktif adalah setiap zat yang memancarkan radiasi pengion dengan aktivitas jenis lebih besar daripada 70 kBq/kg atau 2 nCi/g (tujuh puluh kilobecquerel per kilogram atau dua nanocurie per gram). Angka 70 kBq/kg (2 nCi/g) tersebut merupakan patokan dasar untuk suatu zat dapat disebut zat radioaktif pada umum-nya yang ditetapkan berdasarkan ketentuan dari Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency). Namun, masih terdapat beberapa zat yang walaupun mempunyai aktivitas jenis lebih rendah daripada batas itu dapat dianggap sebagai zat radioaktif karena tidak mungkin ditentukan batas yang sama bagi semua zat mengingat sifat masing-masing zat tersebut berbeda.
Pengertian atau arti definisi pencemaran zat radioaktif adalah suatu pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh debu radioaktif akibat terjadinya ledakan reaktor-reaktor atom serta bom atom. Limbah radioaktif adalah zat radioaktif dan bahan serta peralatan yang telah terkena zat radioaktif atau menjadi radioaktif karena pengoperasian instalasi nuklir yang tidak dapat digunakan lagi.
Efek Efek Radioaktif.
Pada peristiwa Chernobyl, dilaporkan sekitar 4000 orang tewas. Dan jumlah korban terus meningkat seiring dengan berjangkitnya penyakit penyakit yang diakibatkan paparan radiasi. Kanker adalah penyakit yang paling banyak dilaporkan. Jumlah korban yang jatuh akibat paparan radiasi ini masih kontroversi. Namun perkiraan umum adalah berkisar antara 93 – 200 ribu jiwa.
Korban yang terkena sindrom akut radiasi (ARS) biasanya langsung tewas dalam jangka waktu seminggu. Sementara itu korban juga berjatuhan sebagai akibat efek tak langsung dari radiasi yang menyebabkan banyak kasus kanker tyroid. korban radiasi nuklir juga ada yang mengidap penyakit leukimia, gangguan metabolisme, dan katarak. Sejumlah orang juga mengaku mengalami masalah kesuburan dan masalah kehamilan, tetapi belum dapat dipastikan apakah masalah itu merupakan efek radiasi.
Yang paling berbahaya dari pencemaran radioaktif seperti nuklir adalah radiasi sinar alpha, beta dan gamma yang sangat membahayakan makhluk hidup di sekitarnya. Selain itu partikel-partikel neutron yang dihasilkan juga berbahaya. Zat radioaktif pencemar lingkungan yang biasa ditemukan adalah 90SR penyebab kanker tulang dan 131J.
Apabila ada makhluk hidup yang terkena radiasi atom nuklir yang berbahaya biasanya akan terjadi mutasi gen karena terjadi perubahan struktur zat serta pola reaksi kimia yang merusak sel-sel tubuh makhluk hidup baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan atau binatang.
Efek serta Akibat yang ditimbulkan oleh radiasi zat radioaktif pada manusia umumnya menimbulkan ciri ciri langsung seperti berikut di bawah ini : meningkatnya denyut jantung atau nadi, pusing, nafsu makan hilang, diade, deman atau suhu badan naik. Lebih lanjut ciri ciri tersebut akan menyebabkan berat badan turun, kanker darah atau leukimia.
Kondisi di Jepang
Pemerintah mengungkapkan telah mengevakuasi 3000an penduduk dalam radius 3,2 KM. tetapi kantor berita Kyodo menyebut 20.000 orang yang dievakuasi. Kini, penduduk dalam radius 10 kilometer juga diminta mengevakuasi diri.
Kondisi kerusakan reaktor Nuklir di Jepang ini memaksa sejumlah negara harus turun tangan untuk mengatasi masalah ini. Mengingat radioaktif ini bukan bahan yang gampang hilang. Rotasi bumi, angin dan sebagainya berpotensi menyebarkan radioaktif ini ke seluruh dunia. Tidak terkecuali Indonesia yang minim ilmu soal Nuklir.
Saya ingat dulu pada peristiwa Chernobyl yang di Uni Sovyet, tebaran radioaktifnya sampai ke Canada. Anda bisa melihat ke atlas sendiri betapa jauhnya jarak tersebut. Melintasi samudra Fasifik. Posisi Jepang adalah kira kira setengah jarak Chernobyl ke Canada. Lalu lihat kembali ke Atlas, posisi Jepang yang tsunaminya sampai ke Sulut dan Jayapura. Saya kira cukup bijaksana kalau pemerintah memperhitungkan masalah ini. Tapi ya… kewaspadaan seperti ini tak jarang dituding lebay.
Sekalian bisa menjadi masukan penting untuk orang orang di Iran, India, Pakistan, Cina, Amerika, Rusia dan lain lain yang suka main main dengan nuklir. Memang pengamanan bisa dilakukan secara maksimal. Tapi ternyata gempa dan bencana alam lainnya bisa mengakibatkan efek yang yah…. Menurut legenda, Atlantis saja hilang. Hehehehehe
Salam Lebay – Traktor Lubis
0 Response to "Dampak dan Efek dari Paparan Radioaktif (Krisis Nuklir Jepang)"
Posting Komentar