Batu Hajar Aswad Dan Kemalangan Kebanyakan Muslim




Hajar Aswad maknanya adalah batu hitam. Batu itu kini ada di salah satu sudut Ka`bah yang mulia yaitu di sebelah tenggara dan menjadi tempat start dan finish untuk melakukan ibadah tawaf di sekeliling Ka`bah.

Dinamakan juga Hajar As`ad, diletakkan dalam bingkai dan pada posisi 1,5 meter dari atas permukaan tanah. Batu yang berbentuk telur dengan warna hitam kemerah-merahan. Di dalamnya ada titik-titik merah campur kuning sebanyak 30 buah. Dibingkai dengan perak setebal 10 cm buatan Abdullah bin Zubair, seorang shahabat Rasulullah SAW.

Batu ini asalnya dari surga sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh sejumlah ulama hadis.

Dari Ibnu Abbas ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Hajar Aswad turun dari surga berwarna lebih putih dari susu lalu berubah warnanya jadi hitam akibat dosa-dosa bani Adam.” (HR Timirzi, An-Nasa`I, Ahmad, Ibnu Khuzaemah dan Al-Baihaqi).

Dari Ibnu Abbas ra. bahwa Rasulullah SAW bersada, “Demi Allah, Allah akan membangkit hajar Aswad ini pada hari qiyamat dengan memiliki dua mata yang dapat melihat dan lidah yang dapat berbicara. Dia akan memberikan kesaksian kepada siapa yang pernah mengusapnya dengan hak.” (HR Tirmizy, Ibnu Majah, Ahmad, Ad-Darimi, Ibnu Khuzaemah, Ibnu Hibban, At-Tabrani, Al-Hakim, Al-Baihaqi, Al-Asbahani).

At-Tirmizi mengatakan bahwa hadits ini hadits hasan. Sedangkan Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih dalam kitab Shahihul Jami` no. 2180, 5222 dan 6975.

Dari Abdullah bin Amru berkata, “Malaikat Jibril telah membawa Hajar Aswad dari surga lalu meletakkannya di tempat yang kamu lihat sekarang ini. Kamu tetap akan berada dalam kebaikan selama Hajar Aswad itu ada. Nikmatilah batu itu selama kamu masih mampu menikmatinya. Karena akan tiba saat di mana Jibril datang kembali untuk membawa batu tersebut ke tempat semula. (HR Al-Azraqy).

Bagaimanapun juga Hajarul Aswad adalah batu biasa, meskipun banyak kaum muslimin yang menciumnya atau menyentuhnya, hal tersebut hanya mengikuti apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Umar bin Al-Khattab berkata, “Demi Allah, aku benar-benar mengetahui bahwa engkau adalah batu yang tidak bisa memberi madharat maupun manfaat. Kalalulah aku tidak melihat Rasulullah SAW menciummu aku pun tidak akan melakukannya.”

Wallahu a`lam bish-shawab, wassalamu `alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Ahmad Sarwat, Lc.

Sumber: http://mitra-haji.com/asal-usul-dan-hukum-mencium-hajar-aswad

Sekedar bertanya. Pada bagian ini:

Dari Ibnu Abbas ra. bahwa Rasulullah SAW bersada, “Demi Allah, Allah akan membangkit hajar Aswad ini pada hari qiyamat dengan memiliki dua mata yang dapat melihat dan lidah yang dapat berbicara. Dia akan memberikan kesaksian kepada siapa yang pernah mengusapnya dengan hak.” (HR Tirmizy, Ibnu Majah, Ahmad, Ad-Darimi, Ibnu Khuzaemah, Ibnu Hibban, At-Tabrani, Al-Hakim, Al-Baihaqi, Al-Asbahani).

1. Apakah dimaksudkan bahwa batu tersebut akan memberikan kesaksian atas manusia manusia mana saja yang sudah menciumnya?

2. Walau sama sekali tidak masuk akal, sebuah batu biasa bisa mengingat. Tapi mengingat bahwa saya tidak boleh memakai akal, melaninkan hanya boleh memakai iman. Baiklah saya anggap mungkin kalau Tuhan berkehendak begitu. Kesaksian apa kira kira yang diberikan sang Batu?

3. Apakah kesaksian bahwa si anu sudah mencium saya.... si anu juga... dan mereka yang sudah mencium si Batu, apakah masuk ke golongan yang baik atau istimewa?

4. Dengan kata lain, seperti yang dilakukan Nabi Muhammad, Ibrahim dan Ismail, mereka mencium dan menikmati batu tersebut untuk tujuan apa yah?

5. Apakah untuk kesaksian dari Batu itu juga?

6. Dengan kata lain, mencium batu tersebut pasti mendapatkan hak untuk disebut sebagai 'hal baik' di hari kiamat.

======================================

6 (enam) hal tersebut membuat saya kasihan pada Muslim yang kere. Bagaimana bila nasib pemeluk Islam Indonesia yang sebagian besar tidak berkesempatan melakukan haji? Tidak memungkinkan untuk mencium batu itu?

Alangkah kasihannya mereka.

Artikel Yang Berhubungan Badan:


6 Response to "Batu Hajar Aswad Dan Kemalangan Kebanyakan Muslim"

  1. Est says:

    Kutip:
    4. Dengan kata lain, seperti yang dilakukan Nabi Muhammad, Ibrahim dan Ismail, mereka mencium dan menikmati batu tersebut untuk tujuan apa yah?

    Tidak disebutkan batu ini sudah ada pada jaman Ibrahim. Mungkin turunnya pada jaman nabi Muhammad.

    Traktor says:

    [Kutip]
    RIWAYATNYA
    Dalam riwayat lanjutannya bahwa batu hitam tersebut pernah terkubur pasir selama beberapa lama dan secara ajaib ditemukan kembali oleh Nabi Ismail AS ketika ia berusaha mendapatkan batu tambahan untuk menutupi dinding Ka’bah yang masih sedikit kurang. Batu yang ditemukan inilah rupanya yang sedang dicari oleh Nabi Ibrahim AS, yang serta merta sangat gembira dan tak henti-hantinya menciumi batu tersebut. Bahkan, ketika sudah tiba dekat ka’bah, batu itu tak segera diletakan di tempatnya. Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS menggotong batu itu sambil memutari Ka’bah tujuh putaran.

    Satu riwayat Sahih lainnya menyatakan:
    “ Rukun (HajarAswad) dan makam (Batu/Makam Ibrahim) berasal dari batu-batu ruby surga yang kalau tidak karena sentuhan dosa-dosa manusia akan dapat menyinari antara timur dan barat. Setiap orang sakit yang memegangnya akan sembuh dari sakitnya”

    Hadist Sahih riwayat Imam Bathaqie dan Ibnu ‘Abas RA, bahwa Rasul SAW bersabda:
    “Allah akan membangkitkan Al-Hajar (Hajar Aswad) pada hari kiamat. Ia dapat melihat dan dapat berkata. Ia akan menjadi saksi terhadap orang yang pernah memegangnya dengan ikhlas dan benar”.

    Hadis Siti Aisyah RA mengatakan bahwa Rasul SAW bersabda:
    “Nikmatilah (peganglah) Hajar Aswad ini sebelum diangkat (dari bumi). Ia berasal dari surga dan setiap sesuatu yang keluar dari surga akan kembali ke surga sebelum kiamat”.

    Sumber: http://www.eriricaldo.com/inspirasi/rahasia-hajar-aswad

    [Kutup]


    Batu Hajar Aswad sudah ada dan ditemukan atau diterima atau diambil Nabi Ismail kepada bapaknya Nabi Ibrahim untuk melengkapi kekurangan batu di Kabbah

    Est says:

    Menarik membaca kata:
    RIWAYATNYA

    Ada selisih 2600 tahun antara Ibrahim dan Muhammad. Jadi riwayat itu maksudnya dongeng turun temurun ataukah ada rujukan kitabnya. Tapi kitab apa. Mengingat Ismail dan ibunya diusir Sarah sejak Ismail masih kecil, tidak bertemu lagi dengan Ibrahim. Jadi tahu dari mana batu itu milik Ibrahim. Kalau mengacu pada Yahudi, Ibrahim tidak dapat batu apapun dari Jibril.

    Traktor says:

    Bukankah Al Quran muncul untuk mengkoreksi, koreksi-koreksi yang dilakukan Jahudi dan Kristen pada Taurat dan Injil...?

    Dan, sekali lagi... jangan pakai logika, pakailah iman...

    Hehehehehehehe

    Est says:

    Oooooooooooooo........ hihihihi...

    koq berhala diributin,sich.....? ha...ha...ha...,aneh....!

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme