KOMPASIANA, FORUM TEMPO DAN DUMALANA: UNTUK URUSAN BREDEL, KOMPASIANA PALING PARAH!



Ini cukup mengejutkan, kalau tidak mau dibilang menggelikan dan tidak bijaksana. Pasca diemohi Admin di Kompasiana, saya dan EA bergerilya di situs lain yang menyediakan jasa numpang ngetop kaya Kompasiana. Kalau saya beberapa kali numpang di Dumalana, EA main di Forum Tempo.

Dan tahu tidak, bahwa kami ternyata mengalami kejadian yang sama.

Satu tulisan saya tidak bisa tayang di Dumalana, yang judulnya Traktor Lubis Berbicara di Universitas Maya Blogernas Tentang Islam dan Terorisme. Tulisan EA yang dilarang publish di Forum Tempo saya kurang tahu.

Saya mulai dari komentar EA dulu ya:

Erianto Anas mengatakan...

Hmm...kenyang saya baca kronologis ini. Setiap kompasiana jika peduli dg nasibnya harus membaca tulisan ini. Kecuali jika mereka tetap memlih jadi sapi perahan di Kompasiana selamanya.

KUTIP:
"Saya heran. Dengan kejadian ini. Untuk apa fasilitas EDIT diberikan kepada user, bila tidak boleh dimanfaatkan? Di Dumalana saya mengalami hal yang tidak demikian. Tulisan saya yang berjudul Traktor Lubis Berbicara di Univ. Blogernas Mengenai Islam dan Terorisme dinyatakan tidak layak tayang, tetapi Admin Dumalana menyurati saya dan tidak menghapus tulisan tersebut, tetapi menjadikannya unpublished."

Ini juga terjadi pada saya di TEMPO mas Lubis. Sejak tulisan saya masuk HOT thread disana, seorang Kompasianer disana (M.Dahlan) selalu gencar mengkritik saya lewat tulisan, dan sejumlah member disana juga ikut serta menghujat.

Maka sejak itu beberapa tulisan saya di UNPUBLISHED oleh admin TEMPO. Tulisan itu tidak dihapus, hanya saja tdk ditayang ke publik (halaman home). Tapi yang berminat tetap bisa baca kalau mereka membuka halaman akun saya.


======================

Nah, yang saya alami di Dumalana juga sama. Tulisan tersebut diunpublished oleh Admin, tapi tidak dihapus, saya masih bisa lihat dan edit kapan saya mau. Seperti menjadi semacam DRAFT di Kompasiana.

Dan, ini kritik dan saran saya untuk Admin Kompasiana.

Mengapa tidak dilakukan hal serupa pada tulisan tulisan yang dianggap tidak layak tayang? Bukankah Kompasiana menyediakan fasilitas ini?

Untuk apa fasilitas EDIT, dan SAVE sebagai UNPUBLISHED yang ada di Kompasiana? Apakah Admin Kompasiana tidak tahu cara pakainya? Ini kondisi yang sangat menyedihkan. Kompasiana ini kan keturunan dari raksasa PERS Indonesia - Kompas Gramedia?

Tetap, Kompasiana bisa berdalih macam macam, misal saja, setiap media punya kebijakan sendiri sendiri. Tapi Kompasiana juga harus ingat, bahwa kebijakan itu bisa dinilai baik dan buruknya. Terutama untuk Kompasianer, bahan bakar dapur Kompasiana itu sendiri.

Bagaimana bila Admin melakukan hal hal yang lebih bijaklah. Jika menemukan tulisan atau postingan yang dianggap melanggar rule, silahkan di unpublished. Kirim pesan ke Kompasianer yang bersangkutan. Lakukan dalam suasana yang private. Jaga nama baik Kompasianer.

Kompasianer tidak semuanya penulis kaliber yang sudah berpengalaman, sehingga kalau melakukan kesalahan harus dibredel dan diumumkan di muka publik. Tindakan Admin Kompasiana selama ini menimbulkan banyak kecurigaan. Admin bisa menilai sendiri betapa banyaknya pro dan kontra pada msalah bredel ini.

Kesannya Kompasiana menjadi tidak profesional. Saya menulis ini karena mendapat 2 perbandingan dari media yang tak kalah besarnya dengan Kompasiana. Okelah Dumalana masih baru. Tapi Forum Tempo?

Tempo mungkin tahu pasti bagaimana rasanya dibredel. Sejauh ini saya kira dalam sejarahnya Kompas belum pernah dilecehkan pemerintah. Jangan pengalaman historis ini membuat Kompasiana berprilaku persis penguasa Orde Baru.

Saya rasa itu saja. Pedas, tajam bak silet atau sinisnya tulisan ini tergantung yang memahami. Tujuan saya cuman kritik dan saran. Bukan kritik membunuh, tapi membangun. Admin bisa membaca sendiri bahwa saya menawarkan ide ide solusi.

Saya menyadari bahwa tidak semua konten yang di post-kan oleh orang orang akan sesuai 100% dengan kebijakan kebijakan yang ada di media tersebut. Baik di Kompasiana, Tempo dan Dumalana. Jadi, masalah ditolak tayang itu biasa. Tapi kebijakan Admin Kompasiana dalam hal bredel, hapus dan remove. Membuat Kompasianer berpikir untuk hengkang.

Thanks.

Salam - Traktor Lubis
Artikel Yang Berhubungan Badan:


8 Response to "KOMPASIANA, FORUM TEMPO DAN DUMALANA: UNTUK URUSAN BREDEL, KOMPASIANA PALING PARAH!"

  1. Hahaaa... mantap!
    Admin Kompasiana siswa tamat SMP.
    Makanya terjadi spt itu.
    Jadi dia belum tahu berbagai tipe tulisan dan pesan moral yang terselip dalam sebuah tulisan.
    Itu sebabnya dia patuh terima setiap report dari Kompasianer anak-anak. Makanya jadilah Kompasina tempat berkumpulnya penulis anak-anak.

    Traktor says:

    Saya post ini dikompasiana

    Iya saya juga sudah komen disitu.

    Traktor says:

    Wakakaka.... saya sekarang kalo habis post di Kompasiana, gak diliat lagi. Dilihat hanya pas mau ngapusnya saja.

    mmh, ga ikutan ah...

    Traktor says:

    CH: kenapa? apa salahnya tulisan ini? Ini kritik positif kok. Sebagai bahan perbandingan saja. Kalau tidak bisa diterima sama Admin Kompasiana sih, yah udah kita panggil Admin Kompasiadin saja. Soalnya jadi mirip Nurdin.

    Kompasiadin?
    Hua hahahaha.. setuju!

    Traktor says:

    Kompasialan.... di sidebar kiri anda lihat, ada satu tab, Kompas Sialnya.... wekekekekeke

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme