INI PENYEBAB SAYA BOM MESJID ANDA



Dalil Mengapa Masjid Dibom -1
Jodhi Yudono | Sabtu, 16 April 2011 | 16:34 WIB

BAGIAN I

Selain orang tua dan guru, buku ternyata berpengaruh besar dalam kehidupan seseorang. Sebuah artikel survei yang dimuat oleh majalah Spectrum IEEE yang melibatkan beberapa insiyur dan desainer, mengungkapkan, ata-rata responden dapat menyebutkan buku-buku yang mempengaruhi jalan hidup dan pilihan karirnya. Dan hasmpir semua responden menyebutkan satu atau dua judul buku yang dibaca pada waktu kecil, yang memiliki dampak bagi kehidupannya sekarang.

Sebagaimana sesuatu yang mempengaruhi sesuatu yang lain, tentu buku pun memiliki pengaruh positif dan juga negatif. Bom bunuh diri yang diledakkan di Masjid Ad Dzikro terletak di dalam kawasan Markas Polresta Cirebon, menurut pengamat intelejen Dyno Chressbon, sebagaimana dimuat oleh tribunnews.com, adalah akibat sebuah buku yang mencantumkan dalil-dalil pembenar untuk mengebom dan merusak masjid.

Kepada Tribunnews.com, Sabtu (16/04/2011), di Jakarta, pengamat intelijen Dynno Chressbon membeberkan alasan mengapa kelompok teroris membenarkan pengeboman di masjid.

Dynno dimintai tanggapannya mengenai bom bunuh diri yang dilakukan di Masjid Ad Dzikro, beberapa saat sebelum dimulainya salat Jumat (15/04/2011).

Masjid Ad Dzikro terletak di dalam kawasan Markas Polresta Cirebon, Jawa Barat. Bom itu menewaskan Muhammad Syarif, yang diduga sebagai pelaku bom bunuh diri, dan melukai belasan lainnya yang menjadi jamaah masjid tersebut.

Biasanya kelompok teroris membidik sasaran tempat-tempat yang dianggap maksiat atau tempat berkumpulnya orang Barat seperti pada peledakan Bom Bali dan Bom JW Marriot. Kali ini, teroris menjadikan masjid sebagai target. Mengapa?

Ditanya demikian, Dynno Chressbon mengungkapkan adanya dalil-dalil pembenar untuk mengebom dan merusak masjid seperti tertulis dalam buku berjudul "Diizinkan Merobohkan, Membakar, dan Meledakan Mesjid karena Alasan Bahaya."

Buku ini ditulis Syaikh Abu Qata Dah Al Filisthiniy yang dialihbahasakan Abu Sulaiman dan Ustad Oman Abdurrahman.

Buku ini, menurut Dynno, diterjemahkan oleh Oman Abdurrahman, guru spritual Imam Samudera dan tokoh-tokoh teroris lainnya, saat mendekam di penjara terkait kegiatan terorisme.

Buku itu memuat masjid apa saja yang bisa dijadikan sasaran serangan.


Buku yang Membenarkan Pengeboman Masjid
Jodhi Yudono | Sabtu, 16 April 2011 | 17:00 WIB

BAGIAN II
Pengamat intelijen Dynno Chressbon memberikan buku berjudul "Diizinkan Merobohkan, Membakar, dan Meledakan Mesjid karena Alasan Bahaya dan Mendatangkan Madlarat."

Buku inilah yang diduga menjadi pembenaran untuk melakukan serangan ke masjid.

Buku ini ditulis Syaikh Abu Qata Dah Al Filisthiniy yang dialihbahasakan Abu Sulaiman dan Ustad Oman Abdurrahman.

Buku tersebut, menurut Dynno, diterjemahkan oleh Oman Abdurrahman, guru spritual Imam Samudera dan tokoh-tokoh teroris lainnya, saat mendekam di penjara terkait kegiatan terorisme.

Dynno Chressbon mencurigai Kelompok Cibiru yang bermarkas di Cibiru, Bandung, Jawa Barat, berada di balik serangan bom bunuh diri di Masjid Ad Dzikro, beberapa saat sebelum dimulainya salat Jumat (15/04/2011).

Buku itu memuat masjid apa saja yang bisa dijadikan sasaran serangan.

Karena sangat panjang, Tribunnews.com menyajikan buku ini secara berseri:

Diizinkan Merobohkan, Membakar, dan Meledakan Mesjid karena Alasan Bahaya Dan Mendatangkan Madlarat OLEH: SYAIKH ABU QATADAH AL FILISTHINIY ALIH BAHASA: ABU SULAIMAN / Ust ad Oman Abdurrahman

Allah Subhaanahu Wa Ta’aalaa berfirman: “Dan (di antara orang-orang munafiq itu) ada orang-orang ysng mendirikan mesjid untuk menimbulkan kemudlaratan (pada orang-orang mukmin), untuk kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang mukrnin serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka sesungguhnya bersumpah: ”Kami tidak menghendaki selain kebaikan.”

Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya). Janganlah kamu melakukan shalat di mesjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar taqwa sejak hari pertama adalah lebih patut kamu melakukan shalat di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang membersihkan diri.

Maka apakah orang yang mendirikan mesjidnya di atas dasar taqwa kepada Allah dan keridho’an-Nya itu yang lebih baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh, lalu bangunannya itu jatuh bersama dengan dia ke dalam neraka Jahannam?

Dan Allah tidak mernberikan petunjuk kepada orang-orang yan dzalim. Bangunan-bangunan yang mereka dirikan itu senantiasa menjadi pangkal keraguan dalam hati mereka, kecuali bila hati mereka itu telah hancur. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.“(At Taubah : 197-110)”

Ibnu Qayyim rahimahullah berkata di dalam faidah-faidah yang diambil dari perang Tabuk: (Di antaranya membakar dan merobohkan ternpat-tempat maksiat yang mana di dalamnya dilakukan maksiat kepada Allah dan Rasul-Nya, sebagaimana Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam telah membakar Mesjid Dlirar dan memerintahkan untuk merobohkannya padahal ia adalah mesjid yang dilakukan shalat di dalamnya dan juga disebut Nama Allah di dalamnya, karena pembangunannya mendatangkan kemadlaratan dan memecah belah kaum mukminin serta menjadi sarang bagi kaum munafiqin.

Begitu juga setiap tempat yang keberadaannya seperti ini maka imam (pemimpin kaum muslimin) wajib menghentikannya, baik dengan dirobohkan atau dibakar maupun dirubah bentuknya dan dikeluarkan dari tujuan awal pembangunannya).


Waspadai Masjid dengan Ciri-ciri Ini
Jodhi Yudono | Sabtu, 16 April 2011 | 17:37 WIB

BAGIAN III
Berikut bagian kedua dari buku "Diizinkan Merobohkan,Membakar, dan Meledakan Mesjid karena Alasan Bahaya Dan Mendatangkan Madlarat":

“Dan (di antara orang-orang munaflq itu) ada orang-orang ysng mendirikan rnesjid untuk menimbulkan kemudlaratan (pada orang-orang mukmin), untuk kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang mukrnin serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka sesungguhnya bersumpah:”Kami tidak menghendaki selain kebaikan.”

Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya). Janganlah kamu melakukan shalat di mesjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar taqwa sejak hari pertama adalah lebih patut kamu melakukan shalat di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang membersihkan diri. Maka apakah orang yang mendirikan mesjidnya di atas dasar taqwa kepada Allah dan keridho’an-Nya itu yang lebih baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh, lalu bangunannya itu jatuh bersama dengan dia ke dalam neraka Jahannam?

Dan Allah tidak mernberikan petunjuk kepada orang-orang yan dzalim. Bangunan-bangunan yang mereka dirikan itu senantiasa menjadi pangkal keraguan dalam hati mereka, kecuali bila hati mereka itu telah hancur. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

“(At Taubah : 197-110)”

Ibnu Qayyim rahimahullah berkata di dalarn faidah-faidah yang diambil dari perang Tabuk: (Di antaranya membakar dan merobohkan ternpat-tempat maksiat yang mana di dalamnya dilakukan maksiat kepada Allah dan Rasul-Nya, sebagaimana Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam telah membakar Mesjid Dlirar dan memerintahkan untuk merobohkannya padahal ia adalah mesjid yang dilakukan shalat di dalamnya dan juga disebut Nama Allah di dalamnya, karena pembangunannya mendatangkan kemadlaratan dan memecah belah kaum mukminin serta menjadi sarang bagi kaum munafiqin.

Begitu juga setiap tempat yang keberadaannya seperti ini maka imam (pemimpin kaum muslimin) wajib menghentikannya, baik dengan dirobohkan atau dibakar maupun dirubah bentuknya dan dikeluarkan dari tujuan awal pembangunannya).

Dan di antara yang masuk di dalam kategori mesjid dlirar dan memenuhi sifatnya secara syari’at adalah: Mesjid-mesjid yang dibangun para thaghut agar nama mereka disebut-sebut di dalamnya dan diberi nama dengan nama-nama mereka. Mesjid-mesjid semacam ini di dalamnya mengandung banyak makna dlirar, di antaranya bahwa ia dibangun karena riya’ dan sum’ah dan biayanya berasal dari hasil pencurian para thaghut itu dan sebagian dananya berasal dari riba.

Penting sekali kaum muslimin mengetahui bahwa di antara metode syaitan dan bala tentaranya serta di antara jalan orang-orang kafir adalah mereka mengkaburkan agama Islam yang haq di hadapan para pemeluknya.

Dan di antara cara memalingkan kaum muslimin dari dien mereka adalah memutarbalikan dien itu sendiri dan mengedepankan ajaran/ideologi lain di balik baju islam, sehingga karenanya terkaburlah di hadapan banyak kaum muslimin agama yang mereka ikuti, di mana semuanya mengajak kepada satu nama dan satu syi’ar, terus pada akhirnya banyak dari mereka rnemiliki hujjah -seraya berdalih- bahwa dien ini memiiiki banyak bentuk dan dia tidak rnarnpu mengetahui yang benar di antara sekian bentuk itu, sehingga akhirnya diapun rneninggalkan semuanya, baik yang haq maupun yang batil, Ini adalah metode yang sudah sama lagi baru, kejadian-kejadian dan bentuk-bentuknya adalah selalu berulang.

Di antara kejadian-kejadian dan bentuk-bentuknya adalah pembangunan mesjid-mesjid untuk mendatangkan kemadlaratan terhadap islam dan pemeluknya.

Mesjid Dlirar yang dibangun oleh Abu ‘Amir Ar Rahib -di mana dia adalah seorang dari suku Khazraj, ayah bagi Handhalah Al Ghasil radliyallaahu ‘anhu dan dia itu dicap fasiq oleh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam- sebab-sebab pembangunannya sebagaimana yang disebutkan oleh ayat-ayat tadi adalah:

1, Pendiriannya dalam rangka mendatangkan madlarat kepada kaum musiimin dan untuk mendatangkan bahaya terhadap mereka. Di mana[1]

pembangunannya adalah untuk memalingkan kaum muslimin dari Mesjid Quba, bukan karena kecintaan terhadap ketaatan, akan tetapi untuk rnendatangkan gangguan bagi diri kaum musiimin dan untuk menimbulkan perseteruan dan pertentangan di tengah mereka, sedangkan ini adalah tergolong kemadlaratan yang paling besar.

2. Kekafiran dan pengokohannya.[2] Itu karena penyendirian mereka di mesjid khusus mereka adalah memudahkan mereka dan saudara-saudara mereka dari kalangan orang-orang kafir dan munafiqin untuk berkumpul dan bertukar pikiran, sedangkan kaum muslimin tidak merasa ragu terhadap mereka, karena keberadaan mereka di dalam mesjid dirasa tidak mungkin muncul bahaya dari mereka, terus sesungguhnya ia adalah hujjah bagi orang yang rneninggalkan shalat di mesjid kaum muslimin bahwa ia shalat di mesjid itu, sehingga hal itu memudahkan’bagi kaum munafiqin kemunafiqkannya dan peninggalannya terhadap perintah Allah. Subhaanahu Wa Ta’aalaa.

3. Memecah belah kaum muslimin di dalam satu agama, karena sesungguhnya di antara tujuan shalat berjama’ah adalah mempererat kesatuan, keharmonisan dan adanya kasih sayang.[3] Syaikh Rasyid Ridla berkata di dalarn Al Manar: Oleh sebab itu sesungguhnya memperbanyak jumlah mesjid dan memecah belah jama’ah adalah menafikan tujuan-tujuan Islam.” Selesai.

Saya berkata: (Memperbanyak jumlah mesjid bila karena banyaknya jumlah (kaum musiimin) dan meluasnya kota pemukiman, maka tidak apa-apa. Dan bila tidak karena hal itu, maka ia merupakan sikap memecah belah kaum muslimin.

4. Menunggu kedatangan orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya,di mana ia itu menjadi sarang bagi setiap orang yang datang untuk memerangi kaum mukminin, di rnana dengan hal itu programnya menjadi mudah dan tujuannya untuk merusak kaum muslimin menjadi lancar. Bagaimana tidak, sedangkan pengrusakan terhadap mereka itu telah datang dari rumah Allah Subhaanahu Wa Ta’aalaa dan khathib mereka di mesjid itu.

Sumber :tribunnews.com


Artikel Yang Berhubungan Badan:


0 Response to "INI PENYEBAB SAYA BOM MESJID ANDA"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme