Rencana Tuhan Atas Ibrahim/Abraham Meleset?



Abraham mempunyai arti yang sangat penting bagi semua agama samawi yaitu Yahudi, Kristen dan Islam. Islam menganggap Ibrahim sebagai bapaknya orang-orang mu'min, karena Allah menetapkannya demikian. Ia adalah contoh ideal dari seorang yang disebut mu'min. Ini ditunjukkannya dengan penyerahan diri yang sempurna kepada Allah, dengan kesediaannya untuk menyembelih anak kesayangannya.

Agama Yahudi memandang Abraham sebagai salah satu leluhur mereka. Di dalam Kitab Suci Ibrani, Allah sering menyatakan diri-Nya sebgai "Allah Abraham, Ishak, dan Yakub". Hal ini misalnya terjadi ketika Allah menyatakan diri kepada Musa di padang belantara di Midian: "Lagi Ia berfirman: 'Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.' Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah." (Keluaran 3:6).

Bagi orang Kristen, Abraham adalah bapak orang percaya. Imannya menjadi teladan bagi semua orang. Surat Ibrani mengatakan demikian: "Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui... Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal" (Ibrani 11:8, 17).

Dengan demikian, Abraham adalah bapak yang sama bagi ketiga agama ini, sekaligus mengingatkan bahwa ketiga-tiganya mempunyai akar yang sama, yaitu monoteisme. Untuk itu Ibrahim disebut juga sebagai Bapak Monoteisme Dunia.

Abraham dalam Islam
Dalam agama Islam, Abaraham disebut Ibrahim. Ia merupakan salah satu dari lima nabi Ulul Azmi. Dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa Ibrahim melakukan pencarian Tuhan yang panjang. Ia pernah menyembah matahari, bulan, dan bintang sebelum akhirnya bertaubat. Ibrahim juga penentang masyarakatnya yang pagan termasuk bapaknya Azar. Dalam Al-Qur'an disebutkan pula bahwa Ibrahim bukan seorang Yahudi atau Nasrani, tetapi ia adalah Muslim. Berbeda dengan dalam Kitab Kejadian, para penafsir Al-Qur'an menyepakati bahwa yang disembelih Ibrahim bukanlah Ishaq namun Isma'il.

[Catatan: Dalam Al Qur’an (surat Ash Shaaffaat : ayat 102-107) disebutkan bahwa Ibrahim (atau Abraham) akan mengorbankan anaknya. Ayat 100-101 dan ayat 112 menunjukkan bahwa yang disembelih adalah anak yang pertama. Dan dalam Alkitab pun disebutkan bahwa Ismael lah anak yang pertama.]


Abraham menurut pandangan Yahudi dan Kristen
Abraham bernama asli Abram. Ia adalah anak Terah, berasal dari Ur-Kasdim. Ia dan istrinya Sarai, Lot (anak dari saudara laki-laki Abram, Haran), dan semua pengikutnya, kemudian pergi ke Kanaan. TUHAN memerintahkan Abram untuk pergi ke "negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu", dan berjanji untuk memberkatinya dan membuatnya bangsa yang besar. Karena percaya akan janji-Nya ini, Abram pergi ke Sikhem, dan menerima janji baru bahwa negeri itu akan diberikan pada keturunannya. Setelah membangun sebuah mezbah untuk memperingati perjanjian ini, ia pergi dan memasang kemah di antara Betel dan Ai, di mana ia membangun sebuah mezbah lagi dan "memanggil nama TUHAN."

Di sini ia tinggal untuk beberapa waktu, sampai ketika ada perselisihan antara gembala-gembalanya dan gembala-gembala Lot. Abram mengusulkan pada Lot bahwa mereka berpisah, dan mengijinkan keponakannya untuk memilih lebih dahulu. Lot memilih tanah yang subur di sebelah timur sungai Yordan, sementara Abram, setelah menerima janji lagi dari TUHAN, pergi ke Mamre, dekat Hebron, dan mendirikan mezbah lagi bagi TUHAN.

Hagar dan Ismael
Karena Sarai tidak dapat mengandung, janji Tuhan bahwa keturunan Abraham akan mewarisi tanah perjanjian tampak seperti mustahil. Sarai, sesuai dengan kebiasaan saat itu, memberi hamba perempuannya yang bernama Hagar kepada Abram. Ketika Hagar mengandung anak Abram, ia menjadi sombong dan merendahkan Sarai. Sarai mengusirnya ke padang gurun. Hagar dijanjikan bahwa keturunannya akan menjadi sangat banyak, "sehingga tidak dapat dihitung karena banyaknya." Maka Hagar kembali dan anaknya Ismael adalah keturunan Abram yang pertama. Dalam agama Islam, Ismael adalah pewaris Abram. Hagar dan Ismael kemudian diusir dari Abram oleh Sarai selamanya (Kejadian 21).

Dalam agama Kristen dan Yahudi disebutkan bahwa yang disebut keturunan Abraham adalah berasal dari Ishak (Kejadian 21:12 Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: "Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak.)

Sumber: Wikipedia

Anda baca sendiri, perbedaan perbedaan yang sebenarnya sangat sepele. Maslaah siapa anak sulung yang dijanjikan akan dibesarkan Tuhan. Jahudi dan Kristen menganggap Ishak, karena Ishak adalah anak pertama dari istri tua Abraham. Sementara Ismail mereka anggap sebagai anak dari hamba yang berasal dari mesir. Ishak lah leluhur bangsa Jahudi.

Sementara menurut Al Quran, Ismail adalah anak sulung, dan dibagian lain dijelaskan bahwa Hagar sebenarnya bukan hamba, melainkan putri dari Mesir yang diberikan kepada Ibrahim. Ismail kelak menjadi asal mula bangsa Arab.

Ishak yang menjadi asal bangsa Jahudi dan Ismail yang kemudian menjadi bangsa Arab, hingga detik ini masih ribut. Padahal Ishak dan Ismail tidak pernah diceritakan ribut. Bahkan soal siapa yang disembeli pun kedua belah pihak saling klaim dengan logika masing masing.

Konflik Arab-Israel apakah mungkin ada bila Ibrahim atau Abraham tidak poligami?

Apakah ini rencana Tuhan? Menurunkan bangsa Israel dan Arab yang kemudian berseteru dari seorang sahabatNya? (Ibrahim mempunyai sebutan 'Sahabat Tuhan') Mengapa Tuhan membiarkan cucu cicit keturunan Ibrahim/Abraham menjadi seperti air dengan minyak?

Atau ada rencana Tuhan yang tidak kita ketahui?

Atau rencana Tuhan ternyata meleset?

Sebanarnya yang konflik kan keturnan-keturunan Ishak dan Ismail. Bangsa Jahudi dengan bangsa Arab. Namun karena agama, konflik keluarga ini hari ini menjadi konflik dunia. Entah sudah berapa samudra darah tumpah karena dua bangsa paling beringas ini.




Artikel Yang Berhubungan Badan:


4 Response to "Rencana Tuhan Atas Ibrahim/Abraham Meleset?"

  1. Est says:

    Ismael adalah anak sulung Abraham. Namun karena dari hamba (istri ke-2) maka dia tidak mendapatkan hak waris. Dalam masa itu, yg disebut hak waris bukan semata harta, namun juga kekuasaan serta berkat-berkat Tuhan. Artinya, bukan semata manusianya yg memberikan waris, tapi kuasa yang menyertai sifat kenabian itu juga diturunkan.

    Sering disebutkan, biar dari istri ke-2, kan tetap anak juga, jadi berhak terima waris. Ya, itu benar secara hukum, namun hanya berlaku untuk harta. Tidak untuk privilege (apa ya bahasa Indonesianya?). Analoginya adalah kerajaan, Raja tidak menurunkan tahtanya untuk anak sulung dari selir/hamba, namun akan diturunkan ke anak sulung dari istri.


    "Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui... " - inilah cikal bakal keributan Israel-Palestina. Di sebagian kecil tanah yang diterima Abraham, ternyata ada bangsa Filistin (Palestina sekarang) tinggal di situ.

    Abraham hidup tahun 2000 SM, sementara Muhammad hidup sekitar tahun 600 Masehi, jadi tidak mungkin Ibrahim beragama Islam, karena Islam munculnya thn 600an.. Hahaha... gimana sih logikanya...

    Est says:

    komen gue kok jadinya panjang yah... wakakaka.... numpang nulis artikel ya bang.... qiqiqi...

    Traktor says:

    Est:

    Est komennya panjang karena ini tentang Jahudi.

    Soal Ibrahim itu Islam. Bukan Jahudi atau Kristen. Nah, inikan yang memang ributkan. Sampai ke siapa yang digorok saja diperebutkan.

    Ajaib kan? Siapa yang mau disembeli juga saling klaim. Ismail atau Ishak.

    Tapi anda salah mempertanyakan ini, "Hahaha... gimana sih logikanya...?"

    Di agama ente kan tidak boleh dipahami dengan logika! Harus pake Iman dong1

    Hihihihihihi

    Est says:

    hihihi... kok bisa ya orang beragama Islam, padahal agama Islam munculnya 2600 tahun kemudian...
    eh, iman ya?? hihihi.. iya deh.. iya deh..

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme