KURANG TIDUR MEMICU DIABETES
Ketika Shakespeare menyebut tidur sebagai “pemberi gizi terpenting dalam kehidupan yang menyenangkan”, dia mungkin akan sehat semasa dia hidup, paling tidak secara medis.
Para peneliti di Universitas Chicago Medical Center melaporkan, gangguan tidur merusak kemampuan tubuh untuk mengatur kadar gula dalam darah, yang potensial meningkatkan resiko menjadi tipe 2 diabetes.
Lebih dari 18 juta penduduk Amerika mengidap diabetes dan kebanyakan adalah tipe 2. Gejalanya, tubuh menjadi resistan untuk hormon insulin atau tidak memproduksinya cukup untuk mengatur darah dalam aliran darah.
Penelitian yang dipimpin Dr Esra Tasali, asisten professor bidang pengobatan, mempelajari pola tidur dari sembilan sukarelawan, lima laki-laki dan empat perempuan, dengan berat badan normal, keadaan kesehatan baik dan berumur antara 20-31.
Tidur normal dibagi menjadi sejumlah tahapan, dimana tahapan slow-wave sleep dianggap sebagai yang terdalam.
Ketika sukarelawan mencapai tahapan slow-wave sleep, para peneliti membuat keributan yang cukup untuk mengganggu tidur mereka, namun tanpa membangunkan mereka.
Para peneliti itu melaporkan, setelah tiga hari, kemampuan sukarelawan untuk mengatur gula dalam darah turun menjadi 25 persen.
Hasil studi sebelumnya mengindikasikan kekurangan tidur dapat menurunkan kemampuan untuk mengatur gula. Laporan ini menjadi bukti tambahan bahwa kualitas tidur yang kurang juga menjadi resiko diabetes. AP | Nieke Indrietta
Sumber: TEMPO Interaktif
0 Response to "KURANG TIDUR MEMICU DIABETES"
Posting Komentar