BEGINILAH HERMAN HASYIM MENULIS

Teman temanku yang kusayangi. Apalah saya ini bila dibandingkan dengan seorang Erianto Anas. Saya memang belum mempunyai kemampuan apa-apa untuk menulis. Kemampuan saya yang saya miliki hanya menjilat admin mencari simpati publik yang untungnya kebanyakan lugu dan kurang mampu memakai otak untuk mencerna atau bernalar. Maka saya gunakan hal tersebut untuk mengembangkan bakat kritis saya.

Sebelumnya saya sudah pernah mengkritisi traktor lubis. Saya berhasil membuat publik percaya bahwa dia plagiat, padahal sebenarnya saya sendiri kagum melihat hal hal luar biasa yang sudah dilakukannya di Kompasiana.

Sangat berbahaya teman-teman, bila kita menemukan ada orang yang punya kemampuan lebih dari kita. Bagaimana kita bisa bertahan di jagat tulis menulis ini. Untung Admin Kompasiana adalah konco baik saya. Jadi saya bisa mempengaruhi mereka. Juga beberapa ibu-ibu yang saya atur tulisannya bisa dijadikan HL.

Dan tahukah anda teman teman, mereka mengganggap saya inspirator mereka.

Dan setelah Traktor Lubis cabut dari Kompasiana. Saya semakin sebel sebenarnya. Blognya melejet gila-gilaan. Bagaimana hati saya tidak panas. Saya sudah pernah meyakinkan anda, bahwa musuh saya adalah diri saya sendiri, yaitu rasa iri dan dengki saya atas keberhasilan orang lain. Sekarang muncul Erianto Anas lagi di Kompasiana untuk mengambil kursi yang ditinggalkan Traktor.

Panas hati saya jadinya teman teman. Musuh saya memang diri saya sendiri. Saya narsis dan kritis serta kadang kadang maunya idealis. Bagaimana bisa orang seperti Erianto Anas yang terkenal paling sering bikin ulah. Saya buat artikel yang seakan akan memusuhi dia.

Saya pikir, siapapun yang membaca tulisan itu dengan pikiran jernih dapat menangkap pesan saya: Tidak perlu mencari lawan di Kompasiana, tapi taklukkanlah egosentrisme. Eh, ternyata ada yang memahami secara keliru apa yang saya sampaikan. Tentu saja saya tidak kaget. Setiap kepala memang bisa memberikan tafsir yang berbeda terhadap suatu teks. Termasuk kepala saya yang suka iri hati ini

Saya ucapkan begini pada Erianto Anas: Saya tidak sedang menempatkan Anda sebagai musuh yang harus dicekik lehernya, Bang. Saya justru hendak mengabarkan kepada rekan-rekan, betapa saya tak pilih-pilih berteman. Saya berteman dengan pelpagai tipe kompasianer, dari admin kompasiana hingga kompasianer yang kerap bermasalah dengan admin seperti Anda.

Jika Anda tidak mau disebut sering bikin ulah, buktikanlah, Bang. Saya punya pandangan bahwa orang hebat tidak akan memamerkan kehebatannya. Orang yang mengaku-aku hebat, harus dipandang sebagai bukan-orang hebat, hingga dia dapat membuktikan kehebatannya.

Anda lihat sendiri kan, begitulah saya selalu. Saya mengharapkan simpati publik. Bagaimanapun saya hanya orang kecil yang masih sangat labil. Maka saya berusaha untuk tampil sebijak mungking. Caranya dengan mempengaruhi publik. Bagaimana kemampuan terbaik saya adalah menyihir publik yang agak agak dangkal nalar dan otaknya. Termasuk Admin tentunya.

Dan teman teman, jangan sesekali mengakui kehebatan orang lain. Jungkalkan mereka dengan kalimat seperti itu. Bahwa orang hebat bukan orang hebat kalau merasa dirinya hebat. Orang hebat tidak akan memamerkan kehebatannya. Anda tahu kan teman teman, kondisinya memang seperti itu. Jadi itulah yang saya tekankan. Dengan kata lain, saya berusaha agar publik melihat bahwa saya yang lebih hebat dari Erianto Anas atau Traktor Lubis yang saya baca di komen komen mereka banyak yang memuji-muji HEBAT! Anda hebat! Anda Luar Biasa. Anda Brilian. Saya tak tahan membacanya teman teman. Mereka tidak hebat kalau mereka merasa hebat. Itu saja cukup saya rasa.

Demikianlah pengakuan saya. Musuh saya memang diri sendiri teman teman, keegoan saya atas hal hal yang seharusnya milik saya, tapi ternyata diambil orang lain. Saya mau Gunawan Muhammad dan Budi Dharma hanya saya yang baca. Orang lain jangan.

Salam dari RawaAngker


NB; yang dicetak Bold copas dari Kompasiana.
Artikel Yang Berhubungan Badan:


6 Response to "BEGINILAH HERMAN HASYIM MENULIS"

  1. Hahahaa....sarkas
    Hajar terus!

    ----

    Oya, tulisan Kondom untuk HH sudah dihapus admin siang tadi. Padahal itu tulisan banyak view dan ratingnya.

    Traktor says:

    YAH, GPP.... YAH PASTI DIHAPUS LAH, KAN GAK ADA ISI TULISANNYA.

    Tonnys says:

    hehe..satu kata aja, hajar terus bang..saya juga di kompasiana tapi malas nulis lagi, mending ngeblog aja, sambil warawiri blgernas, traktor, mbak Est dan kawans lain hehe...

    Bravo Bloger...

    Salam...

    Traktor says:

    SALAM MAS TONNY... DITUNGGU TULISAN BARUNYA.

    Est says:

    who is this HH?

    Traktor says:

    Orang yang bilang saya Plagiat

    Orang yang tidak percaya EA baca buku buku Gunawan Muhammad dan Budi Dharma

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme