KREATIVITAS



Kreatifitas merupakan aspek lain yang ada dari pencapaian seorang arahat yang dapat dibahas lebih lanjut lagi. Sifat-sifat luhur dari seorang arahat dapat diringkas secara lengkap sebagai karuna dan panna, welas asih dan kebijaksanaan. Ini adalah dua kualitas yang muncul dari bentuk ekspresi kreatifitas seorang arahat. Ketika para arahat melihat umat manusia mereka tergerak oleh sifat welas asih yang luar biasa seketika mereka sepenuhnya menyadari kondisi genting yang terjadi pada kehidupan duniawi. Oleh karena itulah, mereka berkemauan untuk terjun ke dalam hidup dengan semua aktifitas tanpa adanya ‘aku’, berkhotbah untuk umat, mencoba untuk menunjukkan mereka jalan keluar dari kesengsaraan dan berubah menjadi ketenangan yang kekal. Hal ini menjadi penting untuk digarisbawahi bahwa peran Buddha sebagai seorang guru sangat dibutuhkan sehingga Beliau hanya beristirahat selama dua jam setiap harinya. Ajaran utama dari khotbahkhotbah yang Beliau berikan selama empat puluh lima tahun pembabaran ajaran sangatlah luas. Ajaran beliau Menjadi karya yang sangat menonjol dalam sejarah dunia literatur untuk ide-ide beliau yang sangat original, pikiran yang mendalam, dan kemurnian ekspresi. Penelusuran-penelusuran ini tetap ada pada khotbah yang disampaikan oleh para arahat juga. Semua teks Kanon Pali yang ada dapat dianggap sebagai kesaksian terhadap kejeniusan dan kreatifitas dari makhluk yang telah terbebaskan. Namun, sifat dari kreatifitas selalu menimbulkan ekspresi yang spontan ketika seseorang mencapai pembebasan, semua emosi-emosi negatif yang menghalangi kreatifitas dan penyimpangan dari spontanitas telah dilenyapkan sepenuhnya pada diri seorang arahat.

Beberapa arahat diberkahi dengan pencapaian khusus dari Empat Rangkap Pengetahuan Analitis (patisambhida-nana), yang mengualifikasikan mereka lebih menyeluruh lagi untuk melakukan perbuatan yang kreatif.54 Ini disebutkan sebagai pengetahuan analitis dari pengertian atau tujuan, kebenaran sejati, bahasa atau media komunikasi, dan originalitas ekspresi (attha, dhamma, nirutti, patibhana). Keempat kualifikasi khusus ini membuat para arahat menjadi ahli dalam berkomunikasi dengan pendengarnya mengenai pengertian sebenarnya dan tujuan dari kebenaran sejati yang telah mereka temukan, melalui media bahasa yang lebih mudah dimengerti, menggunakan gaya-gaya ekspresi mereka sendiri yang original seperti ungkapan-ungkapan bermakna, metafora, dan lainnya. Beberapa arahat, baik lelaki maupun wanita, tercatat sebagai pembicara-pembicara yang cerdik dan simbol-simbol terpelajar mengenai Dharma.55 Sebutan khusus harus diberikan pada Theragatha dan Therigatha, yang menyusun puisi-puisi yang sangat indah. Puisi-puisi tersebut merupakan ungkapan-ungkapan dari para biksu dan biksuni yang merujuk pada berbagai pengalaman mereka. Para kritikus literatur menempatkannya sebagai sajak terbaik dalam literatur india.56 Sajak tersebut tetap tidak tergantikan pada sejarah literatur dunia sebagai tulisan kreatif mengenai kemajuan dari kemurnian tanpa cela hati manusia dan kemuliaan dari kebijaksanaan manusia. Sajak tersebut selalu menjadi inspirasi bak air mancur segar bagi para pencari kebenaran dan monumen yang kekal bagi para jenius kreatif, mahkluk-mahkluk yang terbebaskan.

Sumber:
Nibbana, Sebagai Suatu Pengalaman Hidup
Oleh: Lily de Silva
The Wheel Publication No. 407/408 (Kandy: Buddhist Publication Society, 1986)
Copyright © 1996 Lily de Silva
Access to Insight edition © 2005

http://www.accesstoinsight.org/lib/authors/desilva/wheel407.html

Judul Asli : Nibbana, as Living Experience
Penulis : Lily de Silva
Penerjemah : Harianto Lim
Editor : Willy Yandi Wijaya
Cetakan Pertama : Juli 2008

Diterbitkan Oleh:
KAMADHIS UGM
(Keluarga Mahasiswa Buddhis Universitas Gadjah Mada)
Jl.Gelanggang Mahasiswa UGM Lantai 2
Bulaksumur , Yogyakarta 55281
HP : 081804359456
Email : kamadhis_ugm@yahoo.com
BUKU INI GRATIS TIDAK DIPERJUALBELIKAN


Artikel Yang Berhubungan Badan:


0 Response to "KREATIVITAS"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme