Beginilah Negara Kesatuan Republik Indonesia ini. Banyak suku banyak bahasa yang tersebar di kepulauan paling luas paling besar di dunia ini. Jadi ceritanya ada seorang Melayu Tanjung Balai Sumatera Utara, yang berhasil mempersunting seorang cah ayu dari Jawa Timur.

Malam kamis adalah malam wajib. Maka mereka yang masih pengantin baru itu tentu saja tidak menyia nyiakan malam keramat itu dengan melakukan hubungan intim suami istri paling hot paling porno sepanjang sungai Asahan. Entah berapa sendok lendir yang dihasilkan. Tapi tentu saja tidak sebanding dengan air sungai Silau yang mengalir di pinggir rumah mereka.  

Tanjung Balai yang terletak di provinsi Sumatera Utara itu memang dibelah oleh sungai Silau yang airnya sekarang tak pernah jernih.

Sehabis merintih rintih menandingi desau angin yang bertiup di sepanjang sunagi Silai. Cah Ayu istri abang dari Tanjung Balai itu berkata...

Mas, aku arep ngising..... (Mas aku mau berak (halusnya buang air besar - red))

Apo..? Ondak Berrrak? Berrak kau di topi (apa? mau berak... berak lah kamu di tepi.... maksudnya tepi sungai Silau)

Memang di Tanjung Balai masih banyak orang yang buang air besar atau berak di tepi sungai - red.

Ya wis....

Cah Ayu lalu berjalan terkangkang-kangkang keluar kamar....

Setelah berak, diapun balik lagi ke kamar. Entah mereka senam arab lagi atau tidak, gak jelas juga... saya tidka diberi tahu. Yang diberi tahu ke saya, kejadian esok harinya. Jumat sekitar jam 10-11 siang.

Abah!..... Kenapo peci ku kau berraki? (Bah!... kenapa berak di peci saya? - red)

Wong aku tekon arep ngising nangdi, sampean ngongkon aku ngising nang topi, kok...! (kan saya tanya, mau berak dimana tempatnya, kamu nyuruh aku berak di topi, kok!)

Alamak... Jadi macam mano aku ondak Sholat Jumat...? (Alamak, jadi bagaimana saya harus Sholat Jumat? - red)

Akhirnya si Abang Tanjung Balai tak jadi Sholat Jumat, karena berantem sama istrinya yang baru diboyong dari Jawa Timur itu.