Mengapa Esther Selalu Kritis ke Islam, Tapi Hanya Sedikit Kritis ke Kristen dan Jahudi?



Yah, kalau diperhatikan, artikel postingan awal Esther tidak begitu. Awalnya semuanya dibahas sama rata.

Tapi setelah saya banyak mempermasalahkan apa yang Esther tulis, menjadi asik... hehehehehe....

Misalnya:

Artikel rasis saya tentang anjing, jenggot, sunat dan azan. Esther sangat kritis.

Tapi giliran saya mengobok ngobok Israel, bangsa bangsat ini.... Esther jadi berubah tidak lagi kritis. Tapi terpaku pada logika kitab suci yang bagaimana ya? gimana melogika kan sesuatu yang dogma?

Kalau anda ingin menganggap salah satu Kitab Abrahamic itu dongeng, seharusnya semuanya dianggap dongeng. Bacalah dengan iman, jangan logika.

Dengan begitu, akan sah sah saja Adam beragama Islam.

Tapi kalau kemudian Al Quran tidak masuk akal, logikanya, dari Kristen saja berjarak sekitar 500 tahun lebih muda [logika]. Bagaimana melogikakan ada mahluk ajaib yang membuat manusia dari tanah lempung? yang kemudian menjadi cikal bakal sebuah bangsa manusia yang tidak seperti manusia lainnya yang ada di bumi ini, yaitu bangsa yang juga ajaib itu bangsa Israel?

Logika yang sepihak?

Logika yang dipaksakan untuk menguatkan kebenaran sendiri?

Kalau seharusnya memakai iman, janganlah pakai logika pikiran. tapi kalau mau pakai pikiran, pakailah secara adil pada semuanya.

Itu menurut saya, tak tahu menurut Esther bagaimana....

Wekekekekeke... Udah pagi, mau tidur dulu.


Artikel Yang Berhubungan Badan:


4 Response to "Mengapa Esther Selalu Kritis ke Islam, Tapi Hanya Sedikit Kritis ke Kristen dan Jahudi?"

  1. Est says:

    Hahahaha.... saya memang mengkombinasikan tulisan dalam kitab-kitab itu dengan sejarah. Dari jaman nabi Muhammad mundur sampai Adam adalah kehidupan biasa yang bukti-bukti arkeologisnya bisa ditemukan.

    Tapi pembuatan PRIA dari tanah lempung tidak bisa dibuktikan. Perjanjian Lama bilang begitu, Perjanjian Baru bilang begitu. Nabi Muhammad ikut juga bilang begitu.

    Paling tidak lebih keren Perempuan, dibuat dari tulang rusuk. Lebih kuat dan tidak berpotensi terkontaminasi bakteri E-coli.

    Traktor says:

    Kitab suci dianggap sejarah yah ngacok lah.....

    Kitab suci itu semuanya kan kitab sampah. Tergantung anda mau menjadikannya pupuk kandang yang bermanfaat atau justru tetao jadi sampah'

    wah hebat kalian berdua
    no commentlah

    widji says:

    intinya semua disini sampah, kan? (termasuk saya)

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme