PATUHI ADMIN, LAWANLAH TUHAN!

Anda berhak menuding saya plagiat, tapi jangan lupa, saya juga berhak menuding anda iri dan dengki. Admin berhak menghapus postingan saya, nah…. Saya juga barhak menghapus postingan saya sendiri. Admin berhak sewenang wenang pada sekelompok Kompasianer. Sekelompok Kompasianer itu juga berhak memaki-maki Admin.

Saya pernah bengong bengong mendengar cerita seorang keponakan. Dia menceritakan bagaimana kasihannya dia melihat sebuah Avanza yang hampir masuk ke dalam jurang. Hampir. Ban depannya sudah di jurang. Untung body belakang masih menggantung di jalan.

Ponakan saya dengan mobil jadul tapi kuatnya, Taft dari Daihatsu menarik mobil tersebut. Si bapak paruh baya yang sedang berdua dengan perempuan yang usianya jauh lebih muda dari dia di dalam Avanza bolak balik mengucapkan terima kasih pada ponakan saya.

Lepas dari kecurigaan ponakan saya bahwa perempuan itu entah siapanya si bapak setengah baya. Memang berhasil menyelamatkan nyawa keduanya dan mobil mereka dari masuk jurang adalah hal yang patut diacungi jempol. Apalagi kemudian ponakan saya menceritakan bahwa dia mendapat semacam tanda terima kasih, Rp. 300.000,- cash.

Dan, entah setan apa yang ada di kepala saya. Tanpa mikir saya nyelutuk begini:

“Kalau mau kasihan, kasihanilah juga anak anak yatim piatu, yang sudah tidak punya orang tua untuk membiayai hidup mereka…”

Ponakan saya dan saya langsung terdiam.

Apakah ponakan saya tidak kasihan pada anak yatim piatu?.... oh, kasihan sekali. Tapi pernahkah dia terpikir untuk menyantuni satu saja dari anak anak terlantar itu? Atau paling tidak menyinggahi Panti Asuhan untuk sekedar mendermakan baju bekas anak anaknya yang hidupnya bisa dikatakan mewah?

Tapi kan itu tidak ada hubungannya dengan Avanza nyaris masuk jurang tersebut.

Benar sekali. Kadang kita hanya lupa bagaimana seharusnya prioritas kita dalam melakukan tindakan nyata yang terbalut kata menyedihkan, ‘kasihan’.

Nah, dalam hal prioritas ini mari kita lihat. Apakah anda patuh pada Tuhan? Sudah sepatutnya patuh, dan seharusnya patuh sekali.

Mana lebih patuh anda pada Tuhan atau Admin Kompasiana?

Tidak ada hubungannya. Saya hanya mencoba untuk memberikan gambaran tentang prioritas bersikap.

Haruskah patuh pada Admin Kompasiana? Susah seharusnya begitu. Karena tu syarat utama saat anda sign untuk jadi Kompasianer. Atau kalau berniat eksis di Kompasiana, disayang Admin dan mendapat reputasi yang baik. Yah jadilah anak yang patuh. Seperti yang sering dipetuahkan orang tua pada anaknya.

Namun dalam perjalanannya, tak jarang Kompasianer melawan Admin. Apakah ini perlu?

Saya rasa juga tidak perlu. Apa gunanya? Lebih gampang melawan Tuhan kok daripada melawan Admin. Melawan Admin bisa langsung dibredel, karma-nya masak seketika. Melawan Tuhan? Anda masih diberi kesempatan untuk bertobat.

Untuk apa melawan Admin? Lebih baik main main dengan Admin.

Wong sama Tuhan saja saya suka kepeleset tidak patuh, gimana saya mau patuh begitu saja pada Admin?....

Salam - Traktor Lubis
Artikel Yang Berhubungan Badan:


0 Response to "PATUHI ADMIN, LAWANLAH TUHAN!"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme