Dekrit Esther Wijayanti Tentang Pembatalan Perjanjian Baru dan Kembali Ke Perjanjian Lama






Bangsa Israel adalah bangsa yang mendapat perintah-perintah Tuhan.

Bangsa Israel adalah satu-satunya bangsa yang tidak mematuhi perintah Tuhan dan kemudian dihukum Tuhan – kasus lembu emas

Bangsa Israel adalah satu-satunya bangsa yang setelah dihukum Tuhan, lalu minta ampun pada Tuhan, dan Tuhan mengampuni – kasus azab atas lembu emas

Lalu Tuhan memberikan perintahnya lagi – kasus 10 Perintah Tuhan ke-2

Dan masih banyak perintah-perintah Tuhan diturunkan lagi setelah itu, lalu dilanggar lagi, lalu Tuhan marah lagi, lalu Israel minta ampun lagi, Tuhan baik lagi, memberi peraturan lagi, dilanggar lagi, baikan lagi, musuhan lagi, baikan lagi, musuhan lagi, baikan lagi, musuhan lagi. Begitu terus-terusan.

Jadi, bangsa Israel adalah satu-satunya bangsa yang melakukan tawar-menawar atas perintah-perintah Tuhan ini. Satu-satunya bangsa yang tercatat memiliki komunikasi dua arah dengan Tuhan.

Apa bedanya dengan bangsa lain? Arab misalnya. Katakanlah Tuhan menurunkan Al Quran. Sudah. Begitu saja. Selesai. Tidak ada komunikasi dua arah antara Tuhan dengan manusia. Hanya satu arah, Tuhan kepada manusia. Tidak ada protes, karena bangsa Arab adalah bangsa yang paling taat di dunia, tunduk pada perintah Tuhan. Selesai. Tuhan puas. Tidak bicara lagi.

Apakah bangsa Arab lebih bermoral dibanding bangsa Israel? Tidak. Lihat saja perang-perang antar mereka. Hukum potong tangan, rajam, cambuk, gantung. Lihat saja quota haji Indonesia dibatasi, hanya boleh ditambah dengan syarat menggunakan maskapai penerbangan Arab yang di cat ulang dikasih logo Garuda Indonesia. Lihat saja biaya haji yang 6-7 kali lipat lebih mahal dari biaya umroh. Ibadah kok di eksploitasi habis-habisan untuk tujuan uang. Padahal sama-sama muslim. Lihat saja kekerasan terhadap perempuan, perkosaan TKW kita. Apakah Tuhan menghukum bangsa Arab karena kelakuannya itu seperti Tuhan menghukum Israel? Tidak sama sekali. Mengapa?

Itu baru contoh bangsa Arab. Belum lagi contoh bangsa-bangsa lain yang lebih parah. Di Indonesia jaman dahulu kala ada suku Batak, suku Dayak dan suku Asmat yang kanibal. Apakah Tuhan mengazab mereka karena memakan manusia? Tidak. Bodo amat, mau makan manusia kek, mau makan perkedel kek. Apakah Tuhan mengazab penyembah Nyi Roro Kidul? Tidak juga. Tuhan tidak berkomunikasi dengan suku-suku ini.

Analoginya adalah antara saya dengan anak orang lain. Saya tidak akan memberikan peraturan dan hukuman kepada anak orang lain. Lain dengan anak saya sendiri, harus belajar, kalau kebanyakan main PS akan saya marahi. Kalau anak saya minta maaf saya maafkan, besok saya marahi lagi kalau nggak mandi 2 hari. Begitu terus-terusan. Mengapa? Karena ini anak saya. Ada darah saya mengalir dalam tubuh anak saya.


sumber: http://www.estherwijayanti.co.cc/2011/06/inilah-bukti-israel-adalah-bangsa.html?showComment=1307084138788#c5291873458002654962

- Esther Wijayanti -


Kalimat dalam paragrap terakhir yang saya beri tanda bold, menjadi kontradiksi dari ayat ayat dalam Perjanjian Baru ini:

"Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus
Kristus." (Galatia 3:26)

----------------------------------

Bila Menurut Esther Wijayanti seperti ini:

Analoginya adalah antara saya dengan anak orang lain. Saya tidak akan memberikan peraturan dan hukuman kepada anak orang lain. Lain dengan anak saya sendiri, harus belajar, kalau kebanyakan main PS akan saya marahi. Kalau anak saya minta maaf saya maafkan, besok saya marahi lagi kalau nggak mandi 2 hari. Begitu terus-terusan. Mengapa? Karena ini anak saya. Ada darah saya mengalir dalam tubuh anak saya.

Bahwa, artinya Tuhan adalah hanya menegur dan menghukum 'anaknya' yaitu bangsa Israel, dan cuek bebek pada bangsa bangsa lain selain bangsa Israel, walaupun sudah menjadi seorang Kristen, maka dapat disimpulkan kontradiksinya, bahwa selain bangsa Israel, tidak ada yang mempunyai Tuhan.

Maka dari itu, Perjanjian Baru sudah batal, diganti dengan Dekrit Esther Winjayanti untuk Kembali ke Perjanjian Lama....

Jadi, tak perlu lagi menyembah Tuhannya orang Israel itu, toh dia bukan Tuhan segala umat.


Artikel Yang Berhubungan Badan:


3 Response to "Dekrit Esther Wijayanti Tentang Pembatalan Perjanjian Baru dan Kembali Ke Perjanjian Lama"

  1. Est says:

    Hahaha..... deklarasinya belum terjadi sebelum ada penyaliban saya. Cuma saya pesan: saya nggak mau disalib pakai bikini doang. Takut masuk angin. Siapa coba yang kerokin nanti..

    Traktor says:

    mesti disalib ya? kayanya di perjanjian lama gak ada nubuat penyaliban?!

    Redi says:

    akhirnya ketemu juga blog nya om traktor. Seneng banget klo om traktor n mbak esther juga mau berbagi di forum http://ilmiah.net/

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme