Mengapa Umat Buddha Bisa Menjadi Umat Tertolol Di Dunia?
Awalnya dari tulisan ini:
Umat Buddha Umat Terbodoh Di Dunia, Mereka Percaya Pada Kitab Palsu
Disitu saya tuliskan bahwa umat Buddha adalah umat Terbodoh di dunia. Karena, mereka percaya kitab Palsu.
Tri Pitaka yang suci itu saya katakan palsu. Menghina sekali kan?
Permasalahannya adalah, ternyata saya Buddhis juga, dikira umat Buddha itu saya Islam atau Kristen yang sedang menjelek-jelekkan agama Buddha.
Ayat ayat AL Traktor berikut akan membantu anda:
- Mengapa anda marah bila saya bilang saya bodoh, bahkan terbodoh, karena saya sudah percaya pada kitab palsu?
- Mengapa anda marah saya katakan saya bodoh, bahkan yang terbodoh karena sudah percaya pada agama yang datang dari manusia, bukan dari Tuhan?
- Mengapa anda marah, bila saya katakan Nibbana itu kekosongan? Itu kan pandangan sesat saya? Dan saya menulis di Blog saya sendiri?
Sudah saya jelaskan ratusan kali. Tri Pitaka itu memang kitab palsu. Bukan dari Tuhan. Apalagi Tulisan Tuhan, terinspirasi dari Tuhan saja kaga! Saya justru bangga dengan kebodohan saya mempercayai Tri Pitaka yang ditulis manusia entah siapa yang katanya berupa buah pikiran Sidharta Gautama.
CARA NORAK DAN MURAHAN SAYA MENULIS TENTANG BUDDHA
Nah.... bila saya menulis artikel tentang Buddha dan Buddhisme secara umum, dengan cara saya yang nyeleneh dan nyentrik. Misalnya, Tri Pitaka kitab sampah, Tri Pitaka Kitab porno. Mengapa anda marah?
Apa yang menyebabkan anda marah? Apa yang salah dengan Tri Pitaka kitab porno? Saya berpandangan Tri Pitaka itu memang porno sekali dalam menjelaskan tentang hidup. Telanjang bulat tanpa penutup apa apa. Hidup adalah duka. Pretttt!
Lalu kenapa anda marah? Apakah anda marah karena saya Norak dan Murahan?
Anda beranggapan Buddhisme itu agama elit dan suci yang tidak norak dan murahan? Saya justru melihat Tri Pitaka itu kitab sampah!
Anda marah yah Tri Pitaka yang suci itu disebut kitab sampah?
Mengapa anda marah?
Coba anda raba ke hati anda sendiri. Bukannya kalau kitab Tri Pitaka itu dibiarkan berdebu menghiasi rak-rak buku. Atau dibiarkan dalam bentuk lontar lontar kuno busuk berulat tanpa dibaca, lebih hina lagi dibanding sampah yang bisa didaur ulang? dijadikan kompos atau apa? Paling tidak masih bisa bermanfaat daripada cuman jadi onggokan tak berguna di lemari anda?
Saya tidak mengajak anda dengan, "janganlah marah....!"
Saya justru berkata, "silahkan marah... luapkan semua kekesalan anda pada saya!"
===================================
Asal tahu saya, saya beranggapan begini (ini pasti membuat anda setengah mati marahnya). Bahwa anda itu hapal luar biasa Tri Pitaka. Tapi ternyata anda memandang Tri Pitaka itu benar benar sampah. Anda tidak paham sama sekali apa yang mau disampaikan Sidharta Gautama lewat kitab-kitab palsu itu untuk memperbaiki hidup anda.
Selamat ya.... Silahkan marah marah...
Baca selengkapnya..