JIKA DITAMPAR PIPI KANANMU, BERIKAN PIPI KIRIMU (BUKAN BUAT DITAMPAR LAGI... TAPI BIAR DAPAT SUN - JANGAN BEGO)


Pernahkah anda kena damprat tiba tiba dari sebuah tulisan anda? Jujur, saya sering. Apalagi kalau tulisan saya memakai kata Islam. Namun sebenarnya, saya jarang sekali memakai kata Islam. Saya lebih suka memakai kata Muslim.

Sama saja?... oh tidak!

Kalau saya pakai Islam, maka saya mengkritik agama Islam. Ini tidak benar. Jelas salah, kenapa salah? Karena bisa merugikan pemeluk Islam yang tidak begitu. Soalnya setelah sedikit banyak saya baca Alquran yang sudah diterjemahkan, ngobrol pada esensi Islam dengan teman teman dan saudara saudaraku yang Islam, saya setuju Islam agama damai.

Makanya saya pakai kata Muslim. Artinya saya membidik pemeluk Islam yang menurut saya salah kaprah. Kadang saya membidik dengan lembut. Tapi tak jarang saya mentraktor dengan ganas.

Saya kena damprat. Kena maki, kena hujat. Bahkan, share link Blog saya di Facebook saya sudah di FLAG orang. Sekarang sudah tak bisa. Tapi tak apa apa. Facebook saya cuman 80an orang. Sama sekali gak ngaruh. Saya juga jarang share kok, sesekali saja. Terutama pada berita Foto Syur EA dan Est serta Erianto Anas Cerai?

Jadi, boleh dong saya curiga EA yang flag share link FB saya…. Wekekekekekeke Dasar Admin Budiman! Dia tak mau saya tersesat terlalu jauh menyebarkan gosip tentang siapa saja, apalagi tentang dia… hihihihi

Okelah. Jadi kalau dalam prinsip hidup yang nyata.

1. Bila orang baik kepadamu, kamu harus membalasnya dengan baik - ini namanya tahu budi.
2. Bila orang jahat padamu berulang kali, dan kamu balas dengan baik terus juga – menurut saya ini agak bego.
3. Bila orang jahat padamu sesekali, dan mood kamu lagi bagus, kamu gak mau mood ini rusak gara gara ada orang jahat, maka kamu baik kepadanya yang jahat sesekali ini, - ini saya sebut mulia
4. Kalau orang jahat padamu, dan kamu balas dengan sama jahatnya – menurutku ini bisa dimengerti. Ada sebab maka ada akibat.

Tapi bukankah Buddha mengatakan bahwa dendam yang dibalas dengan dendam juga akan menjadi lingkaran setan yang tak putus putus?

Lalu Jesus juga mengajarkan, bila ditampar pipi kananmu, berikan pipi kirimu.

Nah…. Ini bagaimana coba? Saya juga agak bingung. Soalnya susah kan? Ngomong si gampang orang yang dua itu!

Tapi saya ada solusi kok. Bila ada yang yang jahat padamu, kamu balas juga dengan sama jahatnya…. Silahkan saja. Asal jangan dilakukan dengan dendam. Tapi balas kejahatannya dengan kajahatan yang sewajarnya seperti yang dia minta. Sekali lagi jangan dendam. Kadang diperlukan shock theraphy untuk membuat orang lain sadar. Kalau kita membiarkan terus menerus justru tidak mendidik. Orang jahat itu bisa besar kepala dan anda jadi makin menderita.

Contoh, waktu ada yang komen di tulisan saya tentang Banyak Ortu yang menjual Anaknya di Facebook. Ituloh, mereka yang pasang poto anaknya, alih alih poto dirinya. Komennya pedes banget. “Jangan ikut campur urusan orang! Anak saya memberi inspirasi bagi saya. Anak saya urusan saya! Bukan urusan anda”

Saya balas dengan tak kalah kejamnya, tapi tidak pakai dendam, “Betul, anak anda urusan anda. Kalau terjadi hal yang tak dimaui, misal anak anda yang cakep dicegat orang pas pulang sekolah, diculik, diperkosa kalau dia perempuan, disodomi kalau dia laki-laki…. Yang mengurusi memang anda, bukan saya…”

Lalu yang dibilang Jesus, bila ditampar pipi kanan, berikan pipi kiri. Eh eh eh…. Jangan positif thinking dulu. Berikan pipi kiri buat apa kan tidak ada disebutkan. Gimana kalo berikan pipi kiri itu agar di sun sama yang tadi sudah nampar pipi kanan?

Kalau buat ditampar sekali lagi… wah, gimana ya? Kok susah.

Nah, dengan kondisi kaya gitu. Sering saya menjawab komen pedas dengan sama pedasnya bahkan lebih pedas. Ada sosok yang namanya norak, Tjio Magdalena di Kompasiana. Mula mula komennya pada saya pedas.

Saya cuekin. Komen lagi, komen lagi, komen lagi. Akhirnya dengan Tata Marcell saya pedasin juga. Karna dia menyerang pribadi saya, yang dia bilang nyontek EA lah. Be your self dong dsb…. Yang gak nyambung dengan tulisan saya.

Maka akhirnya saya ladeni pedasnya komen dia dengan gilingan traktor. “Eh… ibu rumah tangga tuh masak yang bener! Gak usah sok main politik deh! Malu maluin, jaga syawat suami saja gak becus, malah gangguin saya. Saya tahu kok kamu naksir saya. Gak BAKAL! Saya pemuda tampan. Mana mungkin mau rela sama kamu yang peot”

Dan dia terhenyak. Tapi pura pura. Karena dia ternyata menuntut lebih. Dan saya dituding tidak boleh dikritik.

PREEEET!

Kalau pengkritik boleh mengkritik soal warna kolor saya di tulisan saya tentang Tuhan dan Malaikat Malaikatnya, masa saya gak boleh mengkritik Softex yang dia pakai kegedean?

Apa karena dia pakai nama Magdalena dia mengharapkan saya sebagai Jesus yang akan memberikan pipi kiriku buat di sun sama dia? Yang ada kena tabrak Traktor lah.

Salam - Traktor Lubis  

Artikel Yang Berhubungan Badan:


2 Response to "JIKA DITAMPAR PIPI KANANMU, BERIKAN PIPI KIRIMU (BUKAN BUAT DITAMPAR LAGI... TAPI BIAR DAPAT SUN - JANGAN BEGO)"

  1. Est says:

    whekekeke....... lagi ngambek nih ceritanya?? ayat tampar pipi itu ditujukan ke saya juga hlo, kalo gerejamu di bom, berikan gerejamu yang lain.. wakakaka....

    Traktor says:

    Est.... iya berikan untuk dijual, aatu yah.... beribadah lah disana.... bukan untuk di bom lagi.... hahahahaha

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme