INI TULISAN YANG DITUDUH KARYA PLAGIAT ITU (BOM MELEDAK DI UTAN KAYU JAKARTA TIMUR)



16 Maret 2011
Pukul 16.05 sebuah bom dengan kekuatan cukup besar meledak di Utan Kayu – Jakarta Timur. Bom melukai beberapa polisi yang bertugas, dan bahkan mengakibatkan salah seorang polisi harus kehilangan tangan.

13002113461821983311Korban polisi yang terluka adalah Ipda Bara Sagita, Ajun Komisaris Haliman, dan Kasatreskrim Jakarta Timur Komisaris Dodi Rahmawan mengalami luka paling parah karena tangannya putus. Dodi kemudian dibopong petugas lainnya dan dilarikan ke RS Cipto Mangunkusumo. Selain tiga polisi yang terluka, juga aa seorang Satpam bernama Mulyana dan office boy Novik, yang juga dilarikan ke rumah sakit Cipto.

Ledakan terjadi saat kepolisian sektor Matraman melakukan pemeriksaan pada bom yang berada dalam sebuah paket buku.

Bom yang meledak di Teater Utan Kayu, Jakarta Timur berupa buku. Saksi mata di tempat kejadian menyatakan bom buku itu dikirim untuk tokoh Jaringan Islam Liberal. Ulil Abshar Abdalla. Buku yang dikirim ke Ulil disertai dengan komentar agar bisa diberikan kata pengantar. Namun kecurigaan timbul, karena buku tersebut ternyata kopong di tengahnya. Kemudian terlihat ada kabel-kabelnya.

13002113671642323908Buku tersebut segera dikeluarkan oleh polisi. Pada saat itulah bom meledak. Menurut keterangan warga, suara ledakan terdengar sampai pada radius sekitar 500 m.

Bom yang disembunyikan dalam bentuk buku tersebut ditujukan pada pendiri Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Abshar Abdalla, tiba pada sekitar pukul 10.00 WIB. Paket tersebut dibuka oleh staf Kantor Berita Radio 68H. Sebuah surat ditemukan beserta paket yang isinya sebagai berikut:

Kepada: Ulil Absar Abdhala
Perihal: Permohonan memberikan kata pengantar buku dan interview
Lampiran: 1 (satu) bundel buku
Bersama dengan ini saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama: Drs. Sulaiman Azhar, Lc
Alamat: Jl Bahagia Gg Panser No 29 Ciomas Bogor Telp 0813 3222 0579
Pekerjaan: Penulis

Sedang dalam proses penyelesaian penulisan buku yang urgensinya sangat erat dengan peran aktif bapak, dalam lembaga yang bapak pimpin. Penulis bermaksud mengajukan permohonan sudi kiranya memberikan kata pengantar dalam buku saya.
Judul buku: Mereka harus di bunuh karena dosa-dosa mereka terhadap Islam dan Kaum Muslimin
Tema: Deretan nama dan dosa-dosa tokoh Indonesia yang pantas di bunuh
Jumlah: 412 Halaman

Keterangan yang didapat dari Polisi atas kejadian ini antara lain datang dari Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Sutarman. Sutarman mengakui adanya kesalahan prosedur dalam usaha menjinakkan bom. Seharusnya, walaupun sudah menggunakan garis polisi kuning, Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resort Metropolitan Jakarta Timur Komisaris Dodi Rahmawan tetap harus menunggu Gegana datang.

13002113941258843779Lebih lanjut menurut Sutarman, Dodi sudah melakukan pengamanan pengamanan yang perlu. Diantaranya memasang garis polisi kuning, kemudian paket juga sudah diamankan di atas meja. Lalu paket bom tersebut disiram air di atas keset. Setelah disiram air, Dodi memperkirakan bom tersebut sudah jinak. Belum jelas siapa yang menginstruksikan paket bom disiram air. Namun Dodi melakukannya setelah menelepon orang yang diduga Gegana. Dodi menyiram paket dengan air. Kemudian berusaha membuka paksa paket buku tersebut dengan cutter. Tetapi paket langsung meledak.
  
Pengamat intelijen dan terorisme Dino Cresbon menduga bom di Utan Kayu didalangi anak buah Abdullah Sonata. Ia mengatakan kelompok Sonata pernah mengancam akan membunuh Ulil Abshar Abdalla pada 2004.

Menurut Dino, kelompok Abdullah Sonata berbeda dibandingkan kelompok Noordin M. Top. Kelompok Sonata menolak aksi menggunakan bom bunuh diri. Mereka menggunakan teknik intruder, salah satunya dengan bom buku itu. Selain bom buku, kelompok Sonata juga merakit bom termos dan senter. Teknik ini biasa dipakai Sonata saat terjadi kerusuhan SARA di Ambon yang lalu. Bom yang dirakit Sonata juga berdaya ledak rendah.

Densus 88 telah menangkap Sonata di Klaten pada 23 Juni 2010. Ia pernah divonis tujuh tahun penjara karena menyembunyikan informasi soal keberadaan Noordin M. Top dan Dr Azahari.

================



Pertama, coba anda baca di artikel berikut:


Sudah selesai dibaca? bukan cuma diklik saja kan.  Nah, anda bisa melihat sendiri.  Bagaimana publik tidak menghubung-hubungkan Islam dengan Bom.  Bagaimana mungkin publik tidak mengidentikkan Islam dengan Terorisme.  Bagaimana mana mungkin Islam menjadi tidak jelek image-nya di mata dunia.

Sebagian besar, 90 an persen pelaku aksi BOM di Indonesia saja selalu dilakukan kelompok kelompok yang mengaku sebagai Islam.  Baiklah, mungkin anda akan berkilah bahwa pelaku-pelaku itu sebenarnya bukan Islam, tetapi kelompok-kelompok yang sengaja menyudutkan Islam.

Namun, dalam dunia yang sudah semakin canggih ini.  Bila dulu hanya surat kabar yang membawa informasi dari jauh.  Sekarang internet, informasi sudah bisa diakses dalam bentuk audio dan visual.  Tidak hanya di TV yang gampang disensor penguasa. Tapi di Internet.

Anda lihat sendiri, dalam membantai 'musuh-musuh' mereka, membunuh atau merusak, yang mereka teriakkan adalah identitas yang sangat Islam, "Alahu Akbar..."

Saya tahu anda akan memberikan sejuta alasan, seperti Basyir yang sedang di Penjara pun menuding kasus penyerangan dengan bom buku beberapa waktu terakhir ini adalah rekayasa.  Politik.  Untuk menyudutkan Islam, dan memecah perhatian publik atas isu Wikileaks ttg SBY.

Terus terang, susah untuk menentukan mana yang benar mana yang salah.

Tapi publik akan melihat lagi ke belakang.  Bom Bali, Bom Gereja, Bom Marriot, sampai Bom Borobudur. Semua pelakunya mengatas namakan Islam.  Bahkan pelaku Bom Bali yang mati di eksekusi, acara penguburannya sudah seperti acara penguburan Pahlawan Revolusi di tahun 1965.

Hal ini sebenarnya menyakitkan publik.  Baik yang Islam maupun non Islam.  Bagi umat Islam yang tidak merasa bahwa Islam itu anarkis, akan merasa sangat sakit dituding begitu.  Namun bagi yang Anarkis, saya lihat ada 2 di Kompasiana; Suami Sableng dan Sang Renassaince.  Semakin banyak yang mati malah semakin bagus.

Jadi, susah juga bila ingin membersihkan kesan Bomber pada Islam.


Dan, menurut saya, hal ini hanya bisa dilakukan oleh Umat Islam sendiri.  Kalau umat Islamnya permisif atau no problem dengan imej seperti itu, yah apa boleh buat.  Tahun tahun ke depan pun Islam tetap akan dianggap sebagai agama yang Anarkis.  Agama yang penuh dengan bom.

Walau sebenarnya tidak seperti itu.  TAPI ANGGAPAN DUNIA SEPERTI ITU.

Anda bisa perhatikan.


  • Bandingkan jumlah pelaku Bom bunuh diri yang mengatas namakan Kristen, Hindu atau Buddha dengan Islam.
  • Bandingkan jumlah pelaku pembunuhan brutal yang mengatasnamakan Kristen, Hindu atau Buddha dengan Islam.
  • Bandingkan banyaknya aksi premanisme yang mengatasnamakan Kristen, Hindu atau Buddha dengan Islam.
Bukan hanya di Indonesia.  Tapi bandingkan secara Global. Hanya umat Islam yang bisa menghapus Imej ini. Namun celakanya, umat Islam yang berniat membersihkan nama Islam juga sering kena Bom.



dari berbagai sumber: TV dan Internet, serta dengar dengar dari ngobrol dengan orang orang di antara Matraman - Utan Kayu, Jakarta Timur 


Kelak tulisan tersebut saya kembangkan menjadi postingan ini, dengan menggabungkan surat menyurat saya dengan Erianto Anas melalui Inbox Facebook:

TRAKTOR LUBIS BICARA DI UNV BLOGERNAS TETANG ISLAM DAN TERORISME



Salam - Traktor Lubis
Artikel Yang Berhubungan Badan:


0 Response to "INI TULISAN YANG DITUDUH KARYA PLAGIAT ITU (BOM MELEDAK DI UTAN KAYU JAKARTA TIMUR)"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme