Film Osama - Film Berbahasa Asing Terbaik Golden Globe 2004




Ini film indie. Artinya film yang bukan dibuat oleh studio besar. Kisahnya bersetting di mana Taliban menguasai Afganistan. Kebetulan atau sengaja saya tidak tahu, judulnya Osama. Padahal kisahnya bukan tentang Osama Bin Laden. Tapi tentang seorang perempuan belia yang menyamar sebagai laki-laki di masa pemerintahan Taliban di Afganistan.

Film ini jelas dibuat dengan gaya nyentrik khas film independen. Seorang kameramen yang kadang terlibat langsung bicara dengan tokoh tokoh dalam film.

Jadi kameramen ini merekam kisah kehidupan wanita di era Taliban. Dimana perempuan tidka boleh bekerja.

Nah, ada satu keluarga, ibu, nenek dan anak gadisnya. Ayah mereka mati perang. Sementara tidak ada yang menafkahi mereka. Jangankan hiburan, makan pun susah.

Anak gadis itu belum akil balik, karena kesusahan keluarga, dia berinisiatif menyamar jadi laki-laki yang bernama Osama. Agar bisa bekerja dan mendapat sekolah. Oh iya, perempuan di film ini juga tidak mendapat pendidikan atau sekolah.

Jadi Osama disini adalah perempuan di bawah umur yang menyamar jadi laki-laki.

Dia bekerja dan sekolah.

Karena kejanggalannya dan ketidak profesionalisannya dalam penyamaran, kerap dia melakukan kesalahan. Misalnya sholat yang salah arah. Lalu di sekolah lebih parah lagi. Ada pelajaran mencuci alat kelamin selesai bersenggama. Ini kemudian jadi masalah. Osama yang sebenarnya perempuan kelabakan harus buka baju di depan gurunya untuk mencuci alat kelaminnya.

Tapi untungnya dengan hal hal kebetulan, dia masih lolos dari ketahuan. Namun tak pelak, gurunya yang sudah ubanan agak curiga pada Osama.

Osama ketahuan sebagai perempuan justru di pelajaran semi militer. Dalam satu adegan, dia diharuskan masuk ke dalam sebuah sumur yang dalam. Nah, sebagai perempuan. Jangankan perempuan, yang laki-laki pun banyak yang nangis dalam kegiatan pendidikan militer itu. Saking ketakutannya dia diceburkan ke dalam sumur, Osama menangis sekuat kuatnya.

Saat itulah datang haidnya yang pertama.

Osama ketahuan. Dijebloskan ke penjara perempuan. Kameramen bersusah payah berusaha untuk tetap bisa merekam kehidupan si perempuan.

Sampai masa persidangan. Ulama pemimpin sidang tidak berkenan anda bangsa kulit putih merekam acara tersebut. Dor! kameramennya ditembak.

Baru film ini selanjutnya bergerak layaknya film. Bukan lagi dokumenter rekaman si kameramen.

Sidang memutuskan Osama harus dinikahkan karena sudah melakukan perbuatan yang teramsuk aib besar. Yang melamarnya bisa ditebak, gurunya yang sudah bongkotan. Pak tua yang bersiual siul bernyanyi-nyanyi kecil saat memenangkan tender atas keperawanan Osama.

Adegan bergulir, Osama menangis mengikuti pak Tua menuju rumahnya.

Rumah pak tua lebih ajaib lagi. Ada semacam kamar kamar yang diperuntukkan untuk istri istrinya yang banyak. Dari yang sangat tua sebaya pak tua, sampai yang remaja sebaya Osama. Masing masing menempati sebuah kamar yang digembok. Kuncinya dibawa pak tua kemana-mana.

Sesampai di rumah, pak tua mengajak Osama menuju kamar, lalu membuka peti berharganya. Dan memperlihatkan kepada Osama beraneka macam gembok dalam bentuk bentuk yang menarik, kecil sampai besar. Sambil tersenyum ceria pak Tua memintah Osama memilih sendiri kunci gembok yang ingin dipakainya. Itu sudah baik, karena Osama bisa memilih gembok paling cantik yang dia mau.

Kemudian istri istri pak tua yang lain menghias Osama, ada yang menasehati, merapikan rambut Osama dan segala macam persiapan untuk kenikmatan pak Tua dalam malam pertamanya dengan Osama.

Osama melakoni itu sambil menangis.

Ada juga adegan, Osama bersembunyi di sebuah lubang sempit di dalam kamarnya. Tapi pak Tuan menemukannya dan senyum penuh pengertian, menyabarkan Osama... jangan takut nak... semua perempuan akan mengalami malam indah seperti ini...

Lalu gelap...

Terakhir terlihat dalam siluet, adegan pak Tua selesai memerawani Osama, keluar kamar, menuju semacam toilet untuk membersihkan alat kemaninnya.




Artikel Yang Berhubungan Badan:


0 Response to "Film Osama - Film Berbahasa Asing Terbaik Golden Globe 2004"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme