MENGAPA TULISAN TRAKTOR HOT THREAD DI TEMPO INTERAKTIF
Dulu sewaktu Traktor jaya jayanya di Kompasiana. Disayang Admin dan di TER TER publik, traktor menyarankan Erianto Anas yang diganyang-ganyang di Kompasiana untuk posting tulisan di Tempo Interaktif.
Akhirnya memang Erianto Anas melakukan hal tersebut setelah akun Erianto Anas jilid 4 almarhum di Kompasiana. Dalam tulisan Erianto Anas yang ini:
Erianto Anas, Ditendang Kompasiana Dipeluk Tempo
Sayangnya Erianto Anas tidak menyebut nyebut nama Traktor. Mungkin saat itu EA lagi sebel, hihihihihi... soalnya Traktor bolak balik menyuruh dia untuk kompromi sedikit. Apalagi komen Traktor di tulisan tulisan tentang kejayaan di Tempo Interaktif itu berlawanan dengan komen-komen teman-teman yang lain yang umumnya menyemangati, mengucapkan selamat dan sebagainya.
Traktor justru komen kira kira begini: "Asal jangan kesalahan yang sama terulang kembali..." Atau saya ingat komen saya di Kompasiana lebih pedas lagi... "Ini bukan masalah besar atau kecil, jaya atau tidak berjaya, sukses atau gagal, benar atau salah.... Tetapi ini tentang bagaimana agar kepalamu bisa sedikit menunduk ke bawah!"
Dan yah begitulah, peringatan dan nasehat yang baik itu kadang memang menjengkelkan. Bahkan ada yang curiga bahwa Traktor sebenarnya iri dengan kesuksesan Erianto Anas. Lalu, kalau memang benar iri, emangnya kenapa?
Iri hati kalau dilanjutkan dengan gerakan yang edukatif, bisa mendatangkan hasil yang positif. Teladani orang yang membuat anda iri hati. Iri dengan kharisma Soekarno? Jangan lantas mencaci maki cari cari kesalahan seperti Kompasianer kena Flu itu.... (Hatchimmm.... Hatchimmmm...)Tapi pelajari, bagaimana Soekarno bisa menjadi lebih kharismatik dibanding Suami Sableng, misalnya.... misalnya loh...!
Nah.... Saya iri pada Erianto Anas. Namun saya tidak lantas ikut ikutan terjun di Tempo. Saya masih mengamati saja. Dan nasehat saya terbukti.
Kenapa Erianto Anas Langsung Diburu Musuh di Tempo?
Tidak sampai mati. Hanya dalam satu sesi yang diberi tahu Erianto Anas ke saya. beberapa tulisannya sudah mulai dianggap tidak layak tayang. Laporan lengkapnya di sini:
KOMPASIANA, FORUM TEMPO DAN DUMALANA: UNTUK URUSAN BREDEL, KOMPASIANA PALING PARAH!
Sekarang di Kompasiana, Erianto Anas sudah lebih sama saktinya dengan PLN. Bahkan lebih sakti dari Jesus... eitssss jangan ngamuk dulu. Dalam hal menghidupkan yang sudah mati maksudnya. Jesus kan hanya mengidupkan Lazarus sekali. Kemudian bangkit dari kuburnya setelah 3 hari mati. Nah.... Coba hitung, berapa kali Erianto Anas dan PLN sudah mati?.... Tapi tetap hidup lagi...
Jadi begitulah. Anak bawang yang mulai ganas ini juga menulai sukses yang sama di Tempo Interaktif. Tgl 13 April, pertama kali Traktor posting tulisan di Forum Tempo. Sampai hari ini 28 April 2011 baru 10 tulisan yang sudah diposting di sana. Dari 10 postingan tersebut, 2 diantaranya duduk di posisi Hot Thread.
Keduanya sempat saya post di Kompasaiana, seperti biasa... sejak kasus pembunuhan karakter saya di Kompasiana. Tulisan saya memang sudah jauh dari Terekomendasi dan HL di Kompasiana. Saya juga memutuskan untuk tidak ngemis ngemis disitu. Bangun Blog sendiri saja. Saya sudah hapus semua konten saya di Kompasiana. Lega.
Untuk lebih jelasnya, ini kedua tulisan yang dianggap special di Tempo Interaktif tersebut. Anda bisa menilai sendiri. Apakah kedua tulisan ini layak? Atau justru sampah?
1. BOM MELEDAK, KRU GLOBALBEK TERLIBAT, GEROMBOLAN SIBERAT MENGANCAM KUDETA, DONAL STROKE!
2. USATDZ BUKAN TUHAN, PKS BUKAN PARTAI TUHAN
Saya tidak mengatakan saya tidak punya musuh. Musuh saya banyak. Terutama yang diwariskan oleh Erianto Anas ke saya... wakakakakaka (Suami Sableng, Sang Renasaince dss = dan sarap sarap - red). Tapi saya berusaha untuk lebih tahu diri. Kompasiana dan Tempo Interaktif kan bukan milik saya. Saya numpang promosi buah pikiran di sana.
Tapi beda dengan di Blog saya sendiri. Saya akan tulis apa saja sesuai dengan keyakinan saya. Soal Tuhan pun, sudah ada yang bilang saya lebih galak dari Erianto Anas. Soal tulisan, sedang TER TER di Blogernas Forum, tulisan yang menyebut saya penebar ajaran Setan.
Sayangnya Erianto Anas tidak menyebut nyebut nama Traktor. Mungkin saat itu EA lagi sebel, hihihihihi... soalnya Traktor bolak balik menyuruh dia untuk kompromi sedikit. Apalagi komen Traktor di tulisan tulisan tentang kejayaan di Tempo Interaktif itu berlawanan dengan komen-komen teman-teman yang lain yang umumnya menyemangati, mengucapkan selamat dan sebagainya.
Traktor justru komen kira kira begini: "Asal jangan kesalahan yang sama terulang kembali..." Atau saya ingat komen saya di Kompasiana lebih pedas lagi... "Ini bukan masalah besar atau kecil, jaya atau tidak berjaya, sukses atau gagal, benar atau salah.... Tetapi ini tentang bagaimana agar kepalamu bisa sedikit menunduk ke bawah!"
Dan yah begitulah, peringatan dan nasehat yang baik itu kadang memang menjengkelkan. Bahkan ada yang curiga bahwa Traktor sebenarnya iri dengan kesuksesan Erianto Anas. Lalu, kalau memang benar iri, emangnya kenapa?
Iri hati kalau dilanjutkan dengan gerakan yang edukatif, bisa mendatangkan hasil yang positif. Teladani orang yang membuat anda iri hati. Iri dengan kharisma Soekarno? Jangan lantas mencaci maki cari cari kesalahan seperti Kompasianer kena Flu itu.... (Hatchimmm.... Hatchimmmm...)Tapi pelajari, bagaimana Soekarno bisa menjadi lebih kharismatik dibanding Suami Sableng, misalnya.... misalnya loh...!
Nah.... Saya iri pada Erianto Anas. Namun saya tidak lantas ikut ikutan terjun di Tempo. Saya masih mengamati saja. Dan nasehat saya terbukti.
Kenapa Erianto Anas Langsung Diburu Musuh di Tempo?
Tidak sampai mati. Hanya dalam satu sesi yang diberi tahu Erianto Anas ke saya. beberapa tulisannya sudah mulai dianggap tidak layak tayang. Laporan lengkapnya di sini:
KOMPASIANA, FORUM TEMPO DAN DUMALANA: UNTUK URUSAN BREDEL, KOMPASIANA PALING PARAH!
Sekarang di Kompasiana, Erianto Anas sudah lebih sama saktinya dengan PLN. Bahkan lebih sakti dari Jesus... eitssss jangan ngamuk dulu. Dalam hal menghidupkan yang sudah mati maksudnya. Jesus kan hanya mengidupkan Lazarus sekali. Kemudian bangkit dari kuburnya setelah 3 hari mati. Nah.... Coba hitung, berapa kali Erianto Anas dan PLN sudah mati?.... Tapi tetap hidup lagi...
Jadi begitulah. Anak bawang yang mulai ganas ini juga menulai sukses yang sama di Tempo Interaktif. Tgl 13 April, pertama kali Traktor posting tulisan di Forum Tempo. Sampai hari ini 28 April 2011 baru 10 tulisan yang sudah diposting di sana. Dari 10 postingan tersebut, 2 diantaranya duduk di posisi Hot Thread.
Keduanya sempat saya post di Kompasaiana, seperti biasa... sejak kasus pembunuhan karakter saya di Kompasiana. Tulisan saya memang sudah jauh dari Terekomendasi dan HL di Kompasiana. Saya juga memutuskan untuk tidak ngemis ngemis disitu. Bangun Blog sendiri saja. Saya sudah hapus semua konten saya di Kompasiana. Lega.
Untuk lebih jelasnya, ini kedua tulisan yang dianggap special di Tempo Interaktif tersebut. Anda bisa menilai sendiri. Apakah kedua tulisan ini layak? Atau justru sampah?
1. BOM MELEDAK, KRU GLOBALBEK TERLIBAT, GEROMBOLAN SIBERAT MENGANCAM KUDETA, DONAL STROKE!
2. USATDZ BUKAN TUHAN, PKS BUKAN PARTAI TUHAN
Saya tidak mengatakan saya tidak punya musuh. Musuh saya banyak. Terutama yang diwariskan oleh Erianto Anas ke saya... wakakakakaka (Suami Sableng, Sang Renasaince dss = dan sarap sarap - red). Tapi saya berusaha untuk lebih tahu diri. Kompasiana dan Tempo Interaktif kan bukan milik saya. Saya numpang promosi buah pikiran di sana.
Tapi beda dengan di Blog saya sendiri. Saya akan tulis apa saja sesuai dengan keyakinan saya. Soal Tuhan pun, sudah ada yang bilang saya lebih galak dari Erianto Anas. Soal tulisan, sedang TER TER di Blogernas Forum, tulisan yang menyebut saya penebar ajaran Setan.
waah .. selamat menemppuh hidup baru hahah, mantap!
Tapi ada yang saya tidak setuju. Coba perhatikan kalimat dibawah ini dg teliti. Apa yang janggal?
Traktor justru komen kira kira begini: "Asal jangan kesalahan yang sama terulang kembalo..."
Wakakakaka.... Menghormati dialeg Minang.... Minangkabo.... wakakakakaka
hihihi... ada aja sih ngelesnyah...