Mengapa Esther dan Gina Tidak Pernah (Jarang Komen) di Video Video Porno


Survey yang dulu saya lakukan di Blog ini, dengan audience pengunjung Blog saya, menunjukkan bahwa sebagian besar sekitar 75% perempuan juga menikmati Porno di Internet.

Dua mahluk Tuhan yang manis manis, Esther dan Gina adalah dua pengunjung yang paling rajin komen di artikel artikel saya. Namun sayangnya hanya sesekali keduanya komen di artikel porno saya, walaupun menggelitik.

Misalnya pada Video Porno Tuti Yang Dadanya selalu Gatel, hihihihihihihi

Namun, bila saya membuat Porno yang mengandung konten mereka, misalnya pada Video Mesum saya dengan Esther atau Video Mesum Esther dengan Erianto Anas, nah.... salah satunya pasti komen.... yai iya lah.... namanya kan dicatut.

Maksudku begini loh.

Laki-laki itu kan mahluk munafik, nah.... saya sebagai perempuan (wakakakakaka) saja tidak malu mengupload konten porno penuh lendir... mengapa kedua teman sekelamin saya itu tidak mau ikutan mengharu biru porno di Blog saya?

Kalau laki-laki sih udah wajar, mereka gila porno, tapi jangan dituding! Bisa ngamuk sampai ke 7 keturunannya. Malu dong komen di Video Porno, kan udah kena tipu.... wekekekekekeke

Jadi, Esther dan Gina... marilah kita sama sama terbuka, jangan emansipasi wanita hanya slogan kosong saja. Komen saja kalau ketemu porno yang gila... apalagi kalau bisa melecehkan laki-laki... asik itu!

Nanti saya cari yah, konten porno yang mengeksploitasi laki-laki. Tapi ajaib sekali. Di google sukar sekali mencarinya.... Ini tandanya apa cuba? Tandanya laki-laki lebih suci dari perempuan.

Loh kok?

Iya, ingat Adam dan Hawa... sebelum berdosa mereka porno kan? Gak pake baju tapi tidak bermalu alias tak tahu malu.... Setelah berdosa baru buru-buru cari daun daun buat nutupin aurat.

Laki-laki tidak malu nyari porno di google. Kebalikannya dengan Perempuan. Perempuan lebih sedikit mengkonsumsi porno. Padahal perempuan yang paling banyak disajikan secara porno.

Mari kita seimbangkan kondisi ini.... Girl Power... gitu loch!

Wekekekekekeke, permisi.....

Artikel Yang Berhubungan Badan:


9 Response to "Mengapa Esther dan Gina Tidak Pernah (Jarang Komen) di Video Video Porno"

  1. Est says:

    sialan.. sialan.. sialan... whekekeke... padahal gue barusan posting perkara gender di fesbuk... reseh banget deh ah...

    Traktor says:

    Wakakaka..... wekekekekekeke

    Hahahaha.... akhirnya jadi pertanyaan juga ya.
    Saya juga sempat bertanya2 dalam hati.
    Tapi akhirnya maklum sendiri.
    Tapi apa bleh buat, POrno adalah salah satu Jurusan di Universitas Maya blogernas.
    Jadi tidak mungin dianak-tirikan. Soalnya mahasiswanya cukup banyak dibanding Jurusan lain.

    Traktor says:

    Ih, laki-laki ikut ikutan.... qiqiqiqiqiqi

    Est says:

    hihihi... porno itu perlu dilakukan, bukan ditonton...

    Gina says:

    Protes. Komen saya di konten porno SAMA JARANGNYA dengan komen para lelaki di konten porno. Contohnya di label Madonna sex,

    sudah konten sevulgar itu yang komen cuma saya dan Mas EA. Jadi cewe : cowo = 1 : 1 kan :)

    Sebenarnya saya heran, kenapa jarang ada yang mau sedikit repot untuk komen di blog ini (baik di konten porno ataupun non porno). Padahal kunjungan di blog ini ribuan (di blog Mas EA juga). Kenapa di kompasiana, artikel yang "biasa-biasa saja", yang komen buanyak?

    Apa selain saya dan Mbak Est, pengunjung blog ini sangat sibuk sehingga tidak sempat komen? Kalau begitu sibuknya, kok sempat2nya ngintip blog orang? hehehehe.

    Traktor says:

    Gina: Konten porno Madonna tidak pernah dipromosikan. Kalau yang komen cuman EA, itu juga karena dulu saya minta tolong gimana buat tidak langsung tampil di depan halaman, melainkan bisa dibuat 'baca selanjutnya' maka dia lihat.

    Mengapa pengunjung malas komen:
    1. Anonim sudah tidak diperkenankan.
    2. Pengunjung yang datang adalah fiktif - kesasar karena nyari porno.
    3. Malu dong komen, kan sudah kena tipu...

    Traktor says:

    Est: Itu lah pemikiran abad pertengahan, abad kegelapan....

    Sekarang porno itu jadi komudity loh.... kalau diperbolehkan, saya yakin dolar akan masuk ke Indonesia dengan derasanya.

    Est says:

    wakakaka.... gue dikataiinn... wakakaka...

    Saya setuju porno dijadikan komoditi, karena bisa memberikan kontribusi pada pendapatan daerah. Daripada porno diblokir2 tapi pada faktanya search konten porno tertinggi dari konten2 lainnya

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme