MERAH PUTIH BUKAN SUSU BENDERA (PKS ANGGAP BENDERA HARUS DARI BETON)
Insiden injak injak merah putih dalam acara peringatan hari ulang tahun (Milad) ke-13 partainya di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. PKS sudah melakukan permintaan maaf atas insiden tersebut. Namun sayangnya maafnya terasa tidak iklas. Tidak mengaku khilaf, salah dan berjanji tidak akan mengulangi lagi.
Tapi permintaan maaf itu tidak iklhas, karena sejumlah alasan dilemparkan juga untuk membela diri. Entah membela diri dari apa, bila dibandingkan mereka yang segelintir orang yang mengaku wakil rakyat dari perasaan Seluruh Rakyat Indonesia yang mesih benar benar merasa NKRI adalah negaranya.
Alasan alasan itu sangat lemah. Misalnya:
Pak.... rakyat juga tahu, bendera Indonesia, Sang Merah Putih itu selalu terbuat dari kain. Tetapi kalau bapak menganggap bendera itu seperti SUSU BENDERA, yah iya... harusnya terbuat dari kaleng.
Bapak berbakat sebagai penulis skenario sinetron pak. Soalnya... bagaimana bisa sampai Polisi turun tangan? Sepertinya kejadiannya lebih heboh dari itu. Kalau sekedar tidak sengaja diinjak yah langsung anda dan orang orang PKS tersebut mengambil bendera tersebut, bila perlu gampar itu orang yang sudah menginjak injak lambang negara ini.
Kemudian bila dibandingkan dengan keterangan yang ini:
Nah, yang satu bilang tidak sengaja. Yang ini bilang karena siswi itu geram. Mana yang benar pak? Kok saya lebih percaya alasan terakhir. Karena siswi yang jelas simpatisan PKS itu memang geram pada elit politik kita yang kerap korupsi. Kalau sudah begitu, itu sudah terencana pak.... Darimana tiba tiba ada bendera. Spontan mengambil bendera yang dengan terpaksa harus dipasang di acara tersebut ya?....
Seharusnya kalau ada siswi yang geram melihat koruptor di Indonesia pada acara PKS... sudahlah, jangan malu-malu... sebagai wakil rakyat yang baik, bapak bisa menyuruh dia menginjak-injak bapak.
Bapak bapak orang politik, kalau kasus Ariel dulu banyak sekali organisasi entah apa yang mengatas namakan Islam berdemo berunjuk rasa. Mengapa pada saat Arifinto anggota dewan dari PKS yang suci itu kedapatan nonton porno saat sidang rakyat mereka tidak berdemo ya?....
Malu sendiri barangkali ya pak..?!
keterangan:
1. Quote pertama dan kedua: sumber: http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2011/04/25/brk,20110425-329734...
2. Quote ke 3: Sumber: http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2011/04/24/brk,20110424-329726...
Leo Bagus Pranata
Hary Nurdianto
Traktor Lubis
Omayib
Traktor Lubis
Traktor Lubis
Traktor Lubis
Traktor Lubis
Traktor Lubis
Traktor Lubis
Traktor Lubis
Tapi permintaan maaf itu tidak iklhas, karena sejumlah alasan dilemparkan juga untuk membela diri. Entah membela diri dari apa, bila dibandingkan mereka yang segelintir orang yang mengaku wakil rakyat dari perasaan Seluruh Rakyat Indonesia yang mesih benar benar merasa NKRI adalah negaranya.
Alasan alasan itu sangat lemah. Misalnya:
TEMPO Interaktif, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menegaskan, insiden teatrikal di peringatan ulang tahun (Milad) ke-13 partai mereka di Tasikmalaya, Jawa Barat, Ahad (24/4) berlangsung pada sehelai kain, bukan simbol negara yaitu bendera Merah Putih.
Pak.... rakyat juga tahu, bendera Indonesia, Sang Merah Putih itu selalu terbuat dari kain. Tetapi kalau bapak menganggap bendera itu seperti SUSU BENDERA, yah iya... harusnya terbuat dari kaleng.
"Karena spontan, maka tarian dilakukan dilakukan di luar gedung GOR. Namun, tak disangka di ujung tarian ada kain seperti bendera merah putih terinjak peserta tari." kata Wakil Sekjen PKS Mahfudz Siddiq dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Ahad (24/4).
Bapak berbakat sebagai penulis skenario sinetron pak. Soalnya... bagaimana bisa sampai Polisi turun tangan? Sepertinya kejadiannya lebih heboh dari itu. Kalau sekedar tidak sengaja diinjak yah langsung anda dan orang orang PKS tersebut mengambil bendera tersebut, bila perlu gampar itu orang yang sudah menginjak injak lambang negara ini.
Kemudian bila dibandingkan dengan keterangan yang ini:
Menurut Taufik, sekitar pukul 20.00 WIB, para siswa itu sudah dibebaskan setelah diperiksa polisi. Taufik membantah ada unsur kesengajaan dalam insiden itu. " Ini salah persepsi saja. Siswa ini geram karena banyak koruptor di Indonesia, lalu mereka akan membersihkannya." ujarnya.
Nah, yang satu bilang tidak sengaja. Yang ini bilang karena siswi itu geram. Mana yang benar pak? Kok saya lebih percaya alasan terakhir. Karena siswi yang jelas simpatisan PKS itu memang geram pada elit politik kita yang kerap korupsi. Kalau sudah begitu, itu sudah terencana pak.... Darimana tiba tiba ada bendera. Spontan mengambil bendera yang dengan terpaksa harus dipasang di acara tersebut ya?....
Seharusnya kalau ada siswi yang geram melihat koruptor di Indonesia pada acara PKS... sudahlah, jangan malu-malu... sebagai wakil rakyat yang baik, bapak bisa menyuruh dia menginjak-injak bapak.
Bapak bapak orang politik, kalau kasus Ariel dulu banyak sekali organisasi entah apa yang mengatas namakan Islam berdemo berunjuk rasa. Mengapa pada saat Arifinto anggota dewan dari PKS yang suci itu kedapatan nonton porno saat sidang rakyat mereka tidak berdemo ya?....
Malu sendiri barangkali ya pak..?!
keterangan:
1. Quote pertama dan kedua: sumber: http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2011/04/25/brk,20110425-329734...
2. Quote ke 3: Sumber: http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2011/04/24/brk,20110424-329726...
Leo Bagus Pranata
26 April 2011 03:05:57
Anak sma?
Jadi yang nginjak anak-anak??
Anak-anak tidak akan melakukan sesuatu kalau tidak dicontohkan oleh “yang besar”
Itu gara-gara ada tukang tafsir yang bilang bahwa menghormati bendera adalah haram.
Haadeeeeehhh…………
Jadi yang nginjak anak-anak??
Anak-anak tidak akan melakukan sesuatu kalau tidak dicontohkan oleh “yang besar”
Itu gara-gara ada tukang tafsir yang bilang bahwa menghormati bendera adalah haram.
Haadeeeeehhh…………
Hary Nurdianto
26 April 2011 09:45:12
Tukang tafsir-nya suruh meng-halal-kan…. atau paling tidak, suruh belajar lagi tentang makna penghormatan!!
| |
Traktor Lubis
26 April 2011 10:26:05
Leo: wakakakaka….. Keliatan tololnya sudah…. Bendera yah dari kain… hihihihi
Omayib
26 April 2011 03:21:11
Ealah… dalam rangka menjatuhkan PKS, apapunyang dilakukan PKS pasti salah. Menurut saya ini hanya permainan politk. Ada upaya penggembosan partai PKS ini dar luar. lihat saja belakangan PKS diserang bertubi-tubi seolah olah PKS itu HANCUR.
Menurut saya tatrikal itu sah sah saja. karena Bendera NKRI itu ada ukuran dan perbandingannya.
Menurut saya tatrikal itu sah sah saja. karena Bendera NKRI itu ada ukuran dan perbandingannya.
26 April 2011 09:50:56
Lha, kan memang oknum PKS salah….!! contoh, arifinto yang ketahuan nonton video porno saat sidang paripurna & sudah diakuinya serta akan mengundurkan diri dari anggota DPR, tetapi sampai saat ini masih juga “ngantor” di gedung DPR….
ditambah pula dengan menginjak/menjadikan bendera (mirip?) sebagai alas pertunjukan teaterikal….
Semoga para kader dan simpatisan PKS tidak lupa, bahwa mereka hidup di negeri ini…
salam
ditambah pula dengan menginjak/menjadikan bendera (mirip?) sebagai alas pertunjukan teaterikal….
Semoga para kader dan simpatisan PKS tidak lupa, bahwa mereka hidup di negeri ini…
salam
26 April 2011 10:05:43
PKS lagi kena batunya.
Selama ini kan PKS berupaya menunjukkan sebagai partai yang santun, sopan, jujur, anti Pornografi, Patriot Bangsa dan sebagainya.
Itulah sebabnya suara PKS di Pemilu 2009 naik drastis.
Gak tahunya, belakangan ketahuan bahwa para Teroris yang melakukan Bom Bunuh Diri, kebanyakan sebagai Simpatisan PKS (terlihat logo PKS di rumah atau kamar mereka).
PKS yang katanya berada dibarisan terdepan sebagai penggerak anti Pornografi, ternyata tidak bisa bertindak tegas terhadap anggota PKS di DPR, yang ketika menghadiri Rapat DPR, bukannya menyimak isi pembahasan materi yang sedang dilakukan, eeeeh malah buka Film Porno di tengah - tengah kesibukan sidang.
Coba kalau yang melakukan itu dari partai lain, waduh, PKS pasti sudah mengerahkan masyarakat pendukungnya, baik yang ada dibawah koordinasi Abubakar Baasir, FPI dan sebagainya untuk demo ke DPR.
Tapi karena yang melakukan itu oknum DPR dari PKS, ya gak ada demo lah, karena yang bersangkutan dibawah perlindungan PKS.
Dalam kasus Menginjak Kain Merah Putih, panitya hanya memberitahukan bahwa kain Merah Putih itu berukuran 2 x 6 meter dan bukan dua bendera ukuran 2 x 3 meter yang disambung pada bagian panjangnya.
Jadi karena panjang kain itu 2 x 6 meter merupakan kain utuh, maka itu namanya bukan bendera (kecuali nantinya ada bukti penyambungan 2 bendera ukuran 2 x 3 meter).
Jadi harap maklum mengapa saat ini PKS menjadi sasaran tembak rame - rame masyarakat yang kecewa melihat ketidak tegasan PKS dalam menindak anggotanya yang tidak disiplin.
Selama ini kan PKS berupaya menunjukkan sebagai partai yang santun, sopan, jujur, anti Pornografi, Patriot Bangsa dan sebagainya.
Itulah sebabnya suara PKS di Pemilu 2009 naik drastis.
Gak tahunya, belakangan ketahuan bahwa para Teroris yang melakukan Bom Bunuh Diri, kebanyakan sebagai Simpatisan PKS (terlihat logo PKS di rumah atau kamar mereka).
PKS yang katanya berada dibarisan terdepan sebagai penggerak anti Pornografi, ternyata tidak bisa bertindak tegas terhadap anggota PKS di DPR, yang ketika menghadiri Rapat DPR, bukannya menyimak isi pembahasan materi yang sedang dilakukan, eeeeh malah buka Film Porno di tengah - tengah kesibukan sidang.
Coba kalau yang melakukan itu dari partai lain, waduh, PKS pasti sudah mengerahkan masyarakat pendukungnya, baik yang ada dibawah koordinasi Abubakar Baasir, FPI dan sebagainya untuk demo ke DPR.
Tapi karena yang melakukan itu oknum DPR dari PKS, ya gak ada demo lah, karena yang bersangkutan dibawah perlindungan PKS.
Dalam kasus Menginjak Kain Merah Putih, panitya hanya memberitahukan bahwa kain Merah Putih itu berukuran 2 x 6 meter dan bukan dua bendera ukuran 2 x 3 meter yang disambung pada bagian panjangnya.
Jadi karena panjang kain itu 2 x 6 meter merupakan kain utuh, maka itu namanya bukan bendera (kecuali nantinya ada bukti penyambungan 2 bendera ukuran 2 x 3 meter).
Jadi harap maklum mengapa saat ini PKS menjadi sasaran tembak rame - rame masyarakat yang kecewa melihat ketidak tegasan PKS dalam menindak anggotanya yang tidak disiplin.
Traktor Lubis
26 April 2011 10:19:58
Ealah… dalam rangka menjatuhkan PKS, apapunyang dilakukan PKS pasti salah. Menurut saya ini hanya permainan politk.
============
Loh, PKS kan partai Politik? Anda kira itu partai dari Tuhan ya?
============
Loh, PKS kan partai Politik? Anda kira itu partai dari Tuhan ya?
Traktor Lubis
26 April 2011 10:26:24
Betul sekale
26 April 2011 03:50:29
PKS partai yang dalam sekian waktu dekat ini banyak menimbulkan gaduh tak perlu. Sebagian disikapi dengan berkilah; “menyederhanakan” kasus dengan istilah “KHILAF”, dan sibuk memunculkan alasan-alasan tak mendidik, contohnya pernyataan seperti insiden diatas dan secara dini menyatakan banyak pihak ingin menjatuhkan partai ini. Kalau pengikut dan simpatisan cerdas, sebaiknya sikap pertama adalah reflektif -kontemplatif, tapi sikap itu kan butuh jiwa ksatria. Masih tertarik pada jargon-jargon atau memang ingin Indonesia berubah untuk semua?
26 April 2011 04:33:36
Saya pengikut PKS,krn dr dlu trkesan membwa aspirasi bgi umat islam & pda pmuda sprti sya ini. Tp belakangan kok PKS pemberitaannya aneh2 y,mulai dr salah satu kadernya yg d DPR kpergok nonton bokep smpai yg skrg d acra milad bendera merah putih d injak2..kyakx sudah tdk d pegang lg visi & misi PKS itu sendri.
Saya sbg pngikut PKS dr dulu skrg jdix prihati,jdi miris,mrasa d bohongi..
Saya sbg pngikut PKS dr dulu skrg jdix prihati,jdi miris,mrasa d bohongi..
Traktor Lubis
26 April 2011 10:27:21
PKS itu partai politik… Islam hanya dijadikan kendaraan politik. harusnya umat Islam tidak mau dipolitisir.
Traktor Lubis
26 April 2011 10:28:24
Setuju…. Waktu Ariel saja mengecem abis. Waktu Arifinto adem… bela bela di twitter lagi… nonton porno bukan dosa besar…. wakakakakaka
Traktor Lubis
26 April 2011 10:28:35
Ke blog aja lah…
Traktor Lubis
26 April 2011 10:29:04
Wakakakakaka….. tergantung umat Islam pemilihnya bos…
26 April 2011 09:59:05
permintaan maaf sekaligus pembelaan bahwa yg telah dilakukannya “benar”…. permintaan maaf hanya untuk menyenangkan masyarakat dan melindungi pelaku serta partainya dari kemarahan masyarakat, kemudian berlindung dibalik undang-undang bendera….
Semoga PKS ingat, bahwa mereka hidup di Negeri Indonesia….
Semoga PKS ingat, bahwa mereka hidup di Negeri Indonesia….
Traktor Lubis
26 April 2011 10:29:52
Makanya minta maafnya gak tulus. Maaf tapi ngeles…. ibaratnya, Maaf pak, saya sudah meninju bapak, abis… muka bapak kaya tong sampah sih… kan saya sebel… hihihihi
Indonesia itu NKRI.
Itu harga mati.
Yang tidak suka, sana hijrah ke luar negri..!!!!!!
SAYA SUMBANG TIKERT DEHHHHH
beginilah potret kader2 parpol, omong dg kentut susah dibedakan. dg mengusung nilai2 agama maka PKS terbukti GaTot alias Gagal Total menjalankan misi mulianya. Trus apa beda dg Parpol yg lain ? permisi....numpang lewat bang Traktor..
Ian: Yang lebih parah para pemilih dan pembelanya saya rasa, sudah jelas dijadikan kendaraan politik, dikadali, dibela bela... pantesan SBY gak brani sama FPI...