Bullshit Yang Mengaku Buddhis



golden lotus
Janganlah berbuat kejahatan dan tambahkanlah kebajikan...itulah ajaran semua Buddha

Tulisan tidak bisa membuat kita marah ! kalau perkataan mungkin itu bisa membuat kita marah.

saya sengaja dari awal "memposisikan "diri sebagai orang yang tersinggung karena tulisan dari blognya si TRAKTOR LUBIS itu dibaca oleh non Buddhist.

apabila anda misalnya pemeluk Kristen seperti saya dulu , dimana saya tidak mengenal agama Buddha maka saya akan meneri tulisan Traktor Lubis sebagai suatu KEBENARAN !

disinilah kita pelu memberikan penjelasan (karena meskipun hanya tulisan paling tidak kita telah memberikan penjelasan tentang Dhamma)

yang membaca tulisan Traktor lubis tentu bukan hanya pemeluk Buddha karena blog tersebut sebenarnya tidak mempunyai topik jelas selain menarik "pola" pikir berdasarkan ukuran penulis , juga terdapat selingan porno.

JADI,

disini kita mesti bijaksana kapan seharusnya memberikan penerangan Dhamma dan kapan seharusnya tahu diri (tentu anda maupun saya bukan buta huruf khan???)

hahahahahaha.......

seperti patung Buddha yang rencana diturunkan, hal ini menimbulkan keprihatinan....meskipun dihancurkan pun tak akan mengubah kualitas keyakinan umat Buddhist , bukankah demikian ?


Sebelumnya perlu dijelaskan dulu. Bahwa saya tidak tahu sama sekali bahwa tulisan saya sudah manjadi buah bibir busuk di wihara.com

Yang menarik adalah komentar member yang kontra dengan saya ini: Golden Lotus.

Karena dia sama sekali tidak membahas apa yang saya tuliskan, apa ide tulisan saya dan apa hakekat dari tulisan saya. Tetapi justru terjebak pada sindrom pengamat gagal yang alih profesi menjadi kritikus merangkap psikiater, dengan menilai nilai penulisnya. Antara lain dengan mengklaim secara sepihak bahwa saya bukan Buddhist. Dan dialah yang Buddhist.

Tetapi tanpa perlu minta maaf, Golden Lotus itu Buddhist pengecut. Dia hanya berani koar koar di wihara.com dimana tulisan saya dicopas seenaknya tanpa permisi, walau terima kasih sudah menyertakan link. Apakah begini kelakuan umat Buddha? Ingat Pancasila Buddhis, saya kira copas tanpa izin itu termasuk pencurian.

Baiklah, saya akan menanggapi Golden Lotus.

saya sengaja dari awal "memposisikan "diri sebagai orang yang tersinggung karena tulisan dari blognya si TRAKTOR LUBIS itu dibaca oleh non Buddhist.
apabila anda misalnya pemeluk Kristen seperti saya dulu , dimana saya tidak mengenal agama Buddha maka saya akan meneri tulisan Traktor Lubis sebagai suatu KEBENARAN !

Menurut saya Golden Lotus anda belum mengerti hakekat dari ajaran Buddha. Anda masih terpengaruh dogmatis Kristen. Tahukah anda bahwa Blog saya bukan Blog Buddhis? Blog saya adalah Blog umum. Karena yang bikin Blog Traktor itu saya. Maka tentu saja apa yang saya posting adalah menurut saya. Bukan menurut Sidharta Gautama, Iblis, Golden Lotus, Jesus apalagi Tuhan! Tetapi saya sendiri buah pikiran saya. Jangan anda bayangkan seperti di Kristen, bahwa injil adalah tulisan yang terinspirasi oleh Tuhan.

Kemudian karena blog saya blog umum. Maka pembacanya bukan hanya dari kalangan umat Buddha. Apa yang saya harapkan dengan tulisan tulisan bergaya Buddhis seperti yang ada di wihara.com?

Tidak, tolol! saya menulis untuk segala umat. Agama Buddha itu universal. Banyak istilah istilah Buddhis yang gagal dimengerti umat lain karena masalah penterjemahan yang kaku. Kalau tulisan saya saya post di Blog saya yang umum. Tentu saja tujuannya agar dibaca orang lain. Kalau saya menulis untuk saya sendiri, apa bedanya dengan onani?

Saya mengadakan silahturahmi dengan pemeluk agama lain. Erianto Anas (Muslim), Est (Kristen tapi jago Jahudi), Gina (Kristen) dan banyak blogger lain. Nah, agar komunikasi kami nyambung dengan mereka, dalam artian dimengerti dengan baik. Saya harus menulis dengan gaya yang mereka mengerti.

Dalam kasus tulisan Tri Pitaka Kitab Palsu. Saya menuliskan dengan pendekatan agama Abrahamik (Islam, Kristen, Jahudi). Mereka adalah pemilik Tuhan. Agama Buddha yakin seyakin yakinnya, bahwa Tuhan Tidak Mungkin Ada!

Dengan demikian, menurut pandangan kaum Abrahamik, agama Buddha itu adalah agama palsu! Agama manusia, yang mana bisa suci?

Demikian juga Tri Pitaka! Itu kitab palsu. Siapa yang menuliskannya? Sudah pasti bukan Sidharta Gautama, bukan juga Tuhan. Makanya saya istilahkan palsu.

Sebagai umat Buddha, saya tanya ke anda, apa masalahnya bila Tri Pitaka bukan berasal dari sumber sumber kudus? Bukan dari Tuhan. Bukan seperti Taurat yang mereka klaim diukir langsung oleh Tuhan! Bukan juga seperti Al Quran yang mereka klaim ditulis melalui perantara 'kurir' malaikat Jibril yang membisiki Muhammad? Atau bukan seperti Injil yang terinspirasi oleh Tuhan.

Penilaian akhir ada di perbuatan. Tak ada pengaruhnya ke hukum karma, bila anda mempercayai kitab Tri Pitaka yang berasal dari keranjang yang isinya kumpulan teks-teks Buddhis yang sudah membusuk seperti sampah. Zaman itu tidak ada kertas. Tidak ada internet, kalau ada pasti para anggota Sangha itu akan menuliskannya dalam bentuk PDF. Mungkin namanya bukan lagi Tri Pitaka, bisa saja menjadi Tri Flash Disk!!!!

Anda tidak bisa memahami ini?

Baiklah, akan saya permudah.

Bagaimana saya dapat menyebarkan info mengenai Buddhisme ke pemeluk agama lain, bila saya menuliskan artikel tersebut dengan gaya anda? Dengan gaya yang 'baik-baik' saja? Apakah tujuan siar Buddhisme itu akan tercapai? Tujuan akhirnya apakah tercapai?

Dalam tulisan Tripitaka Kitab Palsu pun sebenarnya saya menyindir habis pemeluk agama Abrahamik. Yang sudah jelas jelas anda pahami. Mereka mengkultulsan kitab mereka yang suci. Yang dari Tuhan. Sehingga mau dibakar di New York seluruh umat Islam di dunia ini ngamkuk!

Siapa umat Buddha yang ngamuk waktu patung Buddha Bamiyan di Afganistan di bom Taliban? Mungkin Golden Lotus lah, dan teman teman sendoknya. Yang persis seperti dalam kotbah Sidharta Gautama, sendok yang hanya bisa menciduk sayur, tapi tak mungkin mengecap rasa sayur. Begitukah cara menghayati agama Buddha yang anda bela-bela?

Belumkah anda mengerti bahwa tulisan saya itu memakai kaca mata para pemeluk agama Abrahamik terhadap umat Buddha? Mereka mengganggap anda tolol. Mereka mengganggap pemeluk Buddha itu umat yang paling bodoh.  Alasan-alasan mereka itu seperti yang tertulis di artikel saya yang anda permsalahkan itu.

Lalu mengapa sebagai Buddhis saya menuliskan dengan cara pandang begitu. Saya teringat kalimat ini, "lebih baik mengetahui cara pandang 'musuh'... daripada terbuai pada sanjungan sanjungan membuai mereka"


TRAKTOR LUBIS TAK MUNGKIN BUDDHIS

Jika logika nalar dan pemahamanmu tentang Buddha Dharma tidak lebig lebar dari daun teh, jangan beranggapan semua orang begitu (JK. Rowling - Harry Potter). Saya Buddhis atau tidak bukan urusan anda, anda Buddhis atau Bullshit juga bukan urusan saya. Mengapa menilai sebuah tulisan memakai parameter 'curiga' bukan Buddhis?

Jika anda sekolah/kuliah/baca sebuah artikel tentang apa saja, anda berpikir... ah, yang menulis bukan Buddhis. Anda sudah menolak Kalama Sutta (Apa isinya search aja di google). Keilmuan apapun harus diteliti dulu baru dinikmati. Tak peduli pada kitab kitab yang mungkin saja tulisan Iblis. Itu juga kalau Iblis memang eksis.

Mungkin anda berpendapat bahwa Traktor Lubis bukan Buddhis karena ada embel embel Lubis dibelakang nama. Aneh kan, Lubis kan sebuah marga dari suku Batak. Orang orang Batak kan biasanya Kristen atau Islam. Mana ada Buddhis Buddha.

Nah, disitulah Kalama Sutta menyatakan kebenaran.

Marga, nama keluarga, diturunkan dari ayah ke anak laki-lakinya. Agama bisa dipeluk oleh marga apa saja, bangsa apa saja. Marga tidak bisa ditolak. Lubis tidak bisa dibuang. Apakah bila memeluk Buddha maka saya harus melepaskan Lubis saya? Yang turun dari kakek, ke ayah lalu ke anak laki-lakinya?

Bagaimana dengan marga di etnis China. Misalnya marga Lim. Lim bisa menjadi pemeluk Kristen, Islam atau Buddha. Tapi Lim tidak bisa dirubah menjadi Tan.


KONTEN PORNO

Anda kembali menunjukkan bahwa anda adalah sendok sendok Buddhis. Coba anda teliti dulu baru komen dan maki-maki. Pengunjung internet di Indonesia kebanyakan mencari konten porno. Survey membuktikan hal tersebut.

Saya ingin menghajar mereka. Dengan konten konten porno saya.

Dimanakah anda letakkan otak anda? Bila memang Blog saya isinya penuh dengan Konten Porno, mengapa Menkominfo, Bpk Tifatul Sambiring yang terhormat tidak memblokirnya? Atau anda bermaksud menuding beliau lali dalam mengawasi Blog saya?

Tujuan saya membuat konten konten porno itu adalah membidik para hidung belang itu. Klik ke link video porno buatan saya. Lalu setelah itu, saya mengetawai dia. Kasarnya, "capek capek searching porno, eh.... kena kibul!"

Kalau anda mengklik satu saja konten porno di Blog saya, dalam kondisi anda waras dan punya selera humor yang mumpuni, saya yakin anda akan tertawa. Anda saraf, bila melihat konten porno di Blog saya jadi horny.

Anda kira berhasil mencegah orang mencari porno dengan tulisan tulisan motivasi:

"Ngapain cari porno di internet, itukan pengendalian diri yang keliru"
"Janganlah suka melihat video porno, karena video porno itu merusak moral bangsa"

Bahkan kalau anda menjalankan sedikit saja ajaran Buddha tentang pemakaian pikiran, anda bisa melihat. Bungkus rokok itu, ditulis PERINGATAN! Dan tak ada yang mau menggubrisnya. Perokok tetap enak saja menikmati rokok, bahkan walau diancam dengan Impotensi.

Begitu juga dengan video dan Photo porno! Semakin dilarang semakin marak.
Saya punya cara sendiri yang menurut saya 'kreatif' untuk 'mengerjai' penyuka porno tapi munafik seperti anda.

disini kita mesti bijaksana kapan seharusnya memberikan penerangan Dhamma dan kapan seharusnya tahu diri (tentu anda maupun saya bukan buta huruf khan???)

Kalimat anda diatas, mengingatkan saya pada The Last Symbol - Dan Brown.

"Sama sama membaca Alkitab, kau baca putih kubaca hitam"

Anda bermaksud menyeragamkan Buddhisme dengan 'kapan seharusnya'. Di Buddhisme sendiri ada 3 aliran besar. Theravada, Mahayana, Tantrayana. Bisakah anda menyeragamkannya?

Buddhisme yang menjadi 3 mazdah itu justru dengan bijaksana jalan masing masing tanpa pernah bersitegang. Dan anda terusik dengan metode Buddhisme saya serta bermaksud memaksakan 'seharusnya' Buddhisme anda kepada saya dan pembaca Forum Wihara.com

Di agama agama Abrahamik, seharusnya dan wajib itu bertebaran. Di Buddhisme tidak pernah ada yang seperti itu. Tidak ada yang harus, tidak ada yang wajib. Anda lapar, anda bisa memilih, mau makan atau menahan lapar. Anda tidak harus makan.

Acara retreat dimulai jam 4 pagi. Anda tidak harus bangun jam 4 pagi. Anda boleh kok bangun jam 2 pagi. (Ajahn Bram)


Artikel Yang Berhubungan Badan:


0 Response to "Bullshit Yang Mengaku Buddhis"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme