Sunat Vs Tak Sunat, Lebih Nikmat Mana?




Penis adalah sebuah organ tubuh manusia berjenis kelamin laki-laki. Penis mempunyai 2 fungsi utama. Yaitu sebagai corong pembuangan air seni/urine dan sebagai corong pembuangan peju/sperma.

Diyakini secara luas, tradisi modifikasi penis dilakukan pertama kali di Timur Tengah. Lebih jauh lagi dari teks teks keagamaan Jahudi, bahwa Tuhan mengharuskan sunat pada keturunan dan umat Abraham dalam perjanjian kepadanya.

Jadi ada 2 jenis penis dalam hal ini sunat dan tidak bersunat.

Lalu apa kegunaan penis sehingga sampai harus disunat?

Masalah Kebersihan
Seperti sudah saya tuliskan di atas, penis itu alat untuk membuang, urine dan peju alias sperma dari dalam badan laki-laki. Kalau di wanita namanya vagina. Untuk itu, penis harus dirawat secraa betul betul. Kalau tidak akan menjadi bau dan kotor, yang akan cukup mengganggu bagi mereka yang tidak suka aroma khas penis.

Nah, kita lihat kondisi gurun pasir di Timur Tengah. Dimana air adalah benda yang sangat langkah. Seseorang yang memiliki tanah dengan air berlimpah, bisa jadi adalah seorang yang berkuasa.

Sementara penis harus dibersihkan.

Cukup masuk akal bila kemudian Tuhan memerintahkan untuk membuang kulit pelindung penis dengan cara sunat. Sehingga bisa menghemat air dalam membersihkannya. Kemudian teori ini didukung pula pada kenyataan tak ada agama lain yang berkembang diluar timur tengah yang menganjurkan sunat.

Lalu kembali ke alasan perempuan. Secara morfologi. Vagina justru lebih rentan untuk menjadi kotor. Karena sperma laki-laki ditumpahkan di sana. Saya tidak yakin, apakah perempuan juga diwajibkan sunat. Padahal seharusnya sama sama harus bersih. Dan vagina perempuan yang berlubang itu jelas lebih membutuhkan banyak air dibanding penis laki-laki yang menonjol keluar untuk membersihkannya.

Kemudian, ternyata penis laki-laki yang tidak disunat juga untuk menjaga kebersihannya gampang sekali. Tinggal ditarik kulupnya ke bawah sedikit sampai ke batas paret di bagian kepala, guyur dengan air, beri sabun yang cukup... dikucek-kucek sedikit.... bersih.

Laki laki yang tidak hidup di gurun pasir tentu tidak masalah dengan air kan? Makanya mereka memilih tidak bersunat.

Pengaruh kepada kenikmatan Seksual.
Ini juga hasil penelitian yang seharusnya dipandang secara umum, bukan per kasus saja. Ternyata di kulup penis itu terdapat sangat banyak sensor sensor syaraf kenikmatan bersenggama. Jika disunat, kenikmatan-kenikmatan itu menjadi berkurang.

Makanya kemudian hasil penelitian tersebut menyebutkan, bahwa laki-laki dengan penis tidak sunat akan mengalami sensasi kenikmatan sexual yang lebih kaya dibanding dengan laki-laki yang penisnya sunat.

Kemudian menilik ke karakter lain. Teori ini seperti mendukung. Kenyataannya agama agama di luar agama Abrahamic banyak sekali meninggalkan tips tips yang berupa kitab, yang berguna untuk mengeksploitase kenikmatan seks secara lebih terbuka. Kitab Kammasutra atau Taoisme misalnya. Tidak hanya mengeksploitase wanita sebagai objek kenikmatan seks pria, di kitab kitab itu tertera banyak sekali kiat-kiat agar laki-laki (tidak sunat) bisa bertahan lebih lama dalam menghadapi goyangan dan jepitan maut vagina.

Jadinya pria pria tidak bersunat itu akan lebih intens dalam hal usaha untuk memuaskan pasangan seksnya.... malu dong kalo nembak duluan.

Teori ini juga kembali mendukung pada rumor yang beredar. Bagaimana laki-laki timur tengah yang umumnya disunat dirumorkan punya libido yang sangat tinggi. Namun cenderung gersang dalam hal olah seksual. Artinya nafsu untuk bersetubuhnya besar, namun mereka tidak begitu menguasai teknik teknik bercinta kelas tinggi yang berguna memuaskan pasangan.

Jadinya wanita wanita di sana seperti dipasung hasrat seksualnya. Karena sangat berbahaya pada kaum yang sangat doyan ngeseks laki-lakinya itu. "hasrat seksnya tinggi.... tapi yang mereka rasakan tidak lagi begitu nikmat dibanding yang tidak sunat, karena syaraf-syaraf kenikmatannya sudah dipotong bersama kulup.... Makanya ingin lagi dan lagi... sementara teknik bercintanya pas-pasan. Wanitanya jadi enggan atau kurang semangat. Sampai diturunkanlah ayat-ayat yang akan melaknat wanita yang menolak suaminya kalau mengajak bercinta...."

Kondisi sebaliknya terjadi di timur jauh. Tanpa ditakut-takuti dengan ayat ayat Tuhan akan masuk neraka bila menolak suaminya ngajak bersetubuh. Wanita wanita China dan India (tempat Kammasutra dan Tao The Cing berasal) dengan senang hati mengangkangkan kaki mereka lebar lebar untuk dimasuki penis tidak sunat suaminya.... "lebih lembut dan halus teksturnya" begitu kata mereka.

Akhirnya penduduk China dan India membludak. Karena para wanitanya tak takut hamil dan melahirkan anak yang katanya sampai mempertaruhkan nyawa. Karena mereka menikmati sekali penis auami mereka yang tidak bersunat itu, tapi sangat yahud dalam hal memaksimalkan kepuasan seksual mereka. Multi orgasmus deh..... Pake aroma theraphy, pasang dupa, bakar hio, untuk menangkan syaraf dulu.... relaks dulu... baru.... ohhhhhhhhhhhhhhh...... ahhhhhhhhhhhhhhhhhhh....

Di Kammasutra juga banyak teknik teknik oral sex. Apakah mereka tidak jijik ya pada penis penis berkulup itu. Ternyata tidak. Soalnya penis berkulup itu ternyata sangat bersih. Dicuci dengan air sungai Yangho dan sungai Gangga yang airnya berlimpah, atau sunagi Indus yang berasal dari Himalaya. Kemudian penis penis itu dibalur dengan minyak zaitun. Licin sekali.... memudahkan masuk, yang menjadi inspirasi farmasi sekarang memproduksi lubrican.

Hasilnya, hampir 50% penduduk dunia dari etnis China dan India.


Artikel Yang Berhubungan Badan:


19 Response to "Sunat Vs Tak Sunat, Lebih Nikmat Mana?"

  1. Est says:

    Tulisan ini hanya dari sudut pandang pria saja. Saya kasih pendapat dari sudut pandang saya: Disunat atau tidak disunat sama saja. Sama enaknya maksud saya...

    Kutip:
    Di Kammasutra juga banyak teknik teknik oral sex. Apakah mereka tidak jijik ya pada penis penis berkulup itu.

    Tentu saja tidak! mau berkulup atau tidak, kan milik pasangan sendiri..

    Traktor says:

    Saya juga tidak merasakan ada perbedaan nikmat vagina disunat atu tidak... sama saja... kalau perasaannya yang sudha main, asal ada lubang udah mantep deh.

    Est says:

    xixixixi..... emang peraturan darimana lagi itu perempuan disunat?

    Traktor says:

    Kalo perempuan sunat saya gak tau itu ada aturannya apa tidak, tapi sejumlah suku di Afrika terbelakang melakukannya, begitu juga sebagian di Timur Tengah. Kayanya mereka tidak suka rendah deh... wekekekekeke

    Est says:

    apanya yang rendah?

    btw, teman saya LSM di Brastagi atau mana gitu di Sumatera Utara melakukan riset, bahwa pria pergi ke prostitusi karena 95% istri tidak suka melakukan oral sex terhadap suaminya. Apa benar begitu?? hihi... mana nih EA, coba kita tanya dia..

    Gina says:

    Bagaimana kalau sudut pandangnya dibalik.
    Justru karena sangat tinggi libidonya, dulu itu jadi ada keharusan sunat (untuk mengurangi saraf2 yang ada di kulup itu). Jadi coba bayangin, sudah disunat aja istri sampe berapa, liat betis tersingkap dikit aja langsung tegang, apalagi kalau tidak disunat?

    [KUTIP]
    Jadinya pria pria tidak bersunat itu akan lebih intens dalam hal usaha untuk memuaskan pasangan seksnya.... malu dong kalo nembak duluan.
    ---
    kalo soal gersang-tidaknya olah seksual, puas-tidaknya pasangan, ini ga ada hubungannya dengan disunat ato nggak. Tapi tergantung pada niat si pria, memang mau puasin wanitanya, ato cuma mau masuk-tembak langung-beres.

    Jadi pria-tak-bersunat bisa lebih menikmati kegiatan seksual, setuju (lha saraf seksualnya kan lebih banyak, ini memang tinjauan medis). Tapi menurut saya bedanya cuma di situ doang.

    Unknown says:

    Aku pengen ngentot sama cewek Batak

    Unknown says:

    komen goblok lu pada...

    Baharudin says:

    Benci aku dah sunat nak hina pula

    Baharudin says:

    Disunat atau tidak sunat sama saja...jangan nak beza lain

    Baharudin says:

    Disunat atau tidak sunat sama saja...jangan nak beza lain

    Baharudin says:

    Benci aku dah sunat nak hina pula

    Baharudin says:

    Benci aku dah sunat nak hina pula

    Dion says:

    Artikel pembelaan diri si penulis...paraahh.
    Yg bikin nikmat tu bkn sunat pa nggak, tp teknik gimana bikin pasangan nyaman smpe dia klimaks...g sunat, baru tancap udah croot, ya sama aja....lagian kulup laki mengurangi gesekan didlm vagina dibanding yg sunat, shngga wanita lebih merasa nikmat dgn yg sunat. Fakta !!!

    Dion says:

    Artikel pembelaan diri si penulis...paraahh.
    Yg bikin nikmat tu bkn sunat pa nggak, tp teknik gimana bikin pasangan nyaman smpe dia klimaks...g sunat, baru tancap udah croot, ya sama aja....lagian kulup laki mengurangi gesekan didlm vagina dibanding yg sunat, shngga wanita lebih merasa nikmat dgn yg sunat. Fakta !!!

    Unknown says:

    Kalo muslim wajib sunat.kalo kafir baru gk sunat.titik...

    Anonim says:

    Penulis doyan ngesek tuh..nanti juga mati di atas kemaluan korban2 seksnya..udah tau untuk kebersihan makanya disunat,lah dia buat argumen sndri..kalo lu orang kafir ya silahkan kalo kami muslim wajib disunat..gak usah bawa2 india n china..haha

    hubungan sex adalah tidak hanya bereaksi terhadap fisik kedua pasangan, tapi juga psikis. seperti aliran listrik bila pasangan wanita nikmat maka pasangan pria juga akan nikmat. lah kalau tdk disunat yan pasti mengurangi konek antara mereka. pria tdk disunat sama saja dengan pria yg mengenakan kondom. wanita pasti tdk merasa nikmat. itu jelas.

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme