MENGAKUI KAUM HOMO MENOLAK TUHAN [BUDSHISME SARAP]


Apa yang anda pikirkan bila terlintas sebuah kata homoseksual? Kaum homo? Lesbian? Transeksual alias banci?

Sukar dipercaya bila ada agama yang memperbolehkan prilaku seksual yang katanya menyimpang itu. Hampir semua agama akan mengutuk. Walau sudah bermunculan beberapa pastor yang diketahui homoseksual di Barat, secara tradisi, kisah Sodom dan gomora adalah landasan bagi agama agama Abrahamic untuk menolak prilaku seksual yang katanya menyimpang ini.

Hampir semua. Iya hampir.

Mari kita lihat di Hindu. Saya mengambil kisah Barata Yudha. pada Arjuna sendiri, lanangnya jagat. Laki-laki perkasa dari ke 5 Pandawa. Putra Bungsu Ibunda Kunti. dalam kisah tersebut, sekali, dalam penyamaran selama setahun, Arjuna muncul sebagai perempuan. Laki-laki yang berprilaku seperti perempuan, mengajar tari di Istana bahkan jauh lebih luwes dari wanita manapun di kerajaan tersebut.

Kemudian di Buddhisme. Tidak ada satupun teks yang mengecam prilaku Homo seksual ini. Bahkan keberadaanya diakui.

Saya agak terusik dengan komen Anonim yang beberapa kali menyebut nyebut MAHO, manusia homo. Sebagai Buddhis, saya tanya ke anda, apa salahnya homo?

Apakah Tuhan anda melihat manusia berdasarkan prilaku seksualnya?

Di Buddhis tidak. Manusia dilihat dari apa yang diperbuatnya. Hanya 2 hal yang membedakan derajat manusia di dunia, tak satupun dari keduanya berdasarkan orientasi seksual. Hanya ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan yang membedakan manusia.

Ilmu pengetahuan anda peroleh dari pelajaran pelajaran, baca, sekolah dan pemahaman. Kebijaksanaan seharusnya anda dapat dari agama. Mengapa Gus Dur dulu dianggap sebagai salah satu pelindung kaum homoseksual ini? Padahal dia Islam kan?

Aneh?

Tidak. Tapi karena pemahaman anda yang berbeda makanya anda memandang aneh. bagi mereka yang homo, mungkin ada yang mengganggap diri mereka salah atau lain atau beda atau apalah.

Tapi saya yakin, seandainya mereka tidak dihujat dimana mana seperti sekarang ini. mereka tidak akan merasa aneh. Mereka tidak mau mengaku ke depan umum, karena... apakah anda akan tetap berlaku sama pada mereka bila tahu teman dekat anda ternyata seorang homo?

Apakah bila mengaku ke orang tua, orang tua mereka akan 'gapapa anakku.... homo juga manusia...."

Di sekolah. Di pelajaran PPKN sering diucapkan guru... "Cintailah sesamamu..." Itulah yang dilakukan para pecinta sesama alias homo homo itu... wakakakakaka

Maksudnya sesama manusia TOR! Benar sekali, homo juga manusia. Mengapa tidak manusia kalau homo?

Iya jyga ya?... memang iya.

Homo menjalani hidup lebih berat daripada mereka yang hetero. Bagaimana mereka harus ahli menyembunyikan orientasi sexual mereka dari publik yang akan menghujat atau memandang aneh. Dalam kondisi menolak begitu, mereka terkadang lebih taat beribadah dari anda. Mereka setiap saat minta ampunan pada Tuhan. Tapi orientasi sex mereka yah tetap saja tak berubah berubah.

Ada yang sembuh? Sepertinya tidak ada. Karna homo menurut saya bukan sakit. Itu beda saja. Beda orientasi sexual. Begitu pandangan Buddhis mengenai hal ini.

Yang lebih penting bagi Buddhisme adalah, homo atau tidak homo, bagaimana manusia bisa menjalankan hal hal baik yang tidak mencelakakan orang dan tidak mencelakakan diri sendiri.

Jadi, anonim anda mau memprovokasi saya dengan MAHO, salah alamat. Saya Buddhis bung. Buddhis aneh dan sarap, yang lebih mengakui otoritas kaum Homo daripada tuhan. Homo itu ada dan nyata. Tuhan?


Artikel Yang Berhubungan Badan:


0 Response to "MENGAKUI KAUM HOMO MENOLAK TUHAN [BUDSHISME SARAP]"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme