Alien dan Tuhan, Lebih Percaya Mana?
Kedua duanya Tuhan dan Alien, sama sama dipercayai ada. Tapi sampai saat ini belum ditemukan bukti tentang keberadaannya. Alien dipercayai ada dengan fiksi ilmiah. Sedangkan Iman menegaskan Tuhan ada.
Apakah Alien ternyata Tuhan juga?
Apakah Tuhan ternyata Alien?
Ataukah mereka memang berbeda?
Atau hanya angan angan bullshit yang tak ada pangkal ujungnya.
Kamu itu bukti adanya Tuhan. Karna kamu diciptakan Tuhan. Tapi mana buktinya? Saya ada karena hubungan sex ibu bapak saya dulu. Sperma yang menghantam sel telur, dari 2 sel membelah menjadi empat, membentuk sel sel yang semakin banyak, menjadi sistem sel, kemudian menjadi organ organ tubuh, lalu menjadi sistem organ akhirnya kira kira 9 bulan, mbrojol lah saya ke dunia.
Tuhannya dimana?
Bukannya sejarah mencatat bahwa Tuhan justru diciptakan manusia? Bahwa pada awalnya manusia tidak tahu mau menyembah apa. Maka kebutuhan jawaban atas hal hal yang terjawab mereka lakukan dengan mengganggap apa saja yang kelihatannya luar biasa maka layak disembah. Pohon tua disembah, gunung disembah, laut disembah, angin disembah, matahari disembah, bahkan padi disembah.
Sisa sisa penyembahan asal jadi itu masih ada sampai sekarang. Gunung Merapi, Ratu Laut Selatan alias Nyi Roro Kidul adalah bukti di jaman modern ini bahwa manusia memang suka asal nyembah.
Manusia selalu mencari cari, mengangan angankan sesuatu yang lebih superior dari dirinya. Dalam keterbatasan pikirannya, mencari cari tahu apa saja. Tak terjawab, menabrak tembok. Muncullah ide tentang Tuhan.
Penyembahan Tunggal. Sang Khalik, yang berada di atas. Tuhan itu di atas. Khong Hu Cu menyebutnya Thien alias Langit. Namun jaman kemudian melihat bahwa ini bulat. Lapisan langit juga hanya sebatas atmosfer bumi yang tipisnya bukan main bila dibandingkan alam raya.
Atas yang mana bila ternyata bumi bulat?
Abad modern melihat banyak hal lagi. Bahwa ternyata bumi tidak sendiri. Ada planet planet lain yang ternyata senasib dengan bumi. Mengorbit Matahari. Tapi ternyata Matahari juga mengorbit Bima Sakti. Milky Way kata orang bule. Alias galaksi yang jumlahnya ternyata astaga naga raksasa..... miliaran di jagat raya.
Lalu tanda tanya semakin besar muncul. Adakah kehidupan di luar sana? Di jagat raya yang tak terbatas ruang dan waktu luasnya. Maha luas terluas dari yang paling luas. Dari triliunan miliar yang tak terhitung planet di jagad raya, apakah tak mungkin ada mahluk lain seperti kehidupan di bumi?
Alien adalah ciptaan Hollywood. Lewat film filmnya, E.T, Independence Day, The Sign dll, masyarakat dunia dikenalkan dengan Alien dan UFO.
Tapi pendapat ini salah. Hollywood hanya mempopulerkan dan mereka reka dengan pikiran duit di otak mereka. Lantas dari mana Hollywood mendapat ide tentang Alien dan UFO ini?
Dari penelitian dan teori ilmuan itu sendiri.
Dari perasaan tak berdaya manusia yang belum mampu menjawab semua pertanyaan yang sama banyaknya dengan jumlah planet di jagat raya. Manusia menciptakan teori, kemungkinan begini, kemungkinan begitu. Maka dari peluang ini dikalikan dengan peluang itu, hasilnya adalah Alien dan UFO.
Logika yang sama dilakukan oleh para teolog. Tak mungkin dijadikan mungkin. Yang mungkin dijadikan tak mungkin. Bahwa ada sebab maka ada akibat. Tak mungkin alam semesta muncul dengan sendirinya. Pasti ada skenario khusus yang menyusunnya. Karena alam semesta ini begitu spesifik.
Tuhanlah yang menciptakan semuanya. Tuhan yang tiada duanya. Semata Wayang keyakinan. Yang dibentuk dari sekian juta pertanyaan yang tak terjawab di masa lalu dan masa kini.Kemudian muncul orang orang setengah gila yang kurang waras. Seakan akan dia tahu apa yang dimau Tuhan. Seakan akan dia tahu apa yang dilarang Tuhan. Seakan akan dia tahu Tuhan maunya begini. Seakan akan dia tahu Tuhan maunya begitu.
Seakan akan dia adalah juru bicara Tuhan.
Namun sesungguhnya mereka adalah penipu. Siapa yang sudah pernah bertemu dengan Tuhan? Tak satupun yang mau mengaku sudah, kalau tidak mau dipenggal kepalanya. Bahkan dalam kebodohan yang tak mampu menjawab apa dan mengapa ini mereka menimbulkan dogma.
Pemaksaan harus begini harus percaya, harus melihat dengan Iman, harus merasakan dengan hati. Pemaksaan besar besaran. Sampai darah menganak sungai karena Tuhan ini disepanjang jalan sejarah manusia. Seorang wanita pagan ilmuan dikuliti hidup hidup karena tidak mau beralih dari kepaganannya menjadi orang yang beragama. Ilmuan lain dipenggal kepalanya karena menolak Tuhan itu ada.
Masih lebih mulia mereka yang mempercayai Alien dan UFO.
Sama sama dari Langit. Sama sama belum terbukti ada. Sama sama hanya di dalam angan angan. Sama sama punya logika yang bersebrangan. Yang satu logika iman, yang satu logika ilmu.
Tapi Penganut Kepercayaan Terhadap Adanya Alien dan UFO, belum pernah meneteskan setetes darahpun. Tidak mendogma siapapun. Mau percaya yah kono.... Gak percaya ya kono... sak karepmu!
Akhir dari omelan panjang ini. Jangan terlalu cepat menyimpulkan. Bahkan orang yang paling jenius, pernah bersumpah! bahwa bumi ini datar.
Traktor Lubis
0 Response to "Alien dan Tuhan, Lebih Percaya Mana?"
Posting Komentar